25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

DPRD Sumut Minta Haranggaol Kembali Jadi Objek Wisata Andalan

file/sumut pos
Richard P Sidabutar

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – DPRD Sumut terus mendesak Pemprovsu dan Pemkab Simalungun untuk bersinergi dan bergerak cepat memperbaiki infrastruktur jalan rusak parah menuju objek wisata Haranggaol, Kabupaten Simalungun.

Hal itu diungkapkan langsung oleh anggota Komisi B DPRD Sumut, Richard P Sidabutar dan Ketua Komisi E Robert Tobing kepada Sumut Pos, Senin (10/6) di gedung DPRD Sumut.

Keduanya menyebutkan, perbaikan infrastruktur harus segera dilakukan apabila masyarakat Sumut tidak mau menjadikan objek wisata tersebut sebagai kenangan belaka.

“Kawasan Danau Toba wilayah Haranggaol merupakan salah satu objek wisata andalan bagi wisatawan. Segera perbaiki infrastruktur jalan yang kondisinya rusak parah, agar ketenaran Haranggaol ke seluruh penjuru tidak tinggal kenangan,” ujar Richard.

Menurutnya, Pemprovsu Cq Dinas BMBK (Bina Marga dan Bina Konstruksi) Sumut harus secepatnya mengalokasikan anggaran perbaikan jalan menuju objek wisata Haranggaol tersebut di APBD Sumut, agar ketenaran Haranggaol yang memiliki panorama yang indah dengan udaranya yang sejuk serta menakjubkan bisa kembali dikunjungi wisatawan.

“Sungguh sangat disayangkan, Haranggaol yang sudah terkenal di dunia pariwisata ini, harus terancam punah dikarenakan infrastruktur yang rusak parah hingga sulit untuk diakses, sehingga wisatawan enggan berkunjung untuk menikmati keindahan alamnya,” tegas Robert Tobing.

Harus diketahui, ujar Richard dan Robert, sejak 2016 pemerintah telah menetapakan Danau Toba termasuk Haranggaol sebagai destinasi nasional dan sudah menjadi kewajiban pemerintah, termasuk pemerintah daerah untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak, guna menyukseskan program pemerintah menjadikan Danau Toba sebagai KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional).

“Segera sempurnakan infrastruktur sekaligus memperbaiki sarana dan prasana yang sudah diprogramkan, karena pembangunan infratstruktur saja tidak cukup. Tapi mesti diikuti dengan pengembangan dan kesiapan kapasitas masyarakat lokal dalam mengelola kawasan wisata,” ujarnya.

Dilanjutkan Robert, begitu juga dengan masyarakat maupun pengusaha yang memiliki KJA (Keramba Jaring Apung) di Haranggaol, sebaiknya mematuhi anjuran pemerintah untuk membersihkan kawasan itu dari KJA, agar air danau yang selama ini sudah tercemar akibat pakan ternak dan bangkai ikan dapat disterilkan dari pencemaran.

“Terancam punahnya kunjungan wisataan ke Haranggaol tidak hanya pengaruh kerusakan sarana infrastrktur jalan, tapi juga akibat semakin tercemarnya atau joroknya air Danau Toba dari limbah KJA, sehingga air danau terlihat kotor akibat sudah bercampur limbah pakan ternak disana” tandasnya.

Seperti diketahui, sejak sekitar 10 tahun yang lalu, Danau Toba wilayah Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun yang merupakan salah satu kunjungan primadona wisatawan lokal maupun mancanegara terlihat sepi pengunjung, akibat rusak parahnya jalan menuju kesana.

Dampak dari kerusakan jalan tersebut mengakibatkan objek wisata yang merupakan andalan masyarakat Haranggaol itu kini terancam tinggal kenangan karena tidak lagi diminati oleh wisatawan, melainkan hanya diminati sebagian kecil para pemancing ikan. (mag-1/han)

file/sumut pos
Richard P Sidabutar

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – DPRD Sumut terus mendesak Pemprovsu dan Pemkab Simalungun untuk bersinergi dan bergerak cepat memperbaiki infrastruktur jalan rusak parah menuju objek wisata Haranggaol, Kabupaten Simalungun.

Hal itu diungkapkan langsung oleh anggota Komisi B DPRD Sumut, Richard P Sidabutar dan Ketua Komisi E Robert Tobing kepada Sumut Pos, Senin (10/6) di gedung DPRD Sumut.

Keduanya menyebutkan, perbaikan infrastruktur harus segera dilakukan apabila masyarakat Sumut tidak mau menjadikan objek wisata tersebut sebagai kenangan belaka.

“Kawasan Danau Toba wilayah Haranggaol merupakan salah satu objek wisata andalan bagi wisatawan. Segera perbaiki infrastruktur jalan yang kondisinya rusak parah, agar ketenaran Haranggaol ke seluruh penjuru tidak tinggal kenangan,” ujar Richard.

Menurutnya, Pemprovsu Cq Dinas BMBK (Bina Marga dan Bina Konstruksi) Sumut harus secepatnya mengalokasikan anggaran perbaikan jalan menuju objek wisata Haranggaol tersebut di APBD Sumut, agar ketenaran Haranggaol yang memiliki panorama yang indah dengan udaranya yang sejuk serta menakjubkan bisa kembali dikunjungi wisatawan.

“Sungguh sangat disayangkan, Haranggaol yang sudah terkenal di dunia pariwisata ini, harus terancam punah dikarenakan infrastruktur yang rusak parah hingga sulit untuk diakses, sehingga wisatawan enggan berkunjung untuk menikmati keindahan alamnya,” tegas Robert Tobing.

Harus diketahui, ujar Richard dan Robert, sejak 2016 pemerintah telah menetapakan Danau Toba termasuk Haranggaol sebagai destinasi nasional dan sudah menjadi kewajiban pemerintah, termasuk pemerintah daerah untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak, guna menyukseskan program pemerintah menjadikan Danau Toba sebagai KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional).

“Segera sempurnakan infrastruktur sekaligus memperbaiki sarana dan prasana yang sudah diprogramkan, karena pembangunan infratstruktur saja tidak cukup. Tapi mesti diikuti dengan pengembangan dan kesiapan kapasitas masyarakat lokal dalam mengelola kawasan wisata,” ujarnya.

Dilanjutkan Robert, begitu juga dengan masyarakat maupun pengusaha yang memiliki KJA (Keramba Jaring Apung) di Haranggaol, sebaiknya mematuhi anjuran pemerintah untuk membersihkan kawasan itu dari KJA, agar air danau yang selama ini sudah tercemar akibat pakan ternak dan bangkai ikan dapat disterilkan dari pencemaran.

“Terancam punahnya kunjungan wisataan ke Haranggaol tidak hanya pengaruh kerusakan sarana infrastrktur jalan, tapi juga akibat semakin tercemarnya atau joroknya air Danau Toba dari limbah KJA, sehingga air danau terlihat kotor akibat sudah bercampur limbah pakan ternak disana” tandasnya.

Seperti diketahui, sejak sekitar 10 tahun yang lalu, Danau Toba wilayah Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun yang merupakan salah satu kunjungan primadona wisatawan lokal maupun mancanegara terlihat sepi pengunjung, akibat rusak parahnya jalan menuju kesana.

Dampak dari kerusakan jalan tersebut mengakibatkan objek wisata yang merupakan andalan masyarakat Haranggaol itu kini terancam tinggal kenangan karena tidak lagi diminati oleh wisatawan, melainkan hanya diminati sebagian kecil para pemancing ikan. (mag-1/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/