BINJAI, SUMUTPOS.CO – Komisi Pemilihan Umum Kota Binjai sudah mengumumkan daftar calon sementara (DCS) yang ikut dalam pemilihan legislatif 2024 mendatang. Dari ratusan daftar bakal calon legislatif yang telah diumumkan ini, terdapat sejumlah nama mantan pegawai atau Aparatur Sipil Negara (ASN), purnawirawan TNI-Polri hingga bekas pemain Tim Nasional Sepeda bola Indonesia, meramaikan pesta demokrasi tahun depan.
Informasi yang dirangkum Sumut Pos, adapun mereka dari kalangan pegawai atau Aparatur Sipil Negara (ASN) yakni, Supendi (Golkar), Elyuzar Siregar selaku mantan Sekretaris Daerah Kota Binjai (Nasdem), Sri Ulina Ginting selaku mantan kepala dinas pendidikan (PDIP), Tengku Syarifuddin selaku mantan kepala badan kesatuan bangsa dan politik (Hanura), Rahmad Saleh selaku mantan sekretaris dinas kependudukan dan catatan sipil (Demokrat), Darwinsyah mantan pegawai PDAM Tirtasari (Demokrat) dan Ratna Agustini (Gerindra). Selain mereka, juga ada purnawirawan TNI-Polri yang ikut bertarung dalam pileg 2024 mendatang.
Adalah, Usrat Aminullah selaku Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Polres Binjai, purnawirawan Polri Juli Sawitma Nasution dan Darma Malem selaku Kepala Rumah Sakit Tentara Binjai periode 2009-2013. Terakhir mantan pemain Timnas Sepakbola Indonesia, Saktiawan Sinaga (PKB).
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Binjai, Juli Sawitma Nasution membenarkan, sejumlah kader partai berlambang mercy turut ikut dalam pileg 2024 yang berasal dari purnawirawan Polri-TNI. Termasuk dirinya, yang merupakan purnawirawan Polri.
Disoal target kursi dalam pileg 2024, pria yang akrab disapa Sawit ini enggan berkomentar panjang. “Perkiraan tahunya nanti itu di bulan desember atau Januari 2023,” kata dia ketika dikonfirmasi, Senin (11/9/2023).
Sebelumnya, pengumuman DCS berdasarkan Nomor 640/PL.01.4-BA/1275/2/2023. “Ya benar, sudah diumumkan DCS,” kata Ketua KPU Binjai, Zulfan Efendi.
Dari pengumuman ini, ada yang menarik perhatian. Adalah, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) nomor urut 9 dan Partai Garda Republik Indonesia (Garuda) nomor urut 11, tidak memiliki bacaleg.
“Kedua partai ini tidak memiliki bacaleg dan tetap menjadi peserta pemilu. Nanti suaranya kalau pun ada, suara partai,” tukasnya. (ted/ram)
