32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Terkait Pemadaman Listrik, MUI dan Tokoh Ulama Datangi PLN Kisaran

no picture

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Berapa tokoh ulama bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI)di Kabupaten Asahan mendatangi kantor PLN Rayon Kisaran di Jalan Sutomo Kisaran, Jumat (10/5).

Kedatangan mereka untuk mempertanyakan perihal pemadaman listik yang terjadi sejak dua hari terakhir selama bulan suci Ramadan yang berdampak terganggunya aktivitas masyarakat menjalankan ibadah puasa.

Tokoh ulama yang hadir di antaranya, Ketua MUI Asahan Ustad H Salman Abdullah Tanjung Lc. MA, Ustad Drs Abdurahman Rifai, mewakili kantor Kemenag Asahan Syamsul Bahri Manurung, Ketua Kelompok Penyuluh Agama Islam Ustad Zulhaidir Pinayungan dan Ustad Nahrudin Fakih Batubara Ketua Persatuan Wakaf Indonesia.

Kedatangan tokoh ulama tersebut langsung disambut oleh manager PLN Rayon Kisaran, Heryanto Siburian bersama jajarannya. Dalam kesempatan itu, mereka berdiskusi terkait penyebab pemadaman listik sejak dua hari terakhir, terutama saat jam umat Islam menjalankan ibadah tarawih dan sahur.

“Biasanya, setiap tahun memang kami selalu kesini, untuk memastikan listrik tak padam selama bulan suci Ramadan. Ini permintaan para jemaah kepada kami, apalagi semalam kita ketahui listrik padam saat sahur dan tarawih,” kata Ustad Salman Abdullah Tanjung.

Sementara itu, manager PLN Rayon Kisaran, Heryanto Siburian mengucapkan permohonan maafnya kepada masyarakat di Kabupaten Asahan terkait dampak dari pemadaman listrik yang terjadi sejak dua hari terakhir, dikarenakan defisit listrik pada sejumlah pembangkit seperti PLTU Nagan Raya dan Belawan.

“Untuk estimasi pemulihan jaringan membutuhkan waktu 2 – 3 jam hingga mencapai tekanan normal. Itu sebabnya mengapa setiap kali pemadaman terjadi dengan durasi sampai tiga jam. Sementara itu, untuk setiap kali pemadaman listrik kami tetap berupaya dan memohon kepada arena pengatur distribusi agar wilayah kita tak terkena dampak pemadaman,” katanya.

Dilanjutkannya, adapun alasan pemadaman yang terjadi pada pukul 20.44 WIB pada Kamis (9/5) malam, karena terjadi penurunan suplay bahan bakar gas untuk pembangkit di Belawan. Hal ini menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan pembangkit, sehingga berpengaruh pada pelayanan tenaga listrik.

Eryanto Siburian kembali melanjutkan, beban puncak listik biasanya terjadi saat menjelang malam dan sahur dan kemarin sempat kekurangan daya sebesar 11 persen dari beban puncak, hingga menyebabkan padamnya listik.

“Akan tetapi kami di PLN Rayon Kisaran saat ini sudah menyiagakan sebanyak 50 orang di empat unit area rayon Kisaran, termasuk menyiagakan 2 orang petugas di gardu hubung selama 24 jam, yang berguna jika sewaktu waktu terjadi kerusakan kecil mereka bisa langsung mengatasinya,” ujarnya.

Selain itu, pihak PLN Rayon Kisaran juga belum bisa memastikan sampai kapan dampak pemadaman listrik ini masih berlangsung sepanjang pemulihan suplay gas pada pembangkit masih dalam masa perbaikan.

“Pihak PLN Rayon Kisaran tidak memiliki kapasitas menjawab soal kepastian sampai kapan pemadaman itu berlangsung. Upaya tetap terus kami lakukan termasuk mensiagakan petugas di gardu hubung selama 24 jam,” bilangnya.(omi/han)

no picture

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Berapa tokoh ulama bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI)di Kabupaten Asahan mendatangi kantor PLN Rayon Kisaran di Jalan Sutomo Kisaran, Jumat (10/5).

Kedatangan mereka untuk mempertanyakan perihal pemadaman listik yang terjadi sejak dua hari terakhir selama bulan suci Ramadan yang berdampak terganggunya aktivitas masyarakat menjalankan ibadah puasa.

Tokoh ulama yang hadir di antaranya, Ketua MUI Asahan Ustad H Salman Abdullah Tanjung Lc. MA, Ustad Drs Abdurahman Rifai, mewakili kantor Kemenag Asahan Syamsul Bahri Manurung, Ketua Kelompok Penyuluh Agama Islam Ustad Zulhaidir Pinayungan dan Ustad Nahrudin Fakih Batubara Ketua Persatuan Wakaf Indonesia.

Kedatangan tokoh ulama tersebut langsung disambut oleh manager PLN Rayon Kisaran, Heryanto Siburian bersama jajarannya. Dalam kesempatan itu, mereka berdiskusi terkait penyebab pemadaman listik sejak dua hari terakhir, terutama saat jam umat Islam menjalankan ibadah tarawih dan sahur.

“Biasanya, setiap tahun memang kami selalu kesini, untuk memastikan listrik tak padam selama bulan suci Ramadan. Ini permintaan para jemaah kepada kami, apalagi semalam kita ketahui listrik padam saat sahur dan tarawih,” kata Ustad Salman Abdullah Tanjung.

Sementara itu, manager PLN Rayon Kisaran, Heryanto Siburian mengucapkan permohonan maafnya kepada masyarakat di Kabupaten Asahan terkait dampak dari pemadaman listrik yang terjadi sejak dua hari terakhir, dikarenakan defisit listrik pada sejumlah pembangkit seperti PLTU Nagan Raya dan Belawan.

“Untuk estimasi pemulihan jaringan membutuhkan waktu 2 – 3 jam hingga mencapai tekanan normal. Itu sebabnya mengapa setiap kali pemadaman terjadi dengan durasi sampai tiga jam. Sementara itu, untuk setiap kali pemadaman listrik kami tetap berupaya dan memohon kepada arena pengatur distribusi agar wilayah kita tak terkena dampak pemadaman,” katanya.

Dilanjutkannya, adapun alasan pemadaman yang terjadi pada pukul 20.44 WIB pada Kamis (9/5) malam, karena terjadi penurunan suplay bahan bakar gas untuk pembangkit di Belawan. Hal ini menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan pembangkit, sehingga berpengaruh pada pelayanan tenaga listrik.

Eryanto Siburian kembali melanjutkan, beban puncak listik biasanya terjadi saat menjelang malam dan sahur dan kemarin sempat kekurangan daya sebesar 11 persen dari beban puncak, hingga menyebabkan padamnya listik.

“Akan tetapi kami di PLN Rayon Kisaran saat ini sudah menyiagakan sebanyak 50 orang di empat unit area rayon Kisaran, termasuk menyiagakan 2 orang petugas di gardu hubung selama 24 jam, yang berguna jika sewaktu waktu terjadi kerusakan kecil mereka bisa langsung mengatasinya,” ujarnya.

Selain itu, pihak PLN Rayon Kisaran juga belum bisa memastikan sampai kapan dampak pemadaman listrik ini masih berlangsung sepanjang pemulihan suplay gas pada pembangkit masih dalam masa perbaikan.

“Pihak PLN Rayon Kisaran tidak memiliki kapasitas menjawab soal kepastian sampai kapan pemadaman itu berlangsung. Upaya tetap terus kami lakukan termasuk mensiagakan petugas di gardu hubung selama 24 jam,” bilangnya.(omi/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/