26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Antre di Amplas & Sei Rampah

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PINTU TOL_Beberapa kendaran keluar dan masuk di gerbang tol Amplas Medan, beberapa waktu lalu.

SUMUTPOS.CO – Difungsikannya ruas tol Tanjungmorawa (Tamora)-Parbarakan memang dapat mengurai kemacetan yang kerap terjadi di pintu Tol Tanjungmorawa. Namun, kepadatan kendaraan kini malah berpindah ke pintu tol Amplas dan Sei Rampah. Pasalnya, pengendara memilih menggunakan jalur tol karena dinilai lebih efektif.

Pada H-3 Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah, arus kendaraan terlihat padat di dua pintu masuk dan keluar yakni Amplas dan Sei Rampah. Pantauan Sumut Pos, pintu tol Sei Rampah terlihat antrean puluhan kendaraan yang ingin keluar dari jalur tol.

Antrean tersebut lebih banyak dari hari biasa sebelum masuk arus mudik. Namun peningkatannya tidak begitu signifikan, diperkirakan jarak kendaraan selama berada di jalur tol tergolong jauh. Selain itu, proses transaksi juga lebih cepat, sehingga waktu kendaraan berada belakang barrier lebih singkat. “Karena harganya ‘kan mahal, makanya kita udah siapkan pulsa. Jadi pas bayar, sudah otomatis,” kata Eko, warga Medan Denai yang berniat mudik ke Gunung Tua menggunakan kendaraan pribadi.

Sementara di sisi pintu Tol Amplas, antrean juga terlihat panjang. Sebab lokasi ini menjadi satu pintu prioritas pilihan pengendara untuk berangkat keluar dari Kota Medan selain Belawan, Mabar, Tanjungmulia, Haji Anif dan Bandar Selamat.

Dengan terhubungnya ruas Tol Belmera-Sei Rampah, maka jalur macet di kawasan seperti Simpang Kayu Besar, Tanjungmorawa dapat diurai. Karena kendaraan yang hendak ke Tebingtinggi dan seterusnya atau ke Bandara Kualanamu dan sebaliknya (dari Medan) sudah bisa langsung tanpa harus melewati jalan umum atau arteri.

Adapun jalur alternatif lain selain jalan tol, pengendara juga dapat melewati jalur Lubukpakam-Galang-Dolok Masihul-Tebingtinggi. Pun begitu, jalur jalan lintas Sumatera setelah Tebingtinggi juga mulai terlihat padat kendaraan. Kecepatan rata-rata kendaraan hanya berkisar 30-50 km/jam. Sebab arus kendaraan dari dua arah, mulai padat.

Dishub Sumut menyebut, kemacetan arus lalu lintas yang terjadi di pintu tol Amplas dan Sei Rampah akibat operasional ruas tol Tamora-Parbarakan, wajar dan normal terjadi. “Wajar karena kan (ruas tol) itu masih baru beroperasi. Jadi kalau sedikit tersendat di pintu masuk atau keluarnya, hal itu biasa,” kata Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Dishub Sumut, Agustinus saat dikonfirmasi Sumut Pos tadi malam.

Adapun upaya pihaknya untuk mengantisipasi kemacetan panjang di kedua titik tersebut, dengan berkoordinasi bersama UPT Dishub setempat dan pihak kepolisian. “Ya, kita akan lebih intensifkan pengaturan arus lalu lintas pada titik tersebut. UPT setempat akan kita koordinasikan agar ke depan lebih intensif berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengatur lalu lintas di sana,” ujarnya.

Pria yang juga Ketua Tim Monitoring Angkutan Lebaran Dishub Sumut 2018 optimis, peristiwa tersebut akan normal dalam beberapa hari ke depan. “Pengendara akan terbiasa melalui ruas tol yang baru tersebut. Di samping itu kami akan lebih tingkatkan pengaturan arus lalu lintasnya bersama pihak kepolisian,” pungkasnya.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi d DPRD Sumut Baskami Ginting mengatakan, Amplas sebagai pintu keluar masuk utama Kota Medan, memang akan menghadapi antrean kendaraan di pintu tol hingga ke jalan umum. Karenanya, dia berharap pemerintah melalui petugas siaga agar mengarahkan kendaraan menggunakan pintu tol lainnya.

“Memang kalau sekarang, pintu Tol Amplas yang akan padat. Makanya kita mengimbau juga ke masyarakat, supaya jangan fokus ke sana saja, karena masih banyak pintu yang lain di tol Belmera itu kan,” sebut Baskami.

Menurutnya, persoalan baru akan muncul ketika kemudian pintu tol yang jadi pilihan utama, dipadati kendaraan hingga antrean panjang. Apalagi dari lokasi tersebut, bukan tidak mungkin memanjang hingga fly over Amplas. “Itu makanya, kalau bisa Dishub khususnya mengarahkan kendaraan supaya jangan Amplas saja, bisa juga ke Bandar Selamat, atau langsung ke pintu tol Tanjung Morawa,” sebutnya.

Karen itu, dirinya juga berharap, untuk kebutuhan jangka panjang, ruas tol seksi 1 Medan-Binjai di Tanjungmulia bisa secepatnya diselesaikan. Sehingga kendaraan yang datang dari arah Binjai dan Langkat, bisa langsung menuju Tanjung Mulia-Tanjugn Morawa sampai Sekarang Rampah.

“Paling tidak, Dihubungi kita harapkan bekerja keras mengatur lalu lintas. Karena kala tidak, ini bakal runyam, karena Amplas itu kan padat, sebagainya besar bus dan truk, keluar dari Jalan Sisingamangaraja,” pungkasnya.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PINTU TOL_Beberapa kendaran keluar dan masuk di gerbang tol Amplas Medan, beberapa waktu lalu.

SUMUTPOS.CO – Difungsikannya ruas tol Tanjungmorawa (Tamora)-Parbarakan memang dapat mengurai kemacetan yang kerap terjadi di pintu Tol Tanjungmorawa. Namun, kepadatan kendaraan kini malah berpindah ke pintu tol Amplas dan Sei Rampah. Pasalnya, pengendara memilih menggunakan jalur tol karena dinilai lebih efektif.

Pada H-3 Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah, arus kendaraan terlihat padat di dua pintu masuk dan keluar yakni Amplas dan Sei Rampah. Pantauan Sumut Pos, pintu tol Sei Rampah terlihat antrean puluhan kendaraan yang ingin keluar dari jalur tol.

Antrean tersebut lebih banyak dari hari biasa sebelum masuk arus mudik. Namun peningkatannya tidak begitu signifikan, diperkirakan jarak kendaraan selama berada di jalur tol tergolong jauh. Selain itu, proses transaksi juga lebih cepat, sehingga waktu kendaraan berada belakang barrier lebih singkat. “Karena harganya ‘kan mahal, makanya kita udah siapkan pulsa. Jadi pas bayar, sudah otomatis,” kata Eko, warga Medan Denai yang berniat mudik ke Gunung Tua menggunakan kendaraan pribadi.

Sementara di sisi pintu Tol Amplas, antrean juga terlihat panjang. Sebab lokasi ini menjadi satu pintu prioritas pilihan pengendara untuk berangkat keluar dari Kota Medan selain Belawan, Mabar, Tanjungmulia, Haji Anif dan Bandar Selamat.

Dengan terhubungnya ruas Tol Belmera-Sei Rampah, maka jalur macet di kawasan seperti Simpang Kayu Besar, Tanjungmorawa dapat diurai. Karena kendaraan yang hendak ke Tebingtinggi dan seterusnya atau ke Bandara Kualanamu dan sebaliknya (dari Medan) sudah bisa langsung tanpa harus melewati jalan umum atau arteri.

Adapun jalur alternatif lain selain jalan tol, pengendara juga dapat melewati jalur Lubukpakam-Galang-Dolok Masihul-Tebingtinggi. Pun begitu, jalur jalan lintas Sumatera setelah Tebingtinggi juga mulai terlihat padat kendaraan. Kecepatan rata-rata kendaraan hanya berkisar 30-50 km/jam. Sebab arus kendaraan dari dua arah, mulai padat.

Dishub Sumut menyebut, kemacetan arus lalu lintas yang terjadi di pintu tol Amplas dan Sei Rampah akibat operasional ruas tol Tamora-Parbarakan, wajar dan normal terjadi. “Wajar karena kan (ruas tol) itu masih baru beroperasi. Jadi kalau sedikit tersendat di pintu masuk atau keluarnya, hal itu biasa,” kata Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Dishub Sumut, Agustinus saat dikonfirmasi Sumut Pos tadi malam.

Adapun upaya pihaknya untuk mengantisipasi kemacetan panjang di kedua titik tersebut, dengan berkoordinasi bersama UPT Dishub setempat dan pihak kepolisian. “Ya, kita akan lebih intensifkan pengaturan arus lalu lintas pada titik tersebut. UPT setempat akan kita koordinasikan agar ke depan lebih intensif berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengatur lalu lintas di sana,” ujarnya.

Pria yang juga Ketua Tim Monitoring Angkutan Lebaran Dishub Sumut 2018 optimis, peristiwa tersebut akan normal dalam beberapa hari ke depan. “Pengendara akan terbiasa melalui ruas tol yang baru tersebut. Di samping itu kami akan lebih tingkatkan pengaturan arus lalu lintasnya bersama pihak kepolisian,” pungkasnya.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi d DPRD Sumut Baskami Ginting mengatakan, Amplas sebagai pintu keluar masuk utama Kota Medan, memang akan menghadapi antrean kendaraan di pintu tol hingga ke jalan umum. Karenanya, dia berharap pemerintah melalui petugas siaga agar mengarahkan kendaraan menggunakan pintu tol lainnya.

“Memang kalau sekarang, pintu Tol Amplas yang akan padat. Makanya kita mengimbau juga ke masyarakat, supaya jangan fokus ke sana saja, karena masih banyak pintu yang lain di tol Belmera itu kan,” sebut Baskami.

Menurutnya, persoalan baru akan muncul ketika kemudian pintu tol yang jadi pilihan utama, dipadati kendaraan hingga antrean panjang. Apalagi dari lokasi tersebut, bukan tidak mungkin memanjang hingga fly over Amplas. “Itu makanya, kalau bisa Dishub khususnya mengarahkan kendaraan supaya jangan Amplas saja, bisa juga ke Bandar Selamat, atau langsung ke pintu tol Tanjung Morawa,” sebutnya.

Karen itu, dirinya juga berharap, untuk kebutuhan jangka panjang, ruas tol seksi 1 Medan-Binjai di Tanjungmulia bisa secepatnya diselesaikan. Sehingga kendaraan yang datang dari arah Binjai dan Langkat, bisa langsung menuju Tanjung Mulia-Tanjugn Morawa sampai Sekarang Rampah.

“Paling tidak, Dihubungi kita harapkan bekerja keras mengatur lalu lintas. Karena kala tidak, ini bakal runyam, karena Amplas itu kan padat, sebagainya besar bus dan truk, keluar dari Jalan Sisingamangaraja,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/