24 C
Medan
Tuesday, November 5, 2024
spot_img

Penenun Ulos Tewas di Samping Kamar Kos

FOTO:DHEV FRETES BAKKARA/Metro Siantar Warga berkerumun ingin melihat jasad Line Situmeang  di Jalan Dalil Tani Ujung, Selasa, (12/11).
FOTO:DHEV FRETES BAKKARA/Metro Siantar
Warga berkerumun ingin melihat jasad Line Situmeang di Jalan Dalil Tani Ujung, Selasa, (12/11).

SUMUTPOS.CO – Line boru Situmeang (45) warga Sait Ni Huta Pulo-polu I, Tarutung, Tapanuli Utara ditemukan tewas tak jauh dari kamar kosnya, Jl. Dalil Tani, Kel. Tomuan, Siantar Timur, tepatnya eks Asrama SMK Pembinaan, Selasa (12/11).

Info yang dihimpun dari lokasi kejadian, jenazah Line pertama kali ditemukan Yanti boru Nainggolan (38), tetangga sebelah kosnya sekira pukul 06.00 WIB. Saat itu, jenazah perawan tua ditemukan telentang sekitar 10 meter dari pintu kamar kosnya yang merupakan kamar bekas asrama itu.

Warga tak berani memegang jenazah karena takut Line jadi korban pembunuhan. Kemudian, penghuni kos yang lain melaporkan kejadian tersebut ke  Polresta Siantar dan Polsek Siantar Timur.  Setelah satu jam lebih melakukan olah TKP, jenazah Line pun dibawa ke Instlasasi Jenazah RSUD Djasamen Saragih untuk visum.

“Sudah dua tahun terakhir dia tinggal di sini. Almarhum kesehariannya ya sebagai penenun di dalam kamarnya. Memang selama ini dia tinggal sendirian, dulu ada adiknya yang polisi. Mungkin karena sibuk, adiknya itu pindah dari situ,” terang wanita yang mengaku tetangga korban yang ditemui di lokasi kejadian.

Dari perbincangan warga di lokasi, selama ini memang antara Line dan Yanti serta Nehesi Nduru (41) suaminya memiliki permasalahan pribadi. Namun, selama ini warga tidak mengetahui penyebab pasti permasalahan mereka. Salah seorang warga yang ditemui di lokasi mengatakan, selama ini Line dan keluarga Nduru memang sering bertengkar.  “Kurang tau masalahnya apa bang, tapi memang waktu aku tinggal di situ (kos-kosan, red) keluarga mereka nggak pernah cocok sama korban,” kata pria yang kesehariannya bekerja sebagai tukang parker itu. Sementara, Nehesi Nduru saat ditemui di kamarnya mengaku tak mengetahui apa yang terjadi, yang dia tau bahwa saat dia bangun tidur dia mendengar bahwa Line sudah tak bernyawa.

“Aku lagi tidur tadi bos, jadi nggak tau apa-apa aku. Yang aku tau kalau dia itu punya penyakit gondok (kelenjar di tenggorokan-red),” kata pria yang mengaku lahir dan besar di Siantar itu. Saat ditanya apakah mendengar suara gaduh sebelum kejadian, ia kembali menegaskan tak mendengar suara apa-apa. “Cepat aku tidur tadi malam dan aku tadi bangun sudah banyak polisi di sini. Masalah yang dibilang kami sering gaduh itu nggak ada,” katanya lagi. Pantauan di lokasi kejadian, tepat di belakang lokasi ruang otomotif bekas SMK Pembinaan, korban pertama kali ditemukan tergeletak di lantai keramik sementara lantai tersebut terlihat ada genangan air dimungkinkan sisa air hujan. Dan kejadian tersebut sempat jadi tontonan warga yang sekitar yang ingin menyaksikan kejadian tersebut secara langsung. Namun, niat warga terhalang karena pagar depan rumah M Sirait dipasang garis polisi.

Terpisah, Brigadir B Situmeang adik Line mengatakan penyakit kelenjar yang diderita Line sudah ada sejak lama. Namun, kakaknya selalu tertutup dengan kepribadiannya. “Setelah dilakukan visum luar, kakakku ini langsung mau kami bawa pulang ke kampung,” katanya. Kapolsek Siantar Timur AKP Althur Pasaribu menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Sejauh ini, pihaknya sudah memeriksa 4 orang saksi.  “Jangan cepat disimpulkan kematian itu akibat yang lain-lain, karena saat ini hasil visum masih dalam tahap penyelidikan. Korban sudah kita serahkan ke keluarga untuk dibawa ke rumah duka di Tarutung,” tandasnya. (smg/deo)

FOTO:DHEV FRETES BAKKARA/Metro Siantar Warga berkerumun ingin melihat jasad Line Situmeang  di Jalan Dalil Tani Ujung, Selasa, (12/11).
FOTO:DHEV FRETES BAKKARA/Metro Siantar
Warga berkerumun ingin melihat jasad Line Situmeang di Jalan Dalil Tani Ujung, Selasa, (12/11).

SUMUTPOS.CO – Line boru Situmeang (45) warga Sait Ni Huta Pulo-polu I, Tarutung, Tapanuli Utara ditemukan tewas tak jauh dari kamar kosnya, Jl. Dalil Tani, Kel. Tomuan, Siantar Timur, tepatnya eks Asrama SMK Pembinaan, Selasa (12/11).

Info yang dihimpun dari lokasi kejadian, jenazah Line pertama kali ditemukan Yanti boru Nainggolan (38), tetangga sebelah kosnya sekira pukul 06.00 WIB. Saat itu, jenazah perawan tua ditemukan telentang sekitar 10 meter dari pintu kamar kosnya yang merupakan kamar bekas asrama itu.

Warga tak berani memegang jenazah karena takut Line jadi korban pembunuhan. Kemudian, penghuni kos yang lain melaporkan kejadian tersebut ke  Polresta Siantar dan Polsek Siantar Timur.  Setelah satu jam lebih melakukan olah TKP, jenazah Line pun dibawa ke Instlasasi Jenazah RSUD Djasamen Saragih untuk visum.

“Sudah dua tahun terakhir dia tinggal di sini. Almarhum kesehariannya ya sebagai penenun di dalam kamarnya. Memang selama ini dia tinggal sendirian, dulu ada adiknya yang polisi. Mungkin karena sibuk, adiknya itu pindah dari situ,” terang wanita yang mengaku tetangga korban yang ditemui di lokasi kejadian.

Dari perbincangan warga di lokasi, selama ini memang antara Line dan Yanti serta Nehesi Nduru (41) suaminya memiliki permasalahan pribadi. Namun, selama ini warga tidak mengetahui penyebab pasti permasalahan mereka. Salah seorang warga yang ditemui di lokasi mengatakan, selama ini Line dan keluarga Nduru memang sering bertengkar.  “Kurang tau masalahnya apa bang, tapi memang waktu aku tinggal di situ (kos-kosan, red) keluarga mereka nggak pernah cocok sama korban,” kata pria yang kesehariannya bekerja sebagai tukang parker itu. Sementara, Nehesi Nduru saat ditemui di kamarnya mengaku tak mengetahui apa yang terjadi, yang dia tau bahwa saat dia bangun tidur dia mendengar bahwa Line sudah tak bernyawa.

“Aku lagi tidur tadi bos, jadi nggak tau apa-apa aku. Yang aku tau kalau dia itu punya penyakit gondok (kelenjar di tenggorokan-red),” kata pria yang mengaku lahir dan besar di Siantar itu. Saat ditanya apakah mendengar suara gaduh sebelum kejadian, ia kembali menegaskan tak mendengar suara apa-apa. “Cepat aku tidur tadi malam dan aku tadi bangun sudah banyak polisi di sini. Masalah yang dibilang kami sering gaduh itu nggak ada,” katanya lagi. Pantauan di lokasi kejadian, tepat di belakang lokasi ruang otomotif bekas SMK Pembinaan, korban pertama kali ditemukan tergeletak di lantai keramik sementara lantai tersebut terlihat ada genangan air dimungkinkan sisa air hujan. Dan kejadian tersebut sempat jadi tontonan warga yang sekitar yang ingin menyaksikan kejadian tersebut secara langsung. Namun, niat warga terhalang karena pagar depan rumah M Sirait dipasang garis polisi.

Terpisah, Brigadir B Situmeang adik Line mengatakan penyakit kelenjar yang diderita Line sudah ada sejak lama. Namun, kakaknya selalu tertutup dengan kepribadiannya. “Setelah dilakukan visum luar, kakakku ini langsung mau kami bawa pulang ke kampung,” katanya. Kapolsek Siantar Timur AKP Althur Pasaribu menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Sejauh ini, pihaknya sudah memeriksa 4 orang saksi.  “Jangan cepat disimpulkan kematian itu akibat yang lain-lain, karena saat ini hasil visum masih dalam tahap penyelidikan. Korban sudah kita serahkan ke keluarga untuk dibawa ke rumah duka di Tarutung,” tandasnya. (smg/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/