28 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Terminal Sepi, Pool Bus Ramai

Sutan Siregar/SUMUT POS
Sejumlah calon penumpang berada di pool ALS Jalan Sisingamangaraja Medan.

SUMUTPOS.CO – Arus mudik di Terminal Terpadu Amplas, terpantau masih normal, Minggu (10/6). Aktivitas di terminal tersebut belum terlihat adanya lonjakan penumpang. Berdasarkan pantauan Sumut Pos hingga Minggu sore, aktivitas para pemudik mudik belum begitu padat. Artinya, tidak terlihat penumpukan calon penumpang.

Begitu juga dengan angkutan mudik. Bus yang melayani jalur Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan jalur Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tidak ada yang mengantri di dalam terminal maupun Jalan Panglima Denai.

Kondisi berbeda terjadi di pool-pool bus di kawasan Jalan Sisingamangaraja. Hiruk-pikuk dari aktivitas mudik lebaran cukup ramai. Namun begitu, kondisi arus lalu lintas tetap berlangsung normal dan tidak terjadi kemacetan. Aji, Humas salah satu Perusahaan Otobus (PO) Kurnia di Medan menyebutkan, diprediksi penumpukan penumpang terjadi sekitar H-7 lebaran. Namun ternyata, kondisinya tidak demikian. “Sejauh ini masih normal, belum ada terjadi penumpukan calon penumpang,” katanya.

Dikatakan dia, pada mudik lebaran tahun ini pihaknya menyediakan angkutan mudik hingga 50 unit armada dengan berbagai jenis kelas dan tujuan ke Aceh, Sumatera Barat dan ke Riau. “Untuk menghadapi arus mudik tahun ini PO Kurnia sudah sangat siap baik secara armada, sistem ticketing dan juga fasilitas pendukung di pool bus. Bahkan, kendaraan serta sopir bus juga demikian, sudah siap secara mental dan fisik mengantarkan penumpang ke tujuan mudiknya,” ujarnya.

Menurutnya, selama mudik lebaran ini pihaknya menambah durasi keberangkatan dan pemesanan tiket. Artinya, pemesanan tiket dibuka sejak beberapa lalu sebelum ditetapkan masa arus mudik dan balik. “Sejak dibuka sudah banyak calon penumpang atau masyarakat yang memesan tiket bus. Kebanyakan sih calon penumpang bus untuk tujuan Aceh dan Padang-Bukit Tinggi,” tutur dia.

Lebih jauh ia mengatakan, saat ini sudah terjadi kenaikan tarif tiket bus mudik lebaran. Kenaikan yang terjadi untuk semua jenis kelas dan tujuan. “Sebagai contoh, tiket bus tujuan Padang harga normal Rp200.000. Namun selama mudik lebaran naik jadi Rp250.000. Kenaikan ini hanya terjadi H-7 sampai H+7. Setelah itu, tarif kembali normal,” ucapnya.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat mengimbau warga lebih sadar akan keselamatan dalam perjalanan. Di antaranya, dengan menggunakan angkutan resmi, sehingga jaminan keselamatan diperjalanan lebih terjamin.

“Kita himbau kepada masyarakat yang mudik lebaran dapat menggunakan moda angkutan yang telah memiliki izin trayek. Hal itu bertujuan demi kenyamanan para pemudik. Selain identitas angkutan yang telah memiliki izin, juga telah dijamin oleh jasa raharja untuk asuransi kecelakaan,” ujarnya.

Kata Renward, saat ini jadwal libur lebaran cukup panjang. Oleh karenanya, warga memiliki waktu yang cukup untuk mengatur perjalanan mudiknya. Sehingga, bisa mengatur interval antara keberangkatan dengan jadwal kepulangan nantinya.

“Jangan merencanakan kepulangan pada hari-hari menjelang hari H lebaran. Karena, kemungkinan jumlah penumpang akan semakin besar saat berdekatan dengan puncak lebaran,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Disampaikan dia, penumpang agar memperkirakan jumlah barang bawaan saat berangkat menggunakan angkutan umum. Sebab, akan sangat mengganggu karena keterbatasan ruang dalam angkutan. “Perhiasan dan barang berharga agar tidak digunakan secara berlebihan, karena bisa mengundang perhatian dan terjadinya tindak kriminal,” tukasnya. (mag-1/prn/btr/fac/ris)

 

Sutan Siregar/SUMUT POS
Sejumlah calon penumpang berada di pool ALS Jalan Sisingamangaraja Medan.

SUMUTPOS.CO – Arus mudik di Terminal Terpadu Amplas, terpantau masih normal, Minggu (10/6). Aktivitas di terminal tersebut belum terlihat adanya lonjakan penumpang. Berdasarkan pantauan Sumut Pos hingga Minggu sore, aktivitas para pemudik mudik belum begitu padat. Artinya, tidak terlihat penumpukan calon penumpang.

Begitu juga dengan angkutan mudik. Bus yang melayani jalur Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan jalur Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tidak ada yang mengantri di dalam terminal maupun Jalan Panglima Denai.

Kondisi berbeda terjadi di pool-pool bus di kawasan Jalan Sisingamangaraja. Hiruk-pikuk dari aktivitas mudik lebaran cukup ramai. Namun begitu, kondisi arus lalu lintas tetap berlangsung normal dan tidak terjadi kemacetan. Aji, Humas salah satu Perusahaan Otobus (PO) Kurnia di Medan menyebutkan, diprediksi penumpukan penumpang terjadi sekitar H-7 lebaran. Namun ternyata, kondisinya tidak demikian. “Sejauh ini masih normal, belum ada terjadi penumpukan calon penumpang,” katanya.

Dikatakan dia, pada mudik lebaran tahun ini pihaknya menyediakan angkutan mudik hingga 50 unit armada dengan berbagai jenis kelas dan tujuan ke Aceh, Sumatera Barat dan ke Riau. “Untuk menghadapi arus mudik tahun ini PO Kurnia sudah sangat siap baik secara armada, sistem ticketing dan juga fasilitas pendukung di pool bus. Bahkan, kendaraan serta sopir bus juga demikian, sudah siap secara mental dan fisik mengantarkan penumpang ke tujuan mudiknya,” ujarnya.

Menurutnya, selama mudik lebaran ini pihaknya menambah durasi keberangkatan dan pemesanan tiket. Artinya, pemesanan tiket dibuka sejak beberapa lalu sebelum ditetapkan masa arus mudik dan balik. “Sejak dibuka sudah banyak calon penumpang atau masyarakat yang memesan tiket bus. Kebanyakan sih calon penumpang bus untuk tujuan Aceh dan Padang-Bukit Tinggi,” tutur dia.

Lebih jauh ia mengatakan, saat ini sudah terjadi kenaikan tarif tiket bus mudik lebaran. Kenaikan yang terjadi untuk semua jenis kelas dan tujuan. “Sebagai contoh, tiket bus tujuan Padang harga normal Rp200.000. Namun selama mudik lebaran naik jadi Rp250.000. Kenaikan ini hanya terjadi H-7 sampai H+7. Setelah itu, tarif kembali normal,” ucapnya.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat mengimbau warga lebih sadar akan keselamatan dalam perjalanan. Di antaranya, dengan menggunakan angkutan resmi, sehingga jaminan keselamatan diperjalanan lebih terjamin.

“Kita himbau kepada masyarakat yang mudik lebaran dapat menggunakan moda angkutan yang telah memiliki izin trayek. Hal itu bertujuan demi kenyamanan para pemudik. Selain identitas angkutan yang telah memiliki izin, juga telah dijamin oleh jasa raharja untuk asuransi kecelakaan,” ujarnya.

Kata Renward, saat ini jadwal libur lebaran cukup panjang. Oleh karenanya, warga memiliki waktu yang cukup untuk mengatur perjalanan mudiknya. Sehingga, bisa mengatur interval antara keberangkatan dengan jadwal kepulangan nantinya.

“Jangan merencanakan kepulangan pada hari-hari menjelang hari H lebaran. Karena, kemungkinan jumlah penumpang akan semakin besar saat berdekatan dengan puncak lebaran,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Disampaikan dia, penumpang agar memperkirakan jumlah barang bawaan saat berangkat menggunakan angkutan umum. Sebab, akan sangat mengganggu karena keterbatasan ruang dalam angkutan. “Perhiasan dan barang berharga agar tidak digunakan secara berlebihan, karena bisa mengundang perhatian dan terjadinya tindak kriminal,” tukasnya. (mag-1/prn/btr/fac/ris)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/