31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Bupati Dairi Pimpin Apel Kesiapan Penanggulangan Karhutla

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu, pimpin apel kesiapan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di halaman Mapolres Dairi, Jumat (12/8).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Aryanto Tinambunan melalui Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik, Iswan Togatorop mengatakan, dalam kesempatan itu, Bupati Dairi, Eddy KA Berutu membacakan sambutan Gubernur Sumatera Utara, Edy Ramayadi.

Lanjut Iswan, Eddy menyampaikan, kebakaran hutan mengancam kesehatan warga dan rusak lingkungan.

Apel kesiagaan, respon atas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi dikawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas di kawasan Danau Toba.

Eddy KA Berutu menyebut, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi dikawasan Kabupaten Samosir, sudah sangat mengganggu.

Dalam apel yang digelar secara serentak di seluruh kabupaten kota di Sumut ini, ditujukan untuk mengingatkan kita perlunya menjaga kelestarian hutan.

Disampaikan dalam sambutan Gubsu itu, data
semester I tahun 2022 telah terdapat 206 hotspot, dan 156 peristiwa kebakaran Karhutla di Sumut, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021.

Sementara, pada bulan Juni 2022 jumlah kebakaran kembali meningkat lagi yakni terdapat 14 titik. Dan di bulan Juli 2022, kembali naik menjadi 146 titik dengan sebaran wilayah terbanyak Januari -Juli kabupaten Taput 37 titik.

Kabupaten Tapanuli Tengah 23 titik, Labuhan Batu 20 titik, Toba 18 titik dan Tapsel 5 titik. Kita bersyukur Dairi tidak termasuk dalam daftar ini, kata Eddy KA Berutu dalam sambutan Gubsu.

Disebutkan, kebakaran hutan menyebabkan terganggunya ekosistem dan kerusakan lingkungan. Kebakaran dapat kita atasi dengan melakukan 3 caranseperti pencegahan berupa sosialisasi, kecepatan penanganan saat kejadian serta penegakan hukum terjadinya kebakaran hutan.

Kita harus tingkatkan kewaspadaan. Tingkatkan pemahaman tupoksi masing-masing, prioritaskan pencegahan melalui edukasi pada masyarakat dengan pemberdayaan Babinsa, kepala desa serta tokoh masyarakat.

Bangun posko terpadu serta manajemen lapangan yang baik dan tidak bekerja sendiri. Pencegahan ini harus dilakukan secara bersama agar dapat mencegah titik api baru, manfaatkan teknologi untuk pemetaan dan monitoring di area rawan bencana, bentuk regu pengendali hutan yang bertugas.

Hadir Kapolres Dairi, AKBP Wahyudi Rahman, Kepala Dinas Sosial, Anggara Sinurat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Amper Nainggolan, Kepala BPBD, Masaraya Berutu serta lainya.(rud/azw).

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu, pimpin apel kesiapan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di halaman Mapolres Dairi, Jumat (12/8).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Aryanto Tinambunan melalui Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik, Iswan Togatorop mengatakan, dalam kesempatan itu, Bupati Dairi, Eddy KA Berutu membacakan sambutan Gubernur Sumatera Utara, Edy Ramayadi.

Lanjut Iswan, Eddy menyampaikan, kebakaran hutan mengancam kesehatan warga dan rusak lingkungan.

Apel kesiagaan, respon atas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi dikawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas di kawasan Danau Toba.

Eddy KA Berutu menyebut, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi dikawasan Kabupaten Samosir, sudah sangat mengganggu.

Dalam apel yang digelar secara serentak di seluruh kabupaten kota di Sumut ini, ditujukan untuk mengingatkan kita perlunya menjaga kelestarian hutan.

Disampaikan dalam sambutan Gubsu itu, data
semester I tahun 2022 telah terdapat 206 hotspot, dan 156 peristiwa kebakaran Karhutla di Sumut, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021.

Sementara, pada bulan Juni 2022 jumlah kebakaran kembali meningkat lagi yakni terdapat 14 titik. Dan di bulan Juli 2022, kembali naik menjadi 146 titik dengan sebaran wilayah terbanyak Januari -Juli kabupaten Taput 37 titik.

Kabupaten Tapanuli Tengah 23 titik, Labuhan Batu 20 titik, Toba 18 titik dan Tapsel 5 titik. Kita bersyukur Dairi tidak termasuk dalam daftar ini, kata Eddy KA Berutu dalam sambutan Gubsu.

Disebutkan, kebakaran hutan menyebabkan terganggunya ekosistem dan kerusakan lingkungan. Kebakaran dapat kita atasi dengan melakukan 3 caranseperti pencegahan berupa sosialisasi, kecepatan penanganan saat kejadian serta penegakan hukum terjadinya kebakaran hutan.

Kita harus tingkatkan kewaspadaan. Tingkatkan pemahaman tupoksi masing-masing, prioritaskan pencegahan melalui edukasi pada masyarakat dengan pemberdayaan Babinsa, kepala desa serta tokoh masyarakat.

Bangun posko terpadu serta manajemen lapangan yang baik dan tidak bekerja sendiri. Pencegahan ini harus dilakukan secara bersama agar dapat mencegah titik api baru, manfaatkan teknologi untuk pemetaan dan monitoring di area rawan bencana, bentuk regu pengendali hutan yang bertugas.

Hadir Kapolres Dairi, AKBP Wahyudi Rahman, Kepala Dinas Sosial, Anggara Sinurat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Amper Nainggolan, Kepala BPBD, Masaraya Berutu serta lainya.(rud/azw).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/