SIBORONG BORONG- Edison Ramli Silitonga (60) warga Jalan Dame Kecamatan Siborong Borong, Tapanuli Utara, yang tewas mengenaskan dengan 17 luka bacok di sekujur tubuhnya, akhirnya dikubur di kebun kopi tepatnya di lokasi kejadian.
Korban yang mengalami luka bacok di kepala, wajah, pinggul, leher, tangan, paha dan kakinya, dikebumikan, Sabtu (10/9) di Dusun Banjar Silom, Desa Lobu Siregar II, atau hanya 1 meter dari lokasi korban ditemukan tewas.
Menurut sejumlah keluarga, korban dikebumikan di lokasi itu karena alasan tempat. ”Sebenarnya alasan dikebumikan di situ karena persoalan tempat kuburan saja. Kebetulan tanah korban hanya itu, jadi dikuburkan disitu, itu saja, bukan karena alasan lain,” ungkap salah seorang keluarga korban bermarga Silitonga kepada METRO (grup Sumut Pos), Sabtu (10/9).
Mayat korban dikebumikan sekitar pukul 14.00 WIB, setelah pihak keluarga dan warga sekitar melaksanakan acara adat di rumah duka. Sebelumnya, saat disemayamkan di rumah duka, sejumlah famili dan warga di Kecamatan Siborong Borong banyak yang berdatangan melayat.
Istri korban, Delpi Sirait (53) saat menerima mayat suaminya usai proses visum dari Rumah Sakit Umum Swadana Tarutung, tak kuasa menerima mayat suaminya yang terbujur kaku dengan penuh luka bacok di sekujur tubuh. Saat itu, istri korban dan dua anaknya tampak menangis histeris menyambut mayat korban.
Bahkan sejumlah pelayat yang hadir pun, tak kuasa menahan air mata haru begitu melihat istri korban dan kedua anaknya menangis. Sejumlah warga Siborong Borong menilai, perbuatan pelaku pembunuh almarhum Edison Ramli Silitonga itu sangat keji.
Sejauh ini, pihak Polres Tapanuli Utara belum mengetahui siapa pelaku pembunuhan. Namun informasi yang dihimpun dari sejumlah pihak menyebutkan, pihak Polres Tapanuli Utara sedang menyelidiki salah seorang warga Dusun Parsuratan, Desa Lobu Siregar II, Kecamatan Siborong Borong berinsial HS.(hsl/leo/smg)