29 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Rumah Butuh Seng, Ribuan Warga Karo Masih Mengungsi

Foto: Istimewa Sekda
Foto: Istimewa
Sekdaprovsu H Nurdin Lubis SH MM, menerima kunjungan Tim Kementerian Koordinator Bidang Polhukam, I Gede Sumerta didampingi Yulizar, Kamis (11/9) di kantor Gubsu, untuk membahas penanganan Sinabung.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pascaerupsi Gunung Sinabung, sebanyak 7.572 jiwa yang terdiri dari 2210 kepala keluarga (KK) dari desa yang berada pada radius 5 km dari Gunung Sinabung, belum bisa kembali ke desa mereka. Pasalnya, kondisi rumah belum dapat ditempati.

”Pengungsi dari 7 desa ditambah 1 dusun (Sigarang-garang, Kuta Rayat, Kuta Gugung, Sukanalu, Kuta Tengah, Kebayaken, Selandi Baru, dan Dusun Lau Kawar) telah direkomendasi PVMBG kembali ke desa. Tetapi karena atap rumah belum diperbaiki, masyarakat masih berada di pengungsian. Dibutuhkan 150.000 lembar seng untuk perbaikan,” kata Sekdaprovsu H Nurdin Lubis SH MM, saat menerima kunjungan Tim Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Ham (Polhukam) I Gede Sumerta didampingi Yulizar, Kamis (11/9) di kantor Gubsu.

Untuk itu, ia mengharapkan penanganan Erupsi Gunung Sinabung segera dapat direalisasikan.

Masih kata Sekda, permasalahan relokasi 3 desa (Bekerah, Simacem dan Sukameriah) yang diperkirakan 1.212 jiwa/370 KK juga belam dapat terlaksana. Hal itu karena belum terbitnya rekomendasi pembebasan lahan untuk akses jalan kurang lebih 4,8 ha (12m x 3600 m), 250 hektare lahan relokasi dari kawasan agropolitan menjadi kawasan permukiman bagi pengungsi, dan 450 Ha kawasan hutan produksi untuk lahan pertanian masyarakat pengungsi.

“Untuk proses relokasi ini, pemerintah akan membentuk tim untuk proses rekomendasi/izin,” ujar Nurdin.

Sekdaprovsu mengharapkan pertemuan dengan Tim Menko Polhukkam mengharapkan masukan-masukan yang dapat mempercepat penyelesaian permasalahan korban erupsi Gunung Sinabung. ”Pertemuan ini sebagai sarana untuk mempercepat penyelesaian permasalahan penanganan Erupsi Gunung Sinabung,” harapnya.

Kepala Dina PU Bina Marga Provsu Effendy Pohan menginformasikan, ada jalan alternatif yang bisa digunakan yaitu antara kabupaten Karo dan Langkat. Akses jalan ini telah lama dibuka, namun karena melintasi kawan Gunung Leuser (hutan lindung) sampai saat ini belum ada izin pemakaiannya.

“Kami mengharap untuk dibantu proses percepatan rekomendasinya,” ujarnya.

Kodam I/BB Ginting mengatakan, pihaknya telah menurunkan 600 personel untuk membantu penanganan korban erupsi Gunung Sinabung. Terkait jalan alternatif untuk akses jalan bila terjadi bencana yaitu jalan dari Kabupaten Karo ke Kabupaten Langkat, dia menginformasikan lahan yang akan dijadikan untuk jalan alternatif telah digarap masyarakat yang mengaku pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung.

“Sebaiknya permasalahan ini cepat diselesaikan sebelum terjadinya konflik yang lebih besar,” ucapnya.

I Gede Sumerta mengatakan, tim mempunyai tugas di bidang wilayah khusus yaitu tentang penanganan konflik dan penanganan bencana. Dari informasi yang telah diperoleh dari pertemuan, dan juga dari penelitian tim Menkopolhukam ke lokasi Erupsi Gunung Sinabung, pihaknya akan membawa dan membicarakan pada forum. (rel/mea)

Foto: Istimewa Sekda
Foto: Istimewa
Sekdaprovsu H Nurdin Lubis SH MM, menerima kunjungan Tim Kementerian Koordinator Bidang Polhukam, I Gede Sumerta didampingi Yulizar, Kamis (11/9) di kantor Gubsu, untuk membahas penanganan Sinabung.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pascaerupsi Gunung Sinabung, sebanyak 7.572 jiwa yang terdiri dari 2210 kepala keluarga (KK) dari desa yang berada pada radius 5 km dari Gunung Sinabung, belum bisa kembali ke desa mereka. Pasalnya, kondisi rumah belum dapat ditempati.

”Pengungsi dari 7 desa ditambah 1 dusun (Sigarang-garang, Kuta Rayat, Kuta Gugung, Sukanalu, Kuta Tengah, Kebayaken, Selandi Baru, dan Dusun Lau Kawar) telah direkomendasi PVMBG kembali ke desa. Tetapi karena atap rumah belum diperbaiki, masyarakat masih berada di pengungsian. Dibutuhkan 150.000 lembar seng untuk perbaikan,” kata Sekdaprovsu H Nurdin Lubis SH MM, saat menerima kunjungan Tim Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Ham (Polhukam) I Gede Sumerta didampingi Yulizar, Kamis (11/9) di kantor Gubsu.

Untuk itu, ia mengharapkan penanganan Erupsi Gunung Sinabung segera dapat direalisasikan.

Masih kata Sekda, permasalahan relokasi 3 desa (Bekerah, Simacem dan Sukameriah) yang diperkirakan 1.212 jiwa/370 KK juga belam dapat terlaksana. Hal itu karena belum terbitnya rekomendasi pembebasan lahan untuk akses jalan kurang lebih 4,8 ha (12m x 3600 m), 250 hektare lahan relokasi dari kawasan agropolitan menjadi kawasan permukiman bagi pengungsi, dan 450 Ha kawasan hutan produksi untuk lahan pertanian masyarakat pengungsi.

“Untuk proses relokasi ini, pemerintah akan membentuk tim untuk proses rekomendasi/izin,” ujar Nurdin.

Sekdaprovsu mengharapkan pertemuan dengan Tim Menko Polhukkam mengharapkan masukan-masukan yang dapat mempercepat penyelesaian permasalahan korban erupsi Gunung Sinabung. ”Pertemuan ini sebagai sarana untuk mempercepat penyelesaian permasalahan penanganan Erupsi Gunung Sinabung,” harapnya.

Kepala Dina PU Bina Marga Provsu Effendy Pohan menginformasikan, ada jalan alternatif yang bisa digunakan yaitu antara kabupaten Karo dan Langkat. Akses jalan ini telah lama dibuka, namun karena melintasi kawan Gunung Leuser (hutan lindung) sampai saat ini belum ada izin pemakaiannya.

“Kami mengharap untuk dibantu proses percepatan rekomendasinya,” ujarnya.

Kodam I/BB Ginting mengatakan, pihaknya telah menurunkan 600 personel untuk membantu penanganan korban erupsi Gunung Sinabung. Terkait jalan alternatif untuk akses jalan bila terjadi bencana yaitu jalan dari Kabupaten Karo ke Kabupaten Langkat, dia menginformasikan lahan yang akan dijadikan untuk jalan alternatif telah digarap masyarakat yang mengaku pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung.

“Sebaiknya permasalahan ini cepat diselesaikan sebelum terjadinya konflik yang lebih besar,” ucapnya.

I Gede Sumerta mengatakan, tim mempunyai tugas di bidang wilayah khusus yaitu tentang penanganan konflik dan penanganan bencana. Dari informasi yang telah diperoleh dari pertemuan, dan juga dari penelitian tim Menkopolhukam ke lokasi Erupsi Gunung Sinabung, pihaknya akan membawa dan membicarakan pada forum. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/