25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Usai Tinjau Proyek, Beberapa Oknum Hadang Wabup Nias Barat Tuduh Pengacau

NIAS BARAT, SUMUTPOS.CO – SUMUTPOS.CO, Wakil Bupati Nias Barat Dr. Era-Era Hia, MM,MSi melakukan peninjauan kepastian pengerjaan pembangunan Rumah Sakit Pratama (RS Pratama) Lologolu yang sudah 102 hari masih belum selesai.

Wakil Bupati temukan sejumlah titik dinding retak, TPT patah hingga ada tanda-tanda kelongsoran hingga sejumlah item pekerjaan belum siap, Rabu (12/4/2023).

Usai penijauan tersebut, Wakil Bupati Nias Barat hendak keluar dari halaman pembangunan itu. Diduga salah satu keluarga penghibah menghadangnya dan dua orang pemuda berteriak.

“Wakil Bupati jangan mengacau,” teriak mereka dengan suara yang keras bergaya pendemo.

Seorang ibu-ibu yang mengaku dirinya penghibah terus menghadang Wabup. “Saya baca story-story bapak, tapi ini sudah siap pak,” teriak ibu tersebut.

Wakil Bupati Nias Barat menjawab teriakan itu dengan sabar. “Saya datang saja dibilang pengacau,” ujar Wabup.

Ironisnya, segelintir orang yang berteriak itu ternyata satu keluarga saja, dimana beredar informasi bahwa yang teriak itu adalah seorang ibu dan dua anaknya laki-laki.

Wakil Bupati Nias Barat Dr. Era-Era Hia, MM.,MSi mengaku sudah dua kali datang di situ memastikan pembangunan itu, serta mengimbau rekanan agar secepatnya diselesaikan dan berfungsi bagi masyarakat

“Saya datang untuk kedua kali bertujuan memastikan pengerjaan pembangunannya, karena sudah 102 hari ternyata belum siap juga. Saya juga telah meminta rekanannya melalui mandor lapangan agar secepatnya diselesaikan, jangan sampai di permainkan pemerintah,” tegasnya.

Menurutnya segelintir orang yang meneriakinya pengacau itu karena mereka belum tau.

“Biarkan saja mereka sebab mereka tidak tau apa yang saya lakukan,” ujar Wabup sambil tersenyum.

Sedangkan sejumlah titik retak dan TPT patah hingga ada tanda-tanda longsor juga beberapa item belum siap, maka pihaknya akan melapor ke inspektorat.
“Biarlah inspektorat melihat lebih jauh lagi,” katanya.
Foris, salah seorang yang berteriak itu mengaku, alasannya meneriakkan pengacau itu adalah pejabat masuk dan keluarkan informasi valid.

“Ketika pejabat masuk itu keluar sebenarnya informasi valid, informasi yang benar, kemudian motifasi support, motifasi mendorong, tidak dengan mengajak kita curiga, kita pantas curiga ini tidak begitu seharusnya wakil bupati, tidak begitu seorang pejabat,” katanya

Foris juga menyampaikan, ia sepakat dengan Wakil Bupati. “TPT yang patah itu akan diulang kembali dan lagi diperbaiki permasalahan tersebut,” ujarnya.
Menurut pengawas lapangan dari PT.Peduli Bangsa atau mandor lapangan Beneami Duha menuturkan, bahwa masalah progres bukan gawenya.

“Progres bukan saya, terkait beberapa titik belum siap, ada keramik yang sudah mulai disisip yang belum terpasang, plafon tinggal di bawah yang dua lantai, kusennya sudah ada semua tapi proses pemasangan,” katanya

Terkait perpanjangan menurut Beneami duha pihaknya telah di denda,” kita sudah di denda,” akunya. (mag9/ila)

NIAS BARAT, SUMUTPOS.CO – SUMUTPOS.CO, Wakil Bupati Nias Barat Dr. Era-Era Hia, MM,MSi melakukan peninjauan kepastian pengerjaan pembangunan Rumah Sakit Pratama (RS Pratama) Lologolu yang sudah 102 hari masih belum selesai.

Wakil Bupati temukan sejumlah titik dinding retak, TPT patah hingga ada tanda-tanda kelongsoran hingga sejumlah item pekerjaan belum siap, Rabu (12/4/2023).

Usai penijauan tersebut, Wakil Bupati Nias Barat hendak keluar dari halaman pembangunan itu. Diduga salah satu keluarga penghibah menghadangnya dan dua orang pemuda berteriak.

“Wakil Bupati jangan mengacau,” teriak mereka dengan suara yang keras bergaya pendemo.

Seorang ibu-ibu yang mengaku dirinya penghibah terus menghadang Wabup. “Saya baca story-story bapak, tapi ini sudah siap pak,” teriak ibu tersebut.

Wakil Bupati Nias Barat menjawab teriakan itu dengan sabar. “Saya datang saja dibilang pengacau,” ujar Wabup.

Ironisnya, segelintir orang yang berteriak itu ternyata satu keluarga saja, dimana beredar informasi bahwa yang teriak itu adalah seorang ibu dan dua anaknya laki-laki.

Wakil Bupati Nias Barat Dr. Era-Era Hia, MM.,MSi mengaku sudah dua kali datang di situ memastikan pembangunan itu, serta mengimbau rekanan agar secepatnya diselesaikan dan berfungsi bagi masyarakat

“Saya datang untuk kedua kali bertujuan memastikan pengerjaan pembangunannya, karena sudah 102 hari ternyata belum siap juga. Saya juga telah meminta rekanannya melalui mandor lapangan agar secepatnya diselesaikan, jangan sampai di permainkan pemerintah,” tegasnya.

Menurutnya segelintir orang yang meneriakinya pengacau itu karena mereka belum tau.

“Biarkan saja mereka sebab mereka tidak tau apa yang saya lakukan,” ujar Wabup sambil tersenyum.

Sedangkan sejumlah titik retak dan TPT patah hingga ada tanda-tanda longsor juga beberapa item belum siap, maka pihaknya akan melapor ke inspektorat.
“Biarlah inspektorat melihat lebih jauh lagi,” katanya.
Foris, salah seorang yang berteriak itu mengaku, alasannya meneriakkan pengacau itu adalah pejabat masuk dan keluarkan informasi valid.

“Ketika pejabat masuk itu keluar sebenarnya informasi valid, informasi yang benar, kemudian motifasi support, motifasi mendorong, tidak dengan mengajak kita curiga, kita pantas curiga ini tidak begitu seharusnya wakil bupati, tidak begitu seorang pejabat,” katanya

Foris juga menyampaikan, ia sepakat dengan Wakil Bupati. “TPT yang patah itu akan diulang kembali dan lagi diperbaiki permasalahan tersebut,” ujarnya.
Menurut pengawas lapangan dari PT.Peduli Bangsa atau mandor lapangan Beneami Duha menuturkan, bahwa masalah progres bukan gawenya.

“Progres bukan saya, terkait beberapa titik belum siap, ada keramik yang sudah mulai disisip yang belum terpasang, plafon tinggal di bawah yang dua lantai, kusennya sudah ada semua tapi proses pemasangan,” katanya

Terkait perpanjangan menurut Beneami duha pihaknya telah di denda,” kita sudah di denda,” akunya. (mag9/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/