27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Kontes Burung Berkicau di HUT Kota Binjai

BINJAI- Peringatan hari jadi Kota Binjai ke-139, Minggu (15/5) tampaknya bakal meriah. Hal ini nantinya ditandai dengan Pameran dan Kontes Burung Berkicau tingkat Nasional memperebutkan piala Wali Kota Binjai.
Bahkan, event ini rencananya akan dibuka langsung mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, selaku dewan pembina komunitas  pecinta burung berkicau nasional.

“Misi yang kita bawa dalam kegiatan ini adalah membangkitkan minat masyarakat dalam penangkaran burung. Dengan harapan menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat,” ujar Drs Amir Hamzah, Koordinator Seksi Pameran dan Kontes Burung Berkicau, Kamis (12/5).

Amir Hamzah yang juga Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Binjai ini menjelaskan, pameran dan kontes burung berkicau  ini, tak luput dari kerjasama dengan Komunitas Pecinta  Burung Berkicau Kota Binjai.
Untuk itu, Amir Hamzah berharap acara ini dapat membangkitkan dunia pariwisata dan perhotelan di Kota Binjai. Termasuk bisnis pembuatan cenderamata untuk para tamu yang datang dari berbagai penjuru.

“Kami juga sudah berpikir bagaimana caranya agar ini menjadi agenda rutin, tidak saja pada momen memperingati hari jadi, tetapi juga pada momen lain,” ucapnya.

Amir Hamzah menjelaskan, dalam pameran dan kontes yang akan berlangsung di lapangan merdeka Binjai itu, akan diikuti komunitas pencinta burung berkicau dari tujuh provinsi.

Pemenang berhak memboyong Piala Wali Kota Binjai. Pemenang  haruslah memperoleh angka tertinggi dalam penilaian Kontes Burung Berkicau tanpa teriak.

Kriteria penilaian, kata Amir, meliputi irama dan lagu sebagai penilaian utama. Maksudnya, bunyi yang dikeluarkan burung  harus memiliki alunan nada dengan tempo ketukan teratur dan serasi. Kedua, volume dan suara yang  menitikberatkan pada kualitas suara burung yang mengandung kemerduan dan kualitas volume.
“Kualitas yang baik adalah suara burung yang empuk atau medium, tidak cempreng, suaranya bersih tidak parau dan bersuara lenting atau lantang,” terang Amir.

Sedangkan  yang ketiga sambungnya, penilaian fisik dengan melihat apakah burung cacat atau tidak, dan bagaimana warna bulunya apakah sempurna atau kusam. Selanjutnya, penilaian  bagaimana gaya burung  berbunyi di atas tengkringannya serta bagaimana penampilannya sewaktu berkicau.(dan)

BINJAI- Peringatan hari jadi Kota Binjai ke-139, Minggu (15/5) tampaknya bakal meriah. Hal ini nantinya ditandai dengan Pameran dan Kontes Burung Berkicau tingkat Nasional memperebutkan piala Wali Kota Binjai.
Bahkan, event ini rencananya akan dibuka langsung mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, selaku dewan pembina komunitas  pecinta burung berkicau nasional.

“Misi yang kita bawa dalam kegiatan ini adalah membangkitkan minat masyarakat dalam penangkaran burung. Dengan harapan menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat,” ujar Drs Amir Hamzah, Koordinator Seksi Pameran dan Kontes Burung Berkicau, Kamis (12/5).

Amir Hamzah yang juga Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Binjai ini menjelaskan, pameran dan kontes burung berkicau  ini, tak luput dari kerjasama dengan Komunitas Pecinta  Burung Berkicau Kota Binjai.
Untuk itu, Amir Hamzah berharap acara ini dapat membangkitkan dunia pariwisata dan perhotelan di Kota Binjai. Termasuk bisnis pembuatan cenderamata untuk para tamu yang datang dari berbagai penjuru.

“Kami juga sudah berpikir bagaimana caranya agar ini menjadi agenda rutin, tidak saja pada momen memperingati hari jadi, tetapi juga pada momen lain,” ucapnya.

Amir Hamzah menjelaskan, dalam pameran dan kontes yang akan berlangsung di lapangan merdeka Binjai itu, akan diikuti komunitas pencinta burung berkicau dari tujuh provinsi.

Pemenang berhak memboyong Piala Wali Kota Binjai. Pemenang  haruslah memperoleh angka tertinggi dalam penilaian Kontes Burung Berkicau tanpa teriak.

Kriteria penilaian, kata Amir, meliputi irama dan lagu sebagai penilaian utama. Maksudnya, bunyi yang dikeluarkan burung  harus memiliki alunan nada dengan tempo ketukan teratur dan serasi. Kedua, volume dan suara yang  menitikberatkan pada kualitas suara burung yang mengandung kemerduan dan kualitas volume.
“Kualitas yang baik adalah suara burung yang empuk atau medium, tidak cempreng, suaranya bersih tidak parau dan bersuara lenting atau lantang,” terang Amir.

Sedangkan  yang ketiga sambungnya, penilaian fisik dengan melihat apakah burung cacat atau tidak, dan bagaimana warna bulunya apakah sempurna atau kusam. Selanjutnya, penilaian  bagaimana gaya burung  berbunyi di atas tengkringannya serta bagaimana penampilannya sewaktu berkicau.(dan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/