30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Tiga Pengusaha Penumpang Heli Itu Sempat Rapat 60 Menit

Pemandangan Danau Toba dilihat dari atas speedboat yang melaju. Helikopter tipe EC 130, PK BKA carteran diduga jatuh di Danau Toba, Samosir.
Pemandangan Danau Toba dilihat dari atas speedboat yang melaju. Helikopter tipe EC 130, PK BKA carteran diduga jatuh di Danau Toba, Samosir.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Helikopter carteran milik PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) yang hilang kontak (lost contact) di Danau Toba-Samosir, pembawa tiga pengusaha Kota Medan. Heli itu dicarter oleh pengusaha Jakarta asal Samosir, Marihad Simbolon. Para pengusaha itu sempat rapat selama 60 menit di Desa Simarhatan, Kecamatan Onan Runggu, Samosir.

Helikopter naas yang dikemudikan pilot Capt Teguh Mulyatno berangkat dari Kualanamu-Samosir sekira pukul 09.30, tiba di Desa Simarhatan, Kecamatan Onan Runggu, Samosir sekira pukul 10.35. Setelah melakukan pertemuan selama 60 menit atas undangan dari Marihad Simbolon, tiga pengusaha kembali berangkat pukul 11.33 dari Samosir-Kualanamu.

Setelah melaporkan berangkat pukul 11.33, setelah 17 menit mengudara, Company Contact sempat berkomunikasi. Helikopter tipe EC 130, PK BKA, seharusnya mendarat di Bandara KNIA pada pukul 12.45. Hingga pukul 13.00, sang pilot dihubungi pihak Bandara KNIA sudah tidak ada jawaban. Otoritas Bandara (Otband) Wilayah II Medan mengeluarkan Category Phase : Meragukan/Incerfa untuk helicopter yang ditumpangi para pengusaha tersebut
“Ditetapkan status khawatir. Kemudian, dicarikan informasi keliling. Sampai saat ini tim tetap mencari. Lost contac masih mencari titik keberadaannya,” kata Kepala Otban Wilayah II Medan, Herson, Minggu (11/10) malam.

Dia mengatakan, helikopter carteran berwarna abu-abu itu dicarter pulang-pergi dengan tujuan KNIA-Samosir dan Samosir- KNIA. Dikarenakan belum ada juga kabar hingga beberapa jam dari jadwal tiba. Kini, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Basarnas dan TNI/Polri untuk upaya selanjutnya. “Benar terjadi lost contac Helikopter milik PT PAS,” tegasnya.

Herson menyatakan persis Helikopter itu lost contac atau posisi jatuhnya masih terus dikordinasikan dengan pihak terkait. Untuk memastikan keberadaan Helikopter buatan Perancis itu. Kini, Basarnas Kota Medan sudah menurunkan tim, untuk melakukan pencarian titik keberadaan Helikopter tersebut. “Basarnas sudah turun, kami tetap di posko untuk mencari informasi lebih lanjut. Selanjutnya, tetap melakukan kordinasi dengan pihak TNI, Polri dan Basarnas,” ujarnya.

Sementara itu, Chef Pilot PT PAS, Samsul Sobirin mengatakan pihaknya sudah melakukan kordinasi atas lost contact Helikopter milik mereka itu. “Memang dicarter Helikopter ini. Para penumpang semuanya warga Kota Medan,” ungkapnya, tanpa memberikan alamat para penumpang secara detail.

Disinggung soal cuaca dengan kondisi berkabut asap, pihak Otban KNIA dan PT.Pas menyatakan cuaca normal dengan jarak pandang baik untuk melakukan penerbangan. “Tidak ada kabut asap, kami sudah cek sebelum take off dari Bandara Kualanamu. Cuaca clear atau aman untuk melakukan penerbangan,” ungkap Samsul.

Dia menyebutkan bahwa PT.PAS memiliki 3 unit armada, terdiri dua Helikopter dan sebuah pesawat Jetdan memiliki hanggar pesawat di Martubung, Kecamatan Medan Labuhan.”Jadi, setiap ada penumpang atau carteran semua melalui Bandara Kualanamu ini,” sebutnya.

Pemandangan Danau Toba dilihat dari atas speedboat yang melaju. Helikopter tipe EC 130, PK BKA carteran diduga jatuh di Danau Toba, Samosir.
Pemandangan Danau Toba dilihat dari atas speedboat yang melaju. Helikopter tipe EC 130, PK BKA carteran diduga jatuh di Danau Toba, Samosir.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Helikopter carteran milik PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) yang hilang kontak (lost contact) di Danau Toba-Samosir, pembawa tiga pengusaha Kota Medan. Heli itu dicarter oleh pengusaha Jakarta asal Samosir, Marihad Simbolon. Para pengusaha itu sempat rapat selama 60 menit di Desa Simarhatan, Kecamatan Onan Runggu, Samosir.

Helikopter naas yang dikemudikan pilot Capt Teguh Mulyatno berangkat dari Kualanamu-Samosir sekira pukul 09.30, tiba di Desa Simarhatan, Kecamatan Onan Runggu, Samosir sekira pukul 10.35. Setelah melakukan pertemuan selama 60 menit atas undangan dari Marihad Simbolon, tiga pengusaha kembali berangkat pukul 11.33 dari Samosir-Kualanamu.

Setelah melaporkan berangkat pukul 11.33, setelah 17 menit mengudara, Company Contact sempat berkomunikasi. Helikopter tipe EC 130, PK BKA, seharusnya mendarat di Bandara KNIA pada pukul 12.45. Hingga pukul 13.00, sang pilot dihubungi pihak Bandara KNIA sudah tidak ada jawaban. Otoritas Bandara (Otband) Wilayah II Medan mengeluarkan Category Phase : Meragukan/Incerfa untuk helicopter yang ditumpangi para pengusaha tersebut
“Ditetapkan status khawatir. Kemudian, dicarikan informasi keliling. Sampai saat ini tim tetap mencari. Lost contac masih mencari titik keberadaannya,” kata Kepala Otban Wilayah II Medan, Herson, Minggu (11/10) malam.

Dia mengatakan, helikopter carteran berwarna abu-abu itu dicarter pulang-pergi dengan tujuan KNIA-Samosir dan Samosir- KNIA. Dikarenakan belum ada juga kabar hingga beberapa jam dari jadwal tiba. Kini, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Basarnas dan TNI/Polri untuk upaya selanjutnya. “Benar terjadi lost contac Helikopter milik PT PAS,” tegasnya.

Herson menyatakan persis Helikopter itu lost contac atau posisi jatuhnya masih terus dikordinasikan dengan pihak terkait. Untuk memastikan keberadaan Helikopter buatan Perancis itu. Kini, Basarnas Kota Medan sudah menurunkan tim, untuk melakukan pencarian titik keberadaan Helikopter tersebut. “Basarnas sudah turun, kami tetap di posko untuk mencari informasi lebih lanjut. Selanjutnya, tetap melakukan kordinasi dengan pihak TNI, Polri dan Basarnas,” ujarnya.

Sementara itu, Chef Pilot PT PAS, Samsul Sobirin mengatakan pihaknya sudah melakukan kordinasi atas lost contact Helikopter milik mereka itu. “Memang dicarter Helikopter ini. Para penumpang semuanya warga Kota Medan,” ungkapnya, tanpa memberikan alamat para penumpang secara detail.

Disinggung soal cuaca dengan kondisi berkabut asap, pihak Otban KNIA dan PT.Pas menyatakan cuaca normal dengan jarak pandang baik untuk melakukan penerbangan. “Tidak ada kabut asap, kami sudah cek sebelum take off dari Bandara Kualanamu. Cuaca clear atau aman untuk melakukan penerbangan,” ungkap Samsul.

Dia menyebutkan bahwa PT.PAS memiliki 3 unit armada, terdiri dua Helikopter dan sebuah pesawat Jetdan memiliki hanggar pesawat di Martubung, Kecamatan Medan Labuhan.”Jadi, setiap ada penumpang atau carteran semua melalui Bandara Kualanamu ini,” sebutnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/