25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Desa Pandumaan Makin Mencekam

Tiga Pekerja TPL Diamankan Warga

BERKUMPUL: Puluhan warga Desa Pandumaan berkumpul setelah mengamankan tiga pekerja PT Toba Pulp Lestari Tbk.// JUANDI SIHOMBING/SMG
BERKUMPUL: Puluhan warga Desa Pandumaan berkumpul setelah mengamankan tiga pekerja PT Toba Pulp Lestari Tbk.// JUANDI SIHOMBING/SMG

HUMBAHAS-Pasca bentrok antara warga Desa Pandumaan Sipitu Huta, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbahas dengan aparat Brimob dan security PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) pada 19 September 2012, situasi di desa itu kian memanas mencekam. Kemarin (10/10), ratusan warga melakukan sweeping dan sempat menyendera 3 pekerja TPL dan selanjutnya diserahkan ke Polres Humbahas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Rabu (10/10) sekira pukul 13.00 WIB, ratusan warga melakukan sweeping ke lokasi bentrok tanggal 19 September 2012 tepatnya di lokasi pembukaan jalan baru area konsesi TPL, tepatnya di Hutan Sitangi, Desa Pandumaan Sipitu Huta. Bentrok itu sendiri mengakibatkan Briptu Hotbastian Simamora dan security TPL Frengky Hutagaol mengalami luka-luka.

Saat melakukan sweeping, warga bertemu dua orang petugas security TPL, Herwandi Sitorus dan Hendra Sirait, serta seorang karyawan TPL bernama Pius Butar-butar yang hendak mengevakuasi alat berat yang dibakar warga. Kemudian, warga membawa tiga pekerja ke perkampungan untuk dimintai keterangan dan meminta dihentikannya kegiatan di lokasi tersebut.

Tidak hanya melakukan sweeping di lokasi bentrokan semula, warga juga melakukan blokade di pintu masuk menuju desa mereka untuk mengantisipasi pemanggilan paksa aparat Polres Humbahas terhadap 8 tersangka kasus penganiayaan Briptu Hotbastian Simamora dan Frengky Hutagaol.

Informasi dari Wakapolres Humbahas Kompol A Nasution, Rabu (10/10) menyebutkan ratusan  warga Desa Pandumaan Sipitu Huta, mendatangi lokasi pembukaan jalan atau area bentrok tanggal 19 September untuk melarang kegiatan TPL di lokasi tersebut.

“Ratusan warga bertemu dengan dua orang petugas security TPL, Herwandi Sitorus dan Hendra Sirait, serta seorang karyawan TPL, Pius Butar-butar di lokasi bentrok . Ketiga pekerja TPL itu hendak mengevakuasi alat berat jenis excavator yang dibakar warga tanggal 19 September lalu. Kemudian warga membawa ketiganya karena melakukan kegiatan. Kami sedang menunggu rencana warga untuk menyerahkan ke Polres Humbahas,”ujar Kompol A Nasution.

Ia menyebutkan, menerima informasi terkait penyanderaan itu, pihaknya turun langsung ke lokasi penyanderaan. Namun petugas yang turun ke lokasi tidak menemukan warga lagi di sekitar lokasi.

Humas PT TPL Chairuddin Pasaribu saat dihubungi METRO, Rabu (10/10) melalui ponselnya, enggan mengomentari aksi warga tersebut. “Kalau tentang itu saya no comment dululah,” katanya.

Saat ditanya nama dan apakah benar ketiga pria yang diamankan warga adalah karyawan TPL. ”Iya, dua itu petugas security dan seorang pegawai junior Humas,” katanya. (jon/juan/hsl/nas/smg)

Tiga Pekerja TPL Diamankan Warga

BERKUMPUL: Puluhan warga Desa Pandumaan berkumpul setelah mengamankan tiga pekerja PT Toba Pulp Lestari Tbk.// JUANDI SIHOMBING/SMG
BERKUMPUL: Puluhan warga Desa Pandumaan berkumpul setelah mengamankan tiga pekerja PT Toba Pulp Lestari Tbk.// JUANDI SIHOMBING/SMG

HUMBAHAS-Pasca bentrok antara warga Desa Pandumaan Sipitu Huta, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbahas dengan aparat Brimob dan security PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) pada 19 September 2012, situasi di desa itu kian memanas mencekam. Kemarin (10/10), ratusan warga melakukan sweeping dan sempat menyendera 3 pekerja TPL dan selanjutnya diserahkan ke Polres Humbahas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Rabu (10/10) sekira pukul 13.00 WIB, ratusan warga melakukan sweeping ke lokasi bentrok tanggal 19 September 2012 tepatnya di lokasi pembukaan jalan baru area konsesi TPL, tepatnya di Hutan Sitangi, Desa Pandumaan Sipitu Huta. Bentrok itu sendiri mengakibatkan Briptu Hotbastian Simamora dan security TPL Frengky Hutagaol mengalami luka-luka.

Saat melakukan sweeping, warga bertemu dua orang petugas security TPL, Herwandi Sitorus dan Hendra Sirait, serta seorang karyawan TPL bernama Pius Butar-butar yang hendak mengevakuasi alat berat yang dibakar warga. Kemudian, warga membawa tiga pekerja ke perkampungan untuk dimintai keterangan dan meminta dihentikannya kegiatan di lokasi tersebut.

Tidak hanya melakukan sweeping di lokasi bentrokan semula, warga juga melakukan blokade di pintu masuk menuju desa mereka untuk mengantisipasi pemanggilan paksa aparat Polres Humbahas terhadap 8 tersangka kasus penganiayaan Briptu Hotbastian Simamora dan Frengky Hutagaol.

Informasi dari Wakapolres Humbahas Kompol A Nasution, Rabu (10/10) menyebutkan ratusan  warga Desa Pandumaan Sipitu Huta, mendatangi lokasi pembukaan jalan atau area bentrok tanggal 19 September untuk melarang kegiatan TPL di lokasi tersebut.

“Ratusan warga bertemu dengan dua orang petugas security TPL, Herwandi Sitorus dan Hendra Sirait, serta seorang karyawan TPL, Pius Butar-butar di lokasi bentrok . Ketiga pekerja TPL itu hendak mengevakuasi alat berat jenis excavator yang dibakar warga tanggal 19 September lalu. Kemudian warga membawa ketiganya karena melakukan kegiatan. Kami sedang menunggu rencana warga untuk menyerahkan ke Polres Humbahas,”ujar Kompol A Nasution.

Ia menyebutkan, menerima informasi terkait penyanderaan itu, pihaknya turun langsung ke lokasi penyanderaan. Namun petugas yang turun ke lokasi tidak menemukan warga lagi di sekitar lokasi.

Humas PT TPL Chairuddin Pasaribu saat dihubungi METRO, Rabu (10/10) melalui ponselnya, enggan mengomentari aksi warga tersebut. “Kalau tentang itu saya no comment dululah,” katanya.

Saat ditanya nama dan apakah benar ketiga pria yang diamankan warga adalah karyawan TPL. ”Iya, dua itu petugas security dan seorang pegawai junior Humas,” katanya. (jon/juan/hsl/nas/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/