BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Dua kelompok warga, Desa Sei Buah Keras dengan Desa Aek Nauli, Kec. Medang Deras, Kab. Batubara, terlibat bentrok, Senin (11/12) dinihari.
Akibat bentrok itu, satu orang dari kelompok warga tewas terkena bacokan. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat tapi nyawanya tidak tertolong.
Korban laki-laki, Adi Sastro Lumban Jaya. Korban menderita luka robek di bagian tangan, leher dan kepala. Sementara tiga rekan korban menderita luka-luka. Dua diantaranya mengalami luka serius di kepala, jari putus, dan dada memar. Ketiga korban bahkan terpaksa dilarikan ke rumah sakit di Medan guna penanganan lebih serius.
Kasat Reskrim Polres Batubara, AKP Zulfikar mengatakan, berdasarkan pemeriksaan, tawuran ini dipicu perselisihan beberapa hari sebelumnya. Salah satu pihak mengaku tidak senang ditegur.
Pihaknya juga telah mengamankan sebanyak sepuluh orang terduga pelaku penganiayaan. Tujuh diantaranya bahkan telah ditetapkan sebagai tersangka. “Saat diamankan 10 orang, diperiksa secara maraton, jadi 7 tersangka,” jelas Zulfikar.
Berdasarkan keterangan Kepala Desa Sei Buah Keras, Saiban bentrokan tersebut pecah lantaran warga kampungnya diserang terlebih dahulu oleh keempat korban.
“Mereka memancing kemarahan warga kami. Ternyata mereka sudah mempersiapkan segala sesuatu, mungkin senjata,” kata Saiban. (bdh)
BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Dua kelompok warga, Desa Sei Buah Keras dengan Desa Aek Nauli, Kec. Medang Deras, Kab. Batubara, terlibat bentrok, Senin (11/12) dinihari.
Akibat bentrok itu, satu orang dari kelompok warga tewas terkena bacokan. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat tapi nyawanya tidak tertolong.
Korban laki-laki, Adi Sastro Lumban Jaya. Korban menderita luka robek di bagian tangan, leher dan kepala. Sementara tiga rekan korban menderita luka-luka. Dua diantaranya mengalami luka serius di kepala, jari putus, dan dada memar. Ketiga korban bahkan terpaksa dilarikan ke rumah sakit di Medan guna penanganan lebih serius.
Kasat Reskrim Polres Batubara, AKP Zulfikar mengatakan, berdasarkan pemeriksaan, tawuran ini dipicu perselisihan beberapa hari sebelumnya. Salah satu pihak mengaku tidak senang ditegur.
Pihaknya juga telah mengamankan sebanyak sepuluh orang terduga pelaku penganiayaan. Tujuh diantaranya bahkan telah ditetapkan sebagai tersangka. “Saat diamankan 10 orang, diperiksa secara maraton, jadi 7 tersangka,” jelas Zulfikar.
Berdasarkan keterangan Kepala Desa Sei Buah Keras, Saiban bentrokan tersebut pecah lantaran warga kampungnya diserang terlebih dahulu oleh keempat korban.
“Mereka memancing kemarahan warga kami. Ternyata mereka sudah mempersiapkan segala sesuatu, mungkin senjata,” kata Saiban. (bdh)