25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Komitmen Konservasi Agincourt Resources untuk Barumun Tiger Sanctuary

Perwakilan Manajemen PTAR dipimpin oleh Direktur Hubungan Eksternal Sanny Tjan memberikan bantuan perlengkapan keamanan bekerja berstandar tinggi untuk para karyawan Barumun Tiger Sanctuary yang dikelola oleh Yayasan Persamuhan Bodhicitta Mandala Medan (YPBMM). Bantuan tersebut diterima oleh Ketua YPBMM Eddy.

MEDAN, SUMUTPOS.CO —PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe terus berupaya untuk mendukung konservasi alam, salah satunya dengan memberikan bantuan perlengkapan keamanan bekerja seperti sepatu lapangan, ransel, dan jas hujan berstandar tinggi untuk para karyawan Barumun Tiger Sanctuary yang dikelola oleh Yayasan Persamuhan Bodhicitta Mandala Medan (YPBMM).

Penyerahan bantuan tersebut dilakukan langsung pada Kamis,9 Desember 2021 oleh Direktur Hubungan Eksternal PTAR Sanny Tjan kepada Ketua Umum YPBMM Eddy, dan disaksikan langsung oleh Kepala Sub Bagian Data Evlap dan Kehumasan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara Andoko Hidayat.

“Dukungan kepada Barumun merupakan salah satu upaya kami untuk berkontribusi terhadap konservasi alam, khususnya di SumatraUtara dan Batangtoru. Barumun Tiger Sanctuary memiliki banyak karyawan berdedikasi tinggi yang bersemangat melakukan konservasi demi kelestarian alam. Sebelumnya, kami juga telahmendonasikan mobil penyelamat satwa yang dilengkapi kandang dan peralatan penyelamatan. Semoga bantuan kami bermanfaat, dan tentuke depannya kami akan bekerjasama dan berkontribusi lebih jauh pada upaya-upaya konservasi,” ujar Sanny.

Ketua Umum YPBMM Eddy menyampaikan terima kasih kepada PTAR, karena dengan bantuan yang telah diberikan selama ini benar-benar bermanfaat untuk Barumun Tiger Sanctuary yang terus berupaya meningkatkan populasi harimau Sumatra dengan berbagai cara, antara lain dengan mengembangkan habitat kantong harimau, meningkatkan penegakan hukum terhadap perdagangan satwa liarkhususnya untuk menyelamatkan harimau Sumatra dari konflik dan mengembalikannya ke alam. Dengan adanya pusat rehabilitasi ini berharap dapat meningkatkan populasi harimau dan menekan ancaman kepunahan.

Direktur Hubungan Eksternal PTAR Sanny Tjan dan Ketua YPBMM Eddy seusai menandatangani berita acara penyerahan bantuan perlengkapan bekerja berstandar tinggi untuk para karyawan Barumun Tiger Sanctuary.

Senada, Kepala Sub Bagian Data Evlap dan Kehumasan BBKSDA Sumut Andoko Hidayat menuturkan, tren konflik harimau Sumatra semakin meningkat, sementara populasinya terus menurun. Adapun, penanggulangan konflik bekerja sama dengan pihak seperti Barumun Sanctuary Tiger sangat membantu. Berdasarkan data BBKSDA Sumut pada 2020, populasi harimau Sumatra di provinsi ini hanya bersisa sekitar 33 ekor, sementara di keseluruhan Pulau Sumatra terdapat sekitar 400-600 ekor.

Sebelumnya, pada 2020, PTAR telah mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui BBKSDA Sumut untuk melepasliarkan harimau Sumatra Sri Nabilla ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari PTAR. Dalam penanganan konflik harimau baru-baru ini kami juga terbantu dengan adanya kandang dan peralatan penyelamatan dari PTAR. Kerja konservasi ini tidak bisa sendiri. Kami berharap bisa terus bersinergi untuk upaya-upaya konservasi ke depan supaya semakin baik, sehingga tercipta keselarasan antara ekologi dengan ekonomi sosial,” tutur Andoko.

Manajer Senior Komunikasi Korporat PTAR Katarina Siburian Hardono mengungkapkan Perusahaan akan konsisten berupaya untuk mendukung berbagai inisiatif konservasi dan keanekaragaman hayati, khususnya yang ada didan sekitar operasional Tambang Emas Martabe.

“Pemulihan habitat hutan melalui reklamasi dan rehabilitasi konsisten dilakukan demi perlindungan keanekaragaman hayati. Keseluruhan upaya pengelolaan lingkungan pun sudah dirangkum dalam Kode Etik PTAR. Pengelolaan keanekaragaman hayati untuk dilaksanakan dan dimonitor secara ketat,” pungkas Katarina. (Rel)

Perwakilan Manajemen PTAR dipimpin oleh Direktur Hubungan Eksternal Sanny Tjan memberikan bantuan perlengkapan keamanan bekerja berstandar tinggi untuk para karyawan Barumun Tiger Sanctuary yang dikelola oleh Yayasan Persamuhan Bodhicitta Mandala Medan (YPBMM). Bantuan tersebut diterima oleh Ketua YPBMM Eddy.

MEDAN, SUMUTPOS.CO —PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe terus berupaya untuk mendukung konservasi alam, salah satunya dengan memberikan bantuan perlengkapan keamanan bekerja seperti sepatu lapangan, ransel, dan jas hujan berstandar tinggi untuk para karyawan Barumun Tiger Sanctuary yang dikelola oleh Yayasan Persamuhan Bodhicitta Mandala Medan (YPBMM).

Penyerahan bantuan tersebut dilakukan langsung pada Kamis,9 Desember 2021 oleh Direktur Hubungan Eksternal PTAR Sanny Tjan kepada Ketua Umum YPBMM Eddy, dan disaksikan langsung oleh Kepala Sub Bagian Data Evlap dan Kehumasan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara Andoko Hidayat.

“Dukungan kepada Barumun merupakan salah satu upaya kami untuk berkontribusi terhadap konservasi alam, khususnya di SumatraUtara dan Batangtoru. Barumun Tiger Sanctuary memiliki banyak karyawan berdedikasi tinggi yang bersemangat melakukan konservasi demi kelestarian alam. Sebelumnya, kami juga telahmendonasikan mobil penyelamat satwa yang dilengkapi kandang dan peralatan penyelamatan. Semoga bantuan kami bermanfaat, dan tentuke depannya kami akan bekerjasama dan berkontribusi lebih jauh pada upaya-upaya konservasi,” ujar Sanny.

Ketua Umum YPBMM Eddy menyampaikan terima kasih kepada PTAR, karena dengan bantuan yang telah diberikan selama ini benar-benar bermanfaat untuk Barumun Tiger Sanctuary yang terus berupaya meningkatkan populasi harimau Sumatra dengan berbagai cara, antara lain dengan mengembangkan habitat kantong harimau, meningkatkan penegakan hukum terhadap perdagangan satwa liarkhususnya untuk menyelamatkan harimau Sumatra dari konflik dan mengembalikannya ke alam. Dengan adanya pusat rehabilitasi ini berharap dapat meningkatkan populasi harimau dan menekan ancaman kepunahan.

Direktur Hubungan Eksternal PTAR Sanny Tjan dan Ketua YPBMM Eddy seusai menandatangani berita acara penyerahan bantuan perlengkapan bekerja berstandar tinggi untuk para karyawan Barumun Tiger Sanctuary.

Senada, Kepala Sub Bagian Data Evlap dan Kehumasan BBKSDA Sumut Andoko Hidayat menuturkan, tren konflik harimau Sumatra semakin meningkat, sementara populasinya terus menurun. Adapun, penanggulangan konflik bekerja sama dengan pihak seperti Barumun Sanctuary Tiger sangat membantu. Berdasarkan data BBKSDA Sumut pada 2020, populasi harimau Sumatra di provinsi ini hanya bersisa sekitar 33 ekor, sementara di keseluruhan Pulau Sumatra terdapat sekitar 400-600 ekor.

Sebelumnya, pada 2020, PTAR telah mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui BBKSDA Sumut untuk melepasliarkan harimau Sumatra Sri Nabilla ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari PTAR. Dalam penanganan konflik harimau baru-baru ini kami juga terbantu dengan adanya kandang dan peralatan penyelamatan dari PTAR. Kerja konservasi ini tidak bisa sendiri. Kami berharap bisa terus bersinergi untuk upaya-upaya konservasi ke depan supaya semakin baik, sehingga tercipta keselarasan antara ekologi dengan ekonomi sosial,” tutur Andoko.

Manajer Senior Komunikasi Korporat PTAR Katarina Siburian Hardono mengungkapkan Perusahaan akan konsisten berupaya untuk mendukung berbagai inisiatif konservasi dan keanekaragaman hayati, khususnya yang ada didan sekitar operasional Tambang Emas Martabe.

“Pemulihan habitat hutan melalui reklamasi dan rehabilitasi konsisten dilakukan demi perlindungan keanekaragaman hayati. Keseluruhan upaya pengelolaan lingkungan pun sudah dirangkum dalam Kode Etik PTAR. Pengelolaan keanekaragaman hayati untuk dilaksanakan dan dimonitor secara ketat,” pungkas Katarina. (Rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/