25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rumah Kosong, KPK Bobol Rumah Sigit Pramono

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Penyidik KPK dikawal personel Brimob saat menggeledah rumah kediaman mantan wakil ketua DPRD Sumut periode 2009-2014, Sigit Pramono Asrim di Komplek Kejaksaan Jalan Rinte 4, Kec Medan Tuntungan, Kamis (12/11). Penggeledahan ini, terkait perkembangan kasus dugaan penerimaan suap dalam persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut serta pembatalan hak interpelasi DPRD Sumut.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Penyidik KPK dikawal personel Brimob saat menggeledah rumah kediaman mantan wakil ketua DPRD Sumut periode 2009-2014, Sigit Pramono Asrim di Komplek Kejaksaan Jalan Rinte 4, Kec Medan Tuntungan, Kamis (12/11). Penggeledahan ini, terkait perkembangan kasus dugaan penerimaan suap dalam persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut serta pembatalan hak interpelasi DPRD Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah menggeledah gedung DPRD Sumut dan rumah ketuanya Ajib Shah‎, Rabu (11/11), penyidik KPK bergerak ke rumah tiga bekas wakil ketua DPRD Sigit Pramono Asri di Kompleks Kejaksaan, Medan, Chaidir Ritonga di Kompleks Taman Rajawali Indah, Medan, dan Saleh Bangun di Jalan Amir Hamzah, Binjai. Tim penyidik dibagi tiga tim untuk menggeledah rumah para bekas pimpinan wakil rakyat itu.

Dalam pantauan Sumut Pos, sekitar pukul 10.30 WIB, tim penyidik KPK yang berjumlah enam orang bersama personel polisi mendatangi kediaman Sigit Pramono Asri di Jalan Rinte 4 nomor 133, Lingkungan 13, Kompleks Kejaksaan, Simpang Selayang, Medan. Namun, kondisi rumah terlihat kosong, termasuk tiga mobil yang biasa terparkir di halaman rumah dan garasi itu juga tak terlihat.

Melihat kondisi rumah yang kosong, para penyidik KPK pun memanggil ahli kunci untuk melakukan pembongkaran pintu rumah dengan disaksikan oleh Kepala Lingkungan (Kepling) setempat dan dua orang tetangga Sigit. Dengan bantuan ahli kunci, rumah akhirnya berhasil dibuka secara paksa.

‎Kepala Lingkungan 13 Kelurahan Simpang Selayang, Zulfi (46) mengaku masih sempat bertemu istri Sigit yang biasa dipanggil Pupun pada pukul 07.00 WIB. Ia pun mengaku keluarga yang bersangkutan selalu menginformasikan kepada dirinya jika hendak pergi keluar.

“Tadi pagi (kemarin) saya masih sempat ketemu sekitar jam 7.oo WIB. Katanya (Pupun) mau berangkat ke Jakarta pukul 09.00. Setiap berangkat (pergi) mereka pasti bilang,” ujar Zulfi kepada wartawan. Soal mobil yang tak ada di garasi, Zulfi menyebutkan, dua mobil dititipkan ke tempat lain, sedangkan satu lagi sedang diperbaiki di bengkel.

Seusai berbincang dengan wartawan, Zulfi bergegas menuju ke dalam rumah Sigit menyusul panggilan para penyidik KPK untuk menyaksikan proses pembobolan pintu rumah. Zulfi dan dua warga lainnya menyaksikan adegan pembobolan rumah politisi PKS tersebut.

Pantauan Sumut Pos, pintu rumah yang dibongkar di sebelah kiri di bagian dalam garasi mobil. Sejumlah aparat kepolisian dari Brimob Polda Sumut terlihat memperketat penjagaan di sekitar rumah Sigit. Awak media hanya diizinkan meliput dari luar pagar rumah. Sekitar 30 menit akhirnya pintu berhasil dibuka. Namun ahli kunci yang sempat keluar menyebutkan masih ada pintu yang harus dibuka di bagian dalam. Dia menyebutkan ada dua pintu yang dibongkar, yakni pintu masuk bagian samping dan pintu kamar utama.

“Ada dua pintu yang dibongkar, pintu samping dan kamar di bagian dalam rumah,” kata ahli kunci yang enggan menyebutkan namanya.

Salah seorang petugas kepolisian yang mengawal penggeledahan itu, mengaku melihat rumah dalam kondisi kosong ditinggalkan pemiliknya. “Sudah kosong. Pintunya dikunci dari luar,” ujar polisi berpangkat brigadir itu.

Hal tersebut dibenarkan tetangga Sigit bernama Usman. Dia menyebutkan anggota keluarga Sigit sudah meninggalkan rumah itu sejak kemarin malam. Tapi Usman tak tahu kemana keluarga Sigit pergi.

“Semalam sekitar pukul 20.00 WIB. Mungkin setelah mendengar rumah Ajib Shah digeledah, mereka langsung pergi. Tapi yang pasti siangnya masih ada di rumah,” ungkap Usman.

Penggeledahan penyidik KPK di rumah mantan calon wali kota Medan itu selesai sekitar pukul 12.30 WIB. Tak diketahui apa yang dibawa oleh para penyidik KPK di dalam koper ungu yang dibawa sejak awal penggeledahan pagi itu. (bal)

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Penyidik KPK dikawal personel Brimob saat menggeledah rumah kediaman mantan wakil ketua DPRD Sumut periode 2009-2014, Sigit Pramono Asrim di Komplek Kejaksaan Jalan Rinte 4, Kec Medan Tuntungan, Kamis (12/11). Penggeledahan ini, terkait perkembangan kasus dugaan penerimaan suap dalam persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut serta pembatalan hak interpelasi DPRD Sumut.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Penyidik KPK dikawal personel Brimob saat menggeledah rumah kediaman mantan wakil ketua DPRD Sumut periode 2009-2014, Sigit Pramono Asrim di Komplek Kejaksaan Jalan Rinte 4, Kec Medan Tuntungan, Kamis (12/11). Penggeledahan ini, terkait perkembangan kasus dugaan penerimaan suap dalam persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut serta pembatalan hak interpelasi DPRD Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah menggeledah gedung DPRD Sumut dan rumah ketuanya Ajib Shah‎, Rabu (11/11), penyidik KPK bergerak ke rumah tiga bekas wakil ketua DPRD Sigit Pramono Asri di Kompleks Kejaksaan, Medan, Chaidir Ritonga di Kompleks Taman Rajawali Indah, Medan, dan Saleh Bangun di Jalan Amir Hamzah, Binjai. Tim penyidik dibagi tiga tim untuk menggeledah rumah para bekas pimpinan wakil rakyat itu.

Dalam pantauan Sumut Pos, sekitar pukul 10.30 WIB, tim penyidik KPK yang berjumlah enam orang bersama personel polisi mendatangi kediaman Sigit Pramono Asri di Jalan Rinte 4 nomor 133, Lingkungan 13, Kompleks Kejaksaan, Simpang Selayang, Medan. Namun, kondisi rumah terlihat kosong, termasuk tiga mobil yang biasa terparkir di halaman rumah dan garasi itu juga tak terlihat.

Melihat kondisi rumah yang kosong, para penyidik KPK pun memanggil ahli kunci untuk melakukan pembongkaran pintu rumah dengan disaksikan oleh Kepala Lingkungan (Kepling) setempat dan dua orang tetangga Sigit. Dengan bantuan ahli kunci, rumah akhirnya berhasil dibuka secara paksa.

‎Kepala Lingkungan 13 Kelurahan Simpang Selayang, Zulfi (46) mengaku masih sempat bertemu istri Sigit yang biasa dipanggil Pupun pada pukul 07.00 WIB. Ia pun mengaku keluarga yang bersangkutan selalu menginformasikan kepada dirinya jika hendak pergi keluar.

“Tadi pagi (kemarin) saya masih sempat ketemu sekitar jam 7.oo WIB. Katanya (Pupun) mau berangkat ke Jakarta pukul 09.00. Setiap berangkat (pergi) mereka pasti bilang,” ujar Zulfi kepada wartawan. Soal mobil yang tak ada di garasi, Zulfi menyebutkan, dua mobil dititipkan ke tempat lain, sedangkan satu lagi sedang diperbaiki di bengkel.

Seusai berbincang dengan wartawan, Zulfi bergegas menuju ke dalam rumah Sigit menyusul panggilan para penyidik KPK untuk menyaksikan proses pembobolan pintu rumah. Zulfi dan dua warga lainnya menyaksikan adegan pembobolan rumah politisi PKS tersebut.

Pantauan Sumut Pos, pintu rumah yang dibongkar di sebelah kiri di bagian dalam garasi mobil. Sejumlah aparat kepolisian dari Brimob Polda Sumut terlihat memperketat penjagaan di sekitar rumah Sigit. Awak media hanya diizinkan meliput dari luar pagar rumah. Sekitar 30 menit akhirnya pintu berhasil dibuka. Namun ahli kunci yang sempat keluar menyebutkan masih ada pintu yang harus dibuka di bagian dalam. Dia menyebutkan ada dua pintu yang dibongkar, yakni pintu masuk bagian samping dan pintu kamar utama.

“Ada dua pintu yang dibongkar, pintu samping dan kamar di bagian dalam rumah,” kata ahli kunci yang enggan menyebutkan namanya.

Salah seorang petugas kepolisian yang mengawal penggeledahan itu, mengaku melihat rumah dalam kondisi kosong ditinggalkan pemiliknya. “Sudah kosong. Pintunya dikunci dari luar,” ujar polisi berpangkat brigadir itu.

Hal tersebut dibenarkan tetangga Sigit bernama Usman. Dia menyebutkan anggota keluarga Sigit sudah meninggalkan rumah itu sejak kemarin malam. Tapi Usman tak tahu kemana keluarga Sigit pergi.

“Semalam sekitar pukul 20.00 WIB. Mungkin setelah mendengar rumah Ajib Shah digeledah, mereka langsung pergi. Tapi yang pasti siangnya masih ada di rumah,” ungkap Usman.

Penggeledahan penyidik KPK di rumah mantan calon wali kota Medan itu selesai sekitar pukul 12.30 WIB. Tak diketahui apa yang dibawa oleh para penyidik KPK di dalam koper ungu yang dibawa sejak awal penggeledahan pagi itu. (bal)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/