26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Evy Bilang, Petinggi Kejagung Dijatah Rp500 Juta

Ditemui terpisah, Kaligis bersikeras tak tahu menahu soal pemberian uang ke Maruli. Dia pun minta awak media tak lagi bertanya-tanya mengenai rumor tersebut.

“Saya tidak tahu. Cover both side jangan paksa-paksa saya dong,” tegasnya.

Adapun pihak Kejagung membantah keras jika Direktur Penyidikan pada JAMpidsus, Sahat Maruli Hutagalung menerima duit Rp500 juta untuk pengamanan kasus korupsi dana bantuan sosial dan hibah Pemprov Sumut tahun 2012-2013.

Bahkan, Korps Adhyaksa membantah pihaknya terlibat dalam kasus yang tengah digenjot penuntasannya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.

“Sampai sekarang tidak ada yang terlibat,” tegas Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Amir Yanto kepada wartawan di Kejagung, Rabu (11/11).

Dari informasi yang dihimpun, sosok Evy Susanti yang kini dikenal sebagai istri Gubsu non-aktif, Gatot Pujo Nugroho masih misterius. KPK pun seakan menutup rapat latar belakang Evy.

Hal itu berbeda ketika KPK menangani kasus Ahmad Fathanah maupun Luthfi Hasan Ishaq. Ada nama-nama perempuan beserta latar belakangnya yang diungkap dalam kasus suap kuota impor sapi.

Namun, sosok Evy masih jadi pertanyaan. Perempuan yang ikut menjadi tersangka kasus suap itu nyaris tak dikenal sebelumnya.

Pengamat politik Universitas Al Azhar, Rahmat Bagja mempertanyakan sosok Evy sebenarnya. “Siapa dia? Katanya pengusaha, kapan usahanya, apa usahanya, hubungannya apa dengan pemerintahan?” sebutnya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

Kata dia, agak aneh jikalau KPK tak membongkar latar belakang Evy.

“Sudah mulai tidak berimbang karena Evy-nya tidak dilacak KPK. Evy tidak dibongkar pribadinya atau memang setelah ada Plt (pelaksana tugas pimpinan KPK, Red) ada kebijakan baru,” ucap Rahmat, beberapa waktu lalu.

Dia menduga ada sosok lain yang mendorong Evy untuk menjadi istri kedua Gatot.

“Evy ini orangnya siapa. Ketemu Gatot setelah dia jadi gubernur. Sebelumnya sudah dekat dengan OC Kaligis. Siapa Evy? Jangan-jangan fungsionaris PDIP, Golkar,” tuturnya.

Rahmat pun menyebut sosok Evy menjadi penting untuk diungkap. Pasalnya, dia menjadi kunci terbukanya kasus korupsi yang dilakukan suaminya yang akhirnya menyeret pihak lain, khususnya para politikus NasDem.

“Evy kuncinya. Pemberian uang dan kunci kaitkan OCK dan Patrice yang sekarang coba dituduhkan ke Surya Paloh,” terangnya.

Selain itu Rahmat juga mencatat Evy dan Gatot kerap memberi pernyataan tidak selaras. Namun, pernyataan Evy itulah yang kemudian diteruskan ‎KPK untuk menjerat para pihak yang disebutkan.

Karenanya, Rahmat pun mewanti-wanti KPK agar tidak terjebak dengan pernyataan Evy.

“Gak sinkron omongan Gatot dan Evy. Yang paling berperan Evy. KPK jangan terjebak seperti kasus BG (Budi Gunawan). Gak ada alat bukti, jangan sampai blunder,” tandasnya. (dil/jpnn/gir/val)

Ditemui terpisah, Kaligis bersikeras tak tahu menahu soal pemberian uang ke Maruli. Dia pun minta awak media tak lagi bertanya-tanya mengenai rumor tersebut.

“Saya tidak tahu. Cover both side jangan paksa-paksa saya dong,” tegasnya.

Adapun pihak Kejagung membantah keras jika Direktur Penyidikan pada JAMpidsus, Sahat Maruli Hutagalung menerima duit Rp500 juta untuk pengamanan kasus korupsi dana bantuan sosial dan hibah Pemprov Sumut tahun 2012-2013.

Bahkan, Korps Adhyaksa membantah pihaknya terlibat dalam kasus yang tengah digenjot penuntasannya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.

“Sampai sekarang tidak ada yang terlibat,” tegas Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Amir Yanto kepada wartawan di Kejagung, Rabu (11/11).

Dari informasi yang dihimpun, sosok Evy Susanti yang kini dikenal sebagai istri Gubsu non-aktif, Gatot Pujo Nugroho masih misterius. KPK pun seakan menutup rapat latar belakang Evy.

Hal itu berbeda ketika KPK menangani kasus Ahmad Fathanah maupun Luthfi Hasan Ishaq. Ada nama-nama perempuan beserta latar belakangnya yang diungkap dalam kasus suap kuota impor sapi.

Namun, sosok Evy masih jadi pertanyaan. Perempuan yang ikut menjadi tersangka kasus suap itu nyaris tak dikenal sebelumnya.

Pengamat politik Universitas Al Azhar, Rahmat Bagja mempertanyakan sosok Evy sebenarnya. “Siapa dia? Katanya pengusaha, kapan usahanya, apa usahanya, hubungannya apa dengan pemerintahan?” sebutnya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

Kata dia, agak aneh jikalau KPK tak membongkar latar belakang Evy.

“Sudah mulai tidak berimbang karena Evy-nya tidak dilacak KPK. Evy tidak dibongkar pribadinya atau memang setelah ada Plt (pelaksana tugas pimpinan KPK, Red) ada kebijakan baru,” ucap Rahmat, beberapa waktu lalu.

Dia menduga ada sosok lain yang mendorong Evy untuk menjadi istri kedua Gatot.

“Evy ini orangnya siapa. Ketemu Gatot setelah dia jadi gubernur. Sebelumnya sudah dekat dengan OC Kaligis. Siapa Evy? Jangan-jangan fungsionaris PDIP, Golkar,” tuturnya.

Rahmat pun menyebut sosok Evy menjadi penting untuk diungkap. Pasalnya, dia menjadi kunci terbukanya kasus korupsi yang dilakukan suaminya yang akhirnya menyeret pihak lain, khususnya para politikus NasDem.

“Evy kuncinya. Pemberian uang dan kunci kaitkan OCK dan Patrice yang sekarang coba dituduhkan ke Surya Paloh,” terangnya.

Selain itu Rahmat juga mencatat Evy dan Gatot kerap memberi pernyataan tidak selaras. Namun, pernyataan Evy itulah yang kemudian diteruskan ‎KPK untuk menjerat para pihak yang disebutkan.

Karenanya, Rahmat pun mewanti-wanti KPK agar tidak terjebak dengan pernyataan Evy.

“Gak sinkron omongan Gatot dan Evy. Yang paling berperan Evy. KPK jangan terjebak seperti kasus BG (Budi Gunawan). Gak ada alat bukti, jangan sampai blunder,” tandasnya. (dil/jpnn/gir/val)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/