HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas PMDP2A Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Binsar Marbun mengatakan dalam penanganan kasus stunting harus dilakukan secara konvergensi sehingga Pemerintah Desa diharapkan bergotong royong menurunkan stunting di masing-masing daerahnya.
Stunting, lanjut dia, harus ditangani bersama, mulai pelayanan kesehatan, hingga pemerintah desa secara bersama-sama. Itu disampaikannya, saat melakukan kunjungan ke kantor desa-desa di Kecamatan Sijamapolang, Selasa (14/2/2023).
Sebelumnya, Binsar berkunjung ke Desa Siborboron, tampak saat ditemui sejumlah perangkat desa, dia menyampaikan bahwa dana desa dapat mendukung program pemerintah dalam hal penurunan stunting.
Caranya, dengan memberikan makan tambahan, mulai dari ibu hamil hingga anak yang masih belita berupa pemberian susu.
“Pemdes harus selalu berkoordinasi kepada Bidan Desa, apa hal yang dibutuhkan untuk menekan angka tersebut, apakah dengan pemberian susu atau vitamin yang dibutuhkan,” terang Binsar.
Lebih jauh Binsar mengatakan, bahwa pihaknya akan selalu turun ke Desa untuk melakukan pemantauan terhadap realisasi penurunan angka stunting. “Kita akan memonitoring kenerja para Perangkat Desa dan Kepala Desa,” tegasnya.
Selain dari fokus penurunan angka stunting, mantan Camat Tarabintang ini mengharapkan agar kepala desa juga diharapkan mensukseskan program Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor dalam ketahanan pangan.
Ia berharap, agar kepala desa menggerakkan perangkat desa untuk mensosialisasikan kepada masyarakat masing-masing memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif.
“Ini juga merupakan salah satu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” katanya.
Selain itu, ia meminta agar semua pemerintah desa juga bergotong royong mensukseskan program Bupati dalam dunia pendidikan , yakni metode pembelajaran gasing.
“Pemerintah Desa juga harus mensosialisasikan kepada masyarakatnya, agar ikut serta mensukseskan metode pembelajaran gasing ini. Karena, metode pembelajaran ini untuk mengakselerasi peningkatan numerasi anak.
Disebutkannya, pengenalan literasi dan numerasi pada anak usia dini bukan dengan metode drilling atau paksaan, melainkan dengan cara yang menyenangkan seperti bermain sambil belajar. Literasi dan numerasi merupakan kemampuan yang sangat penting yang perlu dibangun sejak anak usia dini.
Literasi dan numerasi merupakan dasar kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sebagai pondasi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya dan agar anak mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik di masyarakat.
“Inilah menjadi utama program Bupati dalam dunia pendidikan di Kabupaten Humbahas. Jadi , diharapkan Pemerintah Desa ikut mensukseskan program ini, apalah metode pembelajaran ini akan menjadi pelajaran wajib di seluruh sekolah Indonesia,” harapnya.
Diakhir kunjunganya itu, ia berpesan juga kepada Pemerintah Desa sekaitan pelayanan administrasi kependudukan.
Ia meminta, setiap kepala dusun untuk turun langsung ke masyarakat dengan melakukan pelayanan administrasi kependudukan masyarakat.
“Setiap Kepala Dusun harus aktif turun langsung kelapangan, tanyai masyarakat tentang administrasi kependudukan mereka, agar tidak ada lagi masyarakat yang terkendala tentang adminduk, termasuk dalam hal jam kerja para aparatur Perangkat Desa,” ujarnya. Ia menegaskan agar Perangkat Desa displin waktu dalam pekerjaan guna meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat di Desa. (des/ila)