26 C
Medan
Friday, December 6, 2024
spot_img

Empat Kecamatan Terendam Banjir

Foto: Tomi Sanjaya Lubis/Sumut Pos
TINJAU: Camat Sei Dadap, Rahman Halim sedang meninjau lokasi banjir di Desa Sei Dadap.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah kelurahan dan desa di Kecamatan Kabupaten Asahan terendam benjir, Selasa (12/9). Banjir diakibatkan hujan tiga hari berturut-turut.

Kepala Bidang (Kabid) Darurat Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Asahan, Haidir Sinaga kepada Sumut Pos, Selasa (12/9) mengatakan, adapun kecamatan dan desa yang terendam banjir, masing-masing di Kelurahan Mutiara, Selawan, Kecamatan Kisaran Timur, Desa Piasaulu, Dusun Rawarejo, Kecamatan Tinggiraja, Desa Sei Dadap, Kecamatan Sei Dadap. Sedangkan wilayah jalan yang menjadi langgan banjir; Jalan Buntu Pane di Kecamatan Buntupane. “Kita dari pihak BPBD Asahan sudah mengatasi persoalan banjir ini dengan menurunkan tim,” ujarnya.

Menurut Haidir curah hujan selama tiga hari ini menjadi penyebab terjadinya banjir, karena aliran Sungai Piasa dan Sungai Aek Silo meluap, sehingga berdampak melimpahnya air ke pemukiman warga.

Kata Haidir, saat ini lokasi tertinggi terendam banjir di Desa Sei Dadap Kecamatan Sei Dadap dengan ketinggian 50-80 centimeter, dengan jumlah 67 rumah terendam banjir. Sedangkan di lokasi lain sekitar 10 centimeter.

“Tingginya banjir itu disebabkan lokasinya berbentuk palung, namun dalam waktu dekat pihak PTPN IV berencana akan membuat parit pembuangan air,” terangnya.

Saat ini Pihak BPBD sedang melakukan pemeriksaan lokasi banjir dan juga pemberikan bantuan logistik serta membuat dapur umum di lokasi Desa Sei Sadap, Kecamatan Sei Dadap.

“Logistik yang kita sediakan seperti beras , telur, mie instan, dan air mineral, saat ini kita standby-kan perahu karet di beberapa titik lokasi banjir,” pungkasnya.

Sebagai antisipasi banjir ke depan, Haidir Sinaga berharap kepada masyarakat agar tetap rutin melakukan pembersihan saluran air untuk mengurangi debit air bila banjir datang lagi. Saat ini pemerintah sedang merencanakan pembentengan sekitar aliran sungai agar luapan air sungai dapat diatasi. “Kegiatan gotong-royong dapat juga mengatasi persoalan banjir, terutama membersihkan dirainase yang tumpat,” tandasnya.

Sementera Camat Sei Dadap, Rahman Halim mengakui terjadinya banjir dampak dari hujan yang beberapa hari terus menerus di Asahan, sehingga membuat empat Desa di wilayah Kecamatan Sei Dadap terendam banjir. (omi/azw)

 

 

 

 

 

Foto: Tomi Sanjaya Lubis/Sumut Pos
TINJAU: Camat Sei Dadap, Rahman Halim sedang meninjau lokasi banjir di Desa Sei Dadap.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah kelurahan dan desa di Kecamatan Kabupaten Asahan terendam benjir, Selasa (12/9). Banjir diakibatkan hujan tiga hari berturut-turut.

Kepala Bidang (Kabid) Darurat Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Asahan, Haidir Sinaga kepada Sumut Pos, Selasa (12/9) mengatakan, adapun kecamatan dan desa yang terendam banjir, masing-masing di Kelurahan Mutiara, Selawan, Kecamatan Kisaran Timur, Desa Piasaulu, Dusun Rawarejo, Kecamatan Tinggiraja, Desa Sei Dadap, Kecamatan Sei Dadap. Sedangkan wilayah jalan yang menjadi langgan banjir; Jalan Buntu Pane di Kecamatan Buntupane. “Kita dari pihak BPBD Asahan sudah mengatasi persoalan banjir ini dengan menurunkan tim,” ujarnya.

Menurut Haidir curah hujan selama tiga hari ini menjadi penyebab terjadinya banjir, karena aliran Sungai Piasa dan Sungai Aek Silo meluap, sehingga berdampak melimpahnya air ke pemukiman warga.

Kata Haidir, saat ini lokasi tertinggi terendam banjir di Desa Sei Dadap Kecamatan Sei Dadap dengan ketinggian 50-80 centimeter, dengan jumlah 67 rumah terendam banjir. Sedangkan di lokasi lain sekitar 10 centimeter.

“Tingginya banjir itu disebabkan lokasinya berbentuk palung, namun dalam waktu dekat pihak PTPN IV berencana akan membuat parit pembuangan air,” terangnya.

Saat ini Pihak BPBD sedang melakukan pemeriksaan lokasi banjir dan juga pemberikan bantuan logistik serta membuat dapur umum di lokasi Desa Sei Sadap, Kecamatan Sei Dadap.

“Logistik yang kita sediakan seperti beras , telur, mie instan, dan air mineral, saat ini kita standby-kan perahu karet di beberapa titik lokasi banjir,” pungkasnya.

Sebagai antisipasi banjir ke depan, Haidir Sinaga berharap kepada masyarakat agar tetap rutin melakukan pembersihan saluran air untuk mengurangi debit air bila banjir datang lagi. Saat ini pemerintah sedang merencanakan pembentengan sekitar aliran sungai agar luapan air sungai dapat diatasi. “Kegiatan gotong-royong dapat juga mengatasi persoalan banjir, terutama membersihkan dirainase yang tumpat,” tandasnya.

Sementera Camat Sei Dadap, Rahman Halim mengakui terjadinya banjir dampak dari hujan yang beberapa hari terus menerus di Asahan, sehingga membuat empat Desa di wilayah Kecamatan Sei Dadap terendam banjir. (omi/azw)

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/