26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

TobaPulp Bantu Padamkan 7 Titik Api Hutan Dolok Simangkuk

Kebakaran-Hutan-Ilustrasi
Kebakaran-Hutan-Ilustrasi

PARMAKSIAN, SUMUTPOS.CO – Sedikitnya 7 titik api (HotSpot) di kawasan hutan Dolok Simangkuk kecamatan Parmaksian Kabupaten Tobasamosir, berhasil dipadamkan Departement Enviroment PT. Toba Pulp Lestari, Tbk bekerjasama dengan dinas kehutanan pemerintah setempat belum lama ini.

Api muncul akibat dari pengaruh cuaca ekstrim dan minimnya curah hujan dalam beberapa hari belakangan dikawasan hutan tersebut. Lebih dari 5 jam tim TobaPulp dan dinas kehutanan melakukan pemadaman api yang membakar lebih kurang 3 hektar kawasan hutan dalam seminggu belakangan.

“Kita bersyukur api dapat teratasi dengan cepat oleh kedua tim, padahal lokasi ketujuh titik api sangat sulit dan terjal. Selain menurunkan 2 unit mobil pemadam kebakaran, TobaPulp juga menggunakan alat Backpack Pump sebagai alat pemadam yang mampu menembus lokasi kebakaran,” ujar Humas TobaPulp Jerry Tobing, Sabtu (9/10).

Menurutnya karena posisi kawasan hutan Dolok Simangkuk tepat bersebelahan dengan kompleks TobaPulp, sehingga dengan cepat tim reaksi cepat pemadam dapat segera membantu pemerintah mengatasi kebakaran hutan. Saat ini TobaPulp terus mensinergikan diri dengan kegiatan pemerintah, karena perusahaan merasa terpanggil sebagai bagian dari masyarakat untuk memadamkan kebakaran hutan.

Jeryy Tobing mengatakan sebagai perusahaan industry Pulp berbasis hutan tanaman industry (HTI), TobaPulp telah memiliki mekanisme standar berupa patroli hutan dan tim gerak cepat pemadaman kebakaran hutan. Juga ada koordinasi melalui rapat-rapat dengan Dinas Kehutanan Provinsi, serta sosialisasi bahaya api kepada pegawai dan masyarakat sekitar konsesi HTI.

Salah satu bentuk pencegahan-dini kebakaran ialah identifikasi daerah hot spot dan FDR (fire danger risk) dengan menempatkan beberapa personel melakukan pemantauan lapangan setiap saat guna mengetahui kebakaran secara dini, yakni dengan membangun menara pantau diatas ketinggian 1400 diatas permukaan laut.

“Kita juga telah membangun menara pantau api dengan ditopang 3 pohon kayu ekaliptus (Eucalyptus sp) sebagai penyangga, dan bagian atas dipasang balai-balai berbentuk segitiga dari kayu dan papan, tempat petugas dapat memantau keadaan dengan mata telanjang ke semua arah. Untuk naik ke balai-balai dipasang tangga” ucap Jerry Tobing. (rel/mea)

Kebakaran-Hutan-Ilustrasi
Kebakaran-Hutan-Ilustrasi

PARMAKSIAN, SUMUTPOS.CO – Sedikitnya 7 titik api (HotSpot) di kawasan hutan Dolok Simangkuk kecamatan Parmaksian Kabupaten Tobasamosir, berhasil dipadamkan Departement Enviroment PT. Toba Pulp Lestari, Tbk bekerjasama dengan dinas kehutanan pemerintah setempat belum lama ini.

Api muncul akibat dari pengaruh cuaca ekstrim dan minimnya curah hujan dalam beberapa hari belakangan dikawasan hutan tersebut. Lebih dari 5 jam tim TobaPulp dan dinas kehutanan melakukan pemadaman api yang membakar lebih kurang 3 hektar kawasan hutan dalam seminggu belakangan.

“Kita bersyukur api dapat teratasi dengan cepat oleh kedua tim, padahal lokasi ketujuh titik api sangat sulit dan terjal. Selain menurunkan 2 unit mobil pemadam kebakaran, TobaPulp juga menggunakan alat Backpack Pump sebagai alat pemadam yang mampu menembus lokasi kebakaran,” ujar Humas TobaPulp Jerry Tobing, Sabtu (9/10).

Menurutnya karena posisi kawasan hutan Dolok Simangkuk tepat bersebelahan dengan kompleks TobaPulp, sehingga dengan cepat tim reaksi cepat pemadam dapat segera membantu pemerintah mengatasi kebakaran hutan. Saat ini TobaPulp terus mensinergikan diri dengan kegiatan pemerintah, karena perusahaan merasa terpanggil sebagai bagian dari masyarakat untuk memadamkan kebakaran hutan.

Jeryy Tobing mengatakan sebagai perusahaan industry Pulp berbasis hutan tanaman industry (HTI), TobaPulp telah memiliki mekanisme standar berupa patroli hutan dan tim gerak cepat pemadaman kebakaran hutan. Juga ada koordinasi melalui rapat-rapat dengan Dinas Kehutanan Provinsi, serta sosialisasi bahaya api kepada pegawai dan masyarakat sekitar konsesi HTI.

Salah satu bentuk pencegahan-dini kebakaran ialah identifikasi daerah hot spot dan FDR (fire danger risk) dengan menempatkan beberapa personel melakukan pemantauan lapangan setiap saat guna mengetahui kebakaran secara dini, yakni dengan membangun menara pantau diatas ketinggian 1400 diatas permukaan laut.

“Kita juga telah membangun menara pantau api dengan ditopang 3 pohon kayu ekaliptus (Eucalyptus sp) sebagai penyangga, dan bagian atas dipasang balai-balai berbentuk segitiga dari kayu dan papan, tempat petugas dapat memantau keadaan dengan mata telanjang ke semua arah. Untuk naik ke balai-balai dipasang tangga” ucap Jerry Tobing. (rel/mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/