25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Belum Pernah Menikmati Listrik

SERGAI- Nun jauh di Kampung Ulen, terletak di Dusun Ulen, Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) seperti terlempar ke masa lampau. Bayangkan, kampung yang dihuni 26 kepala keluarga (KK) tersebut, sejak Indoensia merdeka, belum pernah menikmati penerangan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Ketika wartawan Sumut Pos mengunjungi pekampungan ini Minggu (12/6), warga yang tinggal di[perkampungan ini, sangat mengidam-idamkan datangnya arus litrik ke kampung mereka.
“Kami sudah lelah memohon melalui Kepala Desa maupun PLN. Sudah terlalu lama, bayangkan saja jarak kampung kami dengan Jalinsum hanya beberapa kilometer. Bahkan dengan dusun tetangga hanya berjarak 500 meter. Tapi, sampai saat ini, kami tak pernah mendapat penerangan listrik,” kata Udin (55) warga setempat.

Bagi sebagian warga yang mampu, mereka bisa membeli generator (Genset) seharga Rp1,5 juta. Sedangkan warga yang tidak mampu, cukup senang bisa menikmati siaran televisi ke rumah tetangga.

Biasanya, warga mulai menyalakan generator sejak lepas maghrib sampai tengah malam, dengan menggunakan satu lampu neon dan satu unit televisi warna. Untuk menyalakan kedua komponen tersebut, dibutuhkan minyak bensin sebanyak 2 liter setiap harinya.
Bagi warga yang lain, jika ingin menikmati siaran televisi. Mereka ada yang menggunakan baterai (Aki) 12 Volt.

“Kami menggunakan tenaga baterai untuk menyalakan televisi hitam putih 14 Inchi,” kata Suwardi (45). Setidaknya, kata dia, bagi warga yang menggunakan tenaga Aki, setiap tiga hari sekali melakukan isi ulang kelokasi yang menyediakan usaha tersebut. “Kami melakukan isi ulang baterai setiap tiga hari sekali. Biayanya Rp5 ribu,” sambungnya.

Karena letak perkampungan dekat dengan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), warga sangat mengharapkan perhatian pemerintah dan PLN untuk memasukan arus listrik ke perkampungan mereka. (mag-5).

SERGAI- Nun jauh di Kampung Ulen, terletak di Dusun Ulen, Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) seperti terlempar ke masa lampau. Bayangkan, kampung yang dihuni 26 kepala keluarga (KK) tersebut, sejak Indoensia merdeka, belum pernah menikmati penerangan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Ketika wartawan Sumut Pos mengunjungi pekampungan ini Minggu (12/6), warga yang tinggal di[perkampungan ini, sangat mengidam-idamkan datangnya arus litrik ke kampung mereka.
“Kami sudah lelah memohon melalui Kepala Desa maupun PLN. Sudah terlalu lama, bayangkan saja jarak kampung kami dengan Jalinsum hanya beberapa kilometer. Bahkan dengan dusun tetangga hanya berjarak 500 meter. Tapi, sampai saat ini, kami tak pernah mendapat penerangan listrik,” kata Udin (55) warga setempat.

Bagi sebagian warga yang mampu, mereka bisa membeli generator (Genset) seharga Rp1,5 juta. Sedangkan warga yang tidak mampu, cukup senang bisa menikmati siaran televisi ke rumah tetangga.

Biasanya, warga mulai menyalakan generator sejak lepas maghrib sampai tengah malam, dengan menggunakan satu lampu neon dan satu unit televisi warna. Untuk menyalakan kedua komponen tersebut, dibutuhkan minyak bensin sebanyak 2 liter setiap harinya.
Bagi warga yang lain, jika ingin menikmati siaran televisi. Mereka ada yang menggunakan baterai (Aki) 12 Volt.

“Kami menggunakan tenaga baterai untuk menyalakan televisi hitam putih 14 Inchi,” kata Suwardi (45). Setidaknya, kata dia, bagi warga yang menggunakan tenaga Aki, setiap tiga hari sekali melakukan isi ulang kelokasi yang menyediakan usaha tersebut. “Kami melakukan isi ulang baterai setiap tiga hari sekali. Biayanya Rp5 ribu,” sambungnya.

Karena letak perkampungan dekat dengan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), warga sangat mengharapkan perhatian pemerintah dan PLN untuk memasukan arus listrik ke perkampungan mereka. (mag-5).

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/