31.7 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Sibolga dan Madina Diterjang Banjir, 4 Orang Tewas Tertimbun Longsor

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PUTUS: Jalan di Desa Taluk, Kecamatan Natal, Madina terputus 20 meter akibat banjir, sehingga jalan tersebut tidak bisa dilalui, Jumat (12/10).

MADINA, SUMUTPOS.CO – Banjir dan tanah longsor menerjang pemukiman penduduk di Kelurahan Sibolga Ilir, Kota Sibolga dan Desa Taluk, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Bencana ini mengakibatkan 4 orang warga tewas di Sibolga dan puluhan rumah dilaporkan mengalami kerusakan di Madina.

Hujan deras yang mengguyur kawasan pantai barat Sumatera Utara sejak Kamis (11/10) siang, hingga sore, mengakibatkan banjir di sejumlah sudut wilayah Kota Sibolga. Genangan air juga merendam kawasan jalan Ujung Sibolga. Banjir tersebut dipicu meluapnya Sungai Aek Doras.

Sementara di kawasan Ketapang, terjadi longsor yang menimpa sejumlah rumah warga. Bahkan, longsor tersebut menimbun sejumlah warga. Empat orang dikabarkan meninggal dunia akibat longsor tersebut. “Empat orang korban meninggal dunia tertimbun tanah longsor,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui pesan singkat, Jumat (12/10).

Sutopo mengatakan, ada enam warga lainnya yang terluka akibat tertimbun tanah longsor. Sedikitnya 20 unit rumah warga juga dilaporkan rusak akibat bencana tersebut. “Korban luka dibawa ke RS Umum Daerah. Sebagian warga mengungsi ke tempat keluarga masing-masing,” jelas Sutopo.

Wali Kota Sibolga, Syarfi Hutauruk langsung menjenguk korban di Rumah Sakit FL Tobing Sibolga, Jumat (12/10). “Kita menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah yang merenggut empat orang warga. Kita minta supaya masyarakat mengantisipasi daerah rawan banjir, khususnya yang tinggal di bantaran sungai,” ujar Syarfi.

Menurutnya, ada beberapa kawasan yang merupakan pemukiman masyarakat, rawan atas banjir susulan. Ancaman banjir ini dikhawatirkan akan terjadi lagi karena curah hujan di daerah tersebut masih tinggi. Karenanya, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan. Ini perlu dilakukan agar tidak ada lagi korban jiwa.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PUTUS: Jalan di Desa Taluk, Kecamatan Natal, Madina terputus 20 meter akibat banjir, sehingga jalan tersebut tidak bisa dilalui, Jumat (12/10).

MADINA, SUMUTPOS.CO – Banjir dan tanah longsor menerjang pemukiman penduduk di Kelurahan Sibolga Ilir, Kota Sibolga dan Desa Taluk, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Bencana ini mengakibatkan 4 orang warga tewas di Sibolga dan puluhan rumah dilaporkan mengalami kerusakan di Madina.

Hujan deras yang mengguyur kawasan pantai barat Sumatera Utara sejak Kamis (11/10) siang, hingga sore, mengakibatkan banjir di sejumlah sudut wilayah Kota Sibolga. Genangan air juga merendam kawasan jalan Ujung Sibolga. Banjir tersebut dipicu meluapnya Sungai Aek Doras.

Sementara di kawasan Ketapang, terjadi longsor yang menimpa sejumlah rumah warga. Bahkan, longsor tersebut menimbun sejumlah warga. Empat orang dikabarkan meninggal dunia akibat longsor tersebut. “Empat orang korban meninggal dunia tertimbun tanah longsor,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui pesan singkat, Jumat (12/10).

Sutopo mengatakan, ada enam warga lainnya yang terluka akibat tertimbun tanah longsor. Sedikitnya 20 unit rumah warga juga dilaporkan rusak akibat bencana tersebut. “Korban luka dibawa ke RS Umum Daerah. Sebagian warga mengungsi ke tempat keluarga masing-masing,” jelas Sutopo.

Wali Kota Sibolga, Syarfi Hutauruk langsung menjenguk korban di Rumah Sakit FL Tobing Sibolga, Jumat (12/10). “Kita menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah yang merenggut empat orang warga. Kita minta supaya masyarakat mengantisipasi daerah rawan banjir, khususnya yang tinggal di bantaran sungai,” ujar Syarfi.

Menurutnya, ada beberapa kawasan yang merupakan pemukiman masyarakat, rawan atas banjir susulan. Ancaman banjir ini dikhawatirkan akan terjadi lagi karena curah hujan di daerah tersebut masih tinggi. Karenanya, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan. Ini perlu dilakukan agar tidak ada lagi korban jiwa.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/