28 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Taksi Gelap Kembali Didemo

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Ratusan sopir taksi yang sudah terdaftar sebagai penyedia moda angkutan bandara kembali melakukan unjukrasa di ruas jalan tol Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Rabu (12/13).

Aksi yang dilakukan sejak pagi hingga petang tersebut adalah aksi susulan, setelah sehari sebelumnya mereka melakukan hal yang sama di pelataran zona parkir B Bandara. Tuntutan mereka tetap sama, yakni meminta ketegasan pihak PT Angkasa Pura II untuk menertibkan taksi liar yang hingga kini masih terus bebas berkeliaran mencari penumpang di areal bandara.

Dalam aksi kemarin, para sopir taksi sengaja memarkirkan sedikitnya 400 taksi di ruas jalan tol pintu keluar bandara. Mereka berkumpul disana, dan memilih tidak mencari penumpang.

“Kami berharap agar PT Angkasa Pura II mengambil tindakan tegas karena keberadaan taksi gelap di luar tender sudah makin meresahkan bagi kami,” kata salah seorang sopir taksi, Muda Silalahi.

Herman, sopir taksi puskopaw yang juga ikut dalam aksi unjukrasa mengatakan, sehari mereka bisa 4 trip mengangkut penumpang. Tapi sejak banyaknya taksi gelap yang berkeliaran, membuat mereka harus puas hanya dua trip mengangkut penumpang.

“Pendapatan pun jauh menurun. Kadang dalam sehari kami hanya sekali mengangkut penumpang. Itu seudah keluar jam 5 pagi dan pulang tengah malam,” bebernya.

Dikatakan Herman, jika sehari mendapatkan 4 trip mengangkut penumpang, dia dan rekan-rekannya yang lain hanya mendapat gaji Rp 100rb/hari. “Sehari kami nyetor Rp 180rb. Kalau dapat 4 trip, kami bisa bergaji Rp 100rb,” sebutnya.

Selain itu, Herman dan rekan-rekannya yang lain juga mulai resah dengan keberadaan Damri, karena jadwal dan tarif yang diterapkan Damri jauh lebih murah. “Kami akan melakukan aksi susulan jika tuntutan ini tidak juga diindahkan oleh Angkasa Pura II,” pungkasnya.

Sekadar informasi, saat ini ada 7 jenis armada taksi yang resmi mengikuti tender pemadu moda transportasi bandara dengan total 380 unit yang beroperasi. Ke-7 jenis taksi tersebut yakni, taksi Expres, Nice, Karsa, Puskupao, Kokapura, Matra dan taksi Bluebird

Taksi jenis Nice ada 21 unit yang beroperasi, Blue Bird 95 unit, Express 45 unit, Karsa 39 unit, Puskupao 100 unit, Kokapura 50 unit dan Matra 30 unit. Taksi inilah yang mengikuti proses tender penyedia moda transportasi bandara. (mag-1)

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Ratusan sopir taksi yang sudah terdaftar sebagai penyedia moda angkutan bandara kembali melakukan unjukrasa di ruas jalan tol Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Rabu (12/13).

Aksi yang dilakukan sejak pagi hingga petang tersebut adalah aksi susulan, setelah sehari sebelumnya mereka melakukan hal yang sama di pelataran zona parkir B Bandara. Tuntutan mereka tetap sama, yakni meminta ketegasan pihak PT Angkasa Pura II untuk menertibkan taksi liar yang hingga kini masih terus bebas berkeliaran mencari penumpang di areal bandara.

Dalam aksi kemarin, para sopir taksi sengaja memarkirkan sedikitnya 400 taksi di ruas jalan tol pintu keluar bandara. Mereka berkumpul disana, dan memilih tidak mencari penumpang.

“Kami berharap agar PT Angkasa Pura II mengambil tindakan tegas karena keberadaan taksi gelap di luar tender sudah makin meresahkan bagi kami,” kata salah seorang sopir taksi, Muda Silalahi.

Herman, sopir taksi puskopaw yang juga ikut dalam aksi unjukrasa mengatakan, sehari mereka bisa 4 trip mengangkut penumpang. Tapi sejak banyaknya taksi gelap yang berkeliaran, membuat mereka harus puas hanya dua trip mengangkut penumpang.

“Pendapatan pun jauh menurun. Kadang dalam sehari kami hanya sekali mengangkut penumpang. Itu seudah keluar jam 5 pagi dan pulang tengah malam,” bebernya.

Dikatakan Herman, jika sehari mendapatkan 4 trip mengangkut penumpang, dia dan rekan-rekannya yang lain hanya mendapat gaji Rp 100rb/hari. “Sehari kami nyetor Rp 180rb. Kalau dapat 4 trip, kami bisa bergaji Rp 100rb,” sebutnya.

Selain itu, Herman dan rekan-rekannya yang lain juga mulai resah dengan keberadaan Damri, karena jadwal dan tarif yang diterapkan Damri jauh lebih murah. “Kami akan melakukan aksi susulan jika tuntutan ini tidak juga diindahkan oleh Angkasa Pura II,” pungkasnya.

Sekadar informasi, saat ini ada 7 jenis armada taksi yang resmi mengikuti tender pemadu moda transportasi bandara dengan total 380 unit yang beroperasi. Ke-7 jenis taksi tersebut yakni, taksi Expres, Nice, Karsa, Puskupao, Kokapura, Matra dan taksi Bluebird

Taksi jenis Nice ada 21 unit yang beroperasi, Blue Bird 95 unit, Express 45 unit, Karsa 39 unit, Puskupao 100 unit, Kokapura 50 unit dan Matra 30 unit. Taksi inilah yang mengikuti proses tender penyedia moda transportasi bandara. (mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/