26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Eramas Dialog, Djoss Jalan-jalan

Triadi Wibowo/Sumut Pos_
Warga berjalan di depan papan pengumuan tentang Syarat untuk menggunakan hak pilih dalam pemilhan Gubernur dan wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2018 yang terletak di pagar gedung KPU Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Jumat (9/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kedua pasangan calon yang bertarung dalam Pilgubsu 2018, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (ERAMAS) dan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (DJOSS), terus melakukan kampanye dengan menyapa dan berinteraksi langsung dengan lapisan masyarakat. Belum ada sistem kampanye akbar atau pengerahan massa, sebab masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Eramas, Irham Buana mengatakan, sejak penetapan jadwal kampanye 19 Februari lalu, Eramas sudah bergerak menemui masyarakat di beberapa daerah di Sumut. Dimana lebih banyak melakukan kampanye dialogis dan tatap muka. “Cara itu kami nilai sangat efektif. Pertama untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan, harapan dan kepercayaan masyarakat. Hal kedua tentu tidak ada jarak antara calon dengan masyarakat,” ujarnya kepada Sumut Pos, Minggu (11/3).

Pihaknya mengaku, sejauh ini masih menunggu KPU soal waktu kampanye pengerahan massa atau akbar. Untuk itu saat ini Tim ERAMAS lebih banyak melakukan kampanye yang sifatnya dialogis dan tatap muka. “Nantinya (kampanye akbar) waktunya selama 14 hari. KPU sendiri kan masih menyusun jadwal tersebut. Dan tentu nanti kami koordinasi lagi dengan KPU, kapan dan dimana lokasi kampanye akbar ini,” ujarnya.

Sekretaris Golkar Sumut ini mengklaim, akan banyak tokoh-tokoh nasional yang mereka hadirkan saat kampanye pengerahan massa di ruang terbuka nanti. Antara lain yang sudah diagendakan, seperti Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKS Sohibul Iman, Ketum NasDem Surya Paloh, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan lainnya yang menjadi parpol koalisi ERAMAS pada Pilgubsu kali ini.

“Sekjend dan korbid pemenangan pemilu di masing-masing parpol juga akan turun. Kepastian tokoh-tokoh ini hadir tentu akan kami konfirmasi ulang. Namun kuat kemungkinan mereka akan dihadirkan untuk pemenangan ERAMAS,” tuturnya.

Sementara Ketua Bidang Kampanye DJOSS, Jumiran Abdi mengungkapkan, saat ini pihaknya masih fokus pada program kampanye menyapa warga di seluruh pelosok Sumut, sesuai zonasi yang telah ditetapkan KPU. “Masih kampanye jalan-jalan saja. Untuk (kampanye) akbar sedang dirancang,” katanya.

Ia mengatakan, cara tersebut sangat efektif untuk lebih mendekatkan warga Sumut dengan pasangan yang diusung dua parpol yakni PDI Perjuangan dan PPP tersebut. “Belum, belum, kita belum pengerahan massa. Ada orang kumpul kita datangi, kita ada orang berkumpul. Seperti semalam di Aekanopan, Sigambal dan di Kisaran baru-baru ini,” ungkap Jumiran.

Pihaknya mengklaim, sudah pasti jika saat jadwal kampanye akbar diperkenankan akan mengundang tokoh sekaliber Ketum PDI Perjuangan, Megawati Sukarno Putri dan Ketum PPP M Romahurmuziy, yang notabene berkoalisi paslon DJOSS. “Mungkin saja Bu Megawati akan turun, atau tokoh nasional lainnya. Intinya semua sudah siap, disamping melihat situasi dan kondisi di lapangan apakah memang diperlukan. Karena model sekarang ini, andai kata Bu Mega turun kampanye lebih kepada blusukan,” pungkasnya.

Pengamat politik Bimby Harahap mengatakan, signifikansi kehadiran tokoh nasional seperti ketum parpol sebagai juru kampanye masing-masing paslon, dianggap sangat kecil terhadap partisipasi masyarakat dalam Pilgubsu. Menurutnya, hal itu lebih kepada mobilisasi massa yang dilakukan parpol dan tim sukses masing-masing paslon.

Triadi Wibowo/Sumut Pos_
Warga berjalan di depan papan pengumuan tentang Syarat untuk menggunakan hak pilih dalam pemilhan Gubernur dan wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2018 yang terletak di pagar gedung KPU Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Jumat (9/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kedua pasangan calon yang bertarung dalam Pilgubsu 2018, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (ERAMAS) dan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (DJOSS), terus melakukan kampanye dengan menyapa dan berinteraksi langsung dengan lapisan masyarakat. Belum ada sistem kampanye akbar atau pengerahan massa, sebab masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Eramas, Irham Buana mengatakan, sejak penetapan jadwal kampanye 19 Februari lalu, Eramas sudah bergerak menemui masyarakat di beberapa daerah di Sumut. Dimana lebih banyak melakukan kampanye dialogis dan tatap muka. “Cara itu kami nilai sangat efektif. Pertama untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan, harapan dan kepercayaan masyarakat. Hal kedua tentu tidak ada jarak antara calon dengan masyarakat,” ujarnya kepada Sumut Pos, Minggu (11/3).

Pihaknya mengaku, sejauh ini masih menunggu KPU soal waktu kampanye pengerahan massa atau akbar. Untuk itu saat ini Tim ERAMAS lebih banyak melakukan kampanye yang sifatnya dialogis dan tatap muka. “Nantinya (kampanye akbar) waktunya selama 14 hari. KPU sendiri kan masih menyusun jadwal tersebut. Dan tentu nanti kami koordinasi lagi dengan KPU, kapan dan dimana lokasi kampanye akbar ini,” ujarnya.

Sekretaris Golkar Sumut ini mengklaim, akan banyak tokoh-tokoh nasional yang mereka hadirkan saat kampanye pengerahan massa di ruang terbuka nanti. Antara lain yang sudah diagendakan, seperti Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKS Sohibul Iman, Ketum NasDem Surya Paloh, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan lainnya yang menjadi parpol koalisi ERAMAS pada Pilgubsu kali ini.

“Sekjend dan korbid pemenangan pemilu di masing-masing parpol juga akan turun. Kepastian tokoh-tokoh ini hadir tentu akan kami konfirmasi ulang. Namun kuat kemungkinan mereka akan dihadirkan untuk pemenangan ERAMAS,” tuturnya.

Sementara Ketua Bidang Kampanye DJOSS, Jumiran Abdi mengungkapkan, saat ini pihaknya masih fokus pada program kampanye menyapa warga di seluruh pelosok Sumut, sesuai zonasi yang telah ditetapkan KPU. “Masih kampanye jalan-jalan saja. Untuk (kampanye) akbar sedang dirancang,” katanya.

Ia mengatakan, cara tersebut sangat efektif untuk lebih mendekatkan warga Sumut dengan pasangan yang diusung dua parpol yakni PDI Perjuangan dan PPP tersebut. “Belum, belum, kita belum pengerahan massa. Ada orang kumpul kita datangi, kita ada orang berkumpul. Seperti semalam di Aekanopan, Sigambal dan di Kisaran baru-baru ini,” ungkap Jumiran.

Pihaknya mengklaim, sudah pasti jika saat jadwal kampanye akbar diperkenankan akan mengundang tokoh sekaliber Ketum PDI Perjuangan, Megawati Sukarno Putri dan Ketum PPP M Romahurmuziy, yang notabene berkoalisi paslon DJOSS. “Mungkin saja Bu Megawati akan turun, atau tokoh nasional lainnya. Intinya semua sudah siap, disamping melihat situasi dan kondisi di lapangan apakah memang diperlukan. Karena model sekarang ini, andai kata Bu Mega turun kampanye lebih kepada blusukan,” pungkasnya.

Pengamat politik Bimby Harahap mengatakan, signifikansi kehadiran tokoh nasional seperti ketum parpol sebagai juru kampanye masing-masing paslon, dianggap sangat kecil terhadap partisipasi masyarakat dalam Pilgubsu. Menurutnya, hal itu lebih kepada mobilisasi massa yang dilakukan parpol dan tim sukses masing-masing paslon.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/