25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Erry Disarankan Pilih Wakil dari Suku Batak

Akan tetapi, Hamdan menilai sosok yang pantas itu adalah Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution dan Sekretaris DPD PDIP Sumut, Soetarto.

“PDIP sudah dua kali kalah di Pilgubsu, tentu tidak ingin sampai kalah 3 kali. Pada 2008 mengusung Tritamtomo-Benny Pasaribu, di tahun 2013 mengusung Efendi Simbolon-Jumiran Abdi. Kalau 2018 PDIP mengusung Maruara Sirait, Junimart Girsang atau Syukur Nababan tentu peluang menang kecil, makanya yang memiliki peluang menang besar ialah mengusung gubernur petahana. Nanti gubernur petahana diminta memilih kader PDIP sebagai pendamping, yang layak itu Soetarto dan Akhyar Nasution,” paparnya.

Soetarto, kata dia, berasal dari kalangan suku Jawa. Di mana, penduduk Jawa di Sumut cukup banyak. Sedangkan Akhyar Nasution berasal dari suku Mandailing dari wilayah Tabagsel.

“Pak Akhyar itu Wakil Wali Kota Medan, elektabilitas pasti tinggi. Saya sudah pernah bicara langsung dengan beliau, tentang kemungkinan untuk mendampingi Tengku Erry di Pilgubsu 2018. Pak Akhyar hanya senyum-senyum saja, kalau sudah penugasan dari ketua umum, tentu tidak akan bisa ditolak, apalagi PDIP punya agenda penting di 2019, dan tidak ingin sampai kalah tiga kali, maka untuk target itu bisa terealisasi butuh pemimpin yang diusung PDIP,” bebernya.

Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi mengaku belum memikirkan siapa yang akan mendampinginya kelak. “Belum terpikir, dukungan dari parpol belum terpenuhi. Nanti akan dibicarakan lagi dengan parpol pengusung,” kata Erry.(dik/azw)

Akan tetapi, Hamdan menilai sosok yang pantas itu adalah Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution dan Sekretaris DPD PDIP Sumut, Soetarto.

“PDIP sudah dua kali kalah di Pilgubsu, tentu tidak ingin sampai kalah 3 kali. Pada 2008 mengusung Tritamtomo-Benny Pasaribu, di tahun 2013 mengusung Efendi Simbolon-Jumiran Abdi. Kalau 2018 PDIP mengusung Maruara Sirait, Junimart Girsang atau Syukur Nababan tentu peluang menang kecil, makanya yang memiliki peluang menang besar ialah mengusung gubernur petahana. Nanti gubernur petahana diminta memilih kader PDIP sebagai pendamping, yang layak itu Soetarto dan Akhyar Nasution,” paparnya.

Soetarto, kata dia, berasal dari kalangan suku Jawa. Di mana, penduduk Jawa di Sumut cukup banyak. Sedangkan Akhyar Nasution berasal dari suku Mandailing dari wilayah Tabagsel.

“Pak Akhyar itu Wakil Wali Kota Medan, elektabilitas pasti tinggi. Saya sudah pernah bicara langsung dengan beliau, tentang kemungkinan untuk mendampingi Tengku Erry di Pilgubsu 2018. Pak Akhyar hanya senyum-senyum saja, kalau sudah penugasan dari ketua umum, tentu tidak akan bisa ditolak, apalagi PDIP punya agenda penting di 2019, dan tidak ingin sampai kalah tiga kali, maka untuk target itu bisa terealisasi butuh pemimpin yang diusung PDIP,” bebernya.

Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi mengaku belum memikirkan siapa yang akan mendampinginya kelak. “Belum terpikir, dukungan dari parpol belum terpenuhi. Nanti akan dibicarakan lagi dengan parpol pengusung,” kata Erry.(dik/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/