25.6 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Positif Covid-19 Capai 2.367 Orang, Gubsu: Sumut Masih Terkendali

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masuknya Sumatera Utara dalam lima besar nasional kasus positif Covid-19 terbanyak, direspon Gubernur sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara, Edy Rahmayadi. Edy menyatakan, penambahan kasus positif lantaran rapid test dan swab test mulai dilakukan masif di tengah masyarakat. Sejatinya, kata dia, Covid-19 di Sumut masih dalam pengendalian GTPP Covid-19 Sumut.

“Tanya sama Gugus Tugas Nasional (soal Sumut ranking lima nasional kasus positif Covid-19). Di sini masih terkendali. Kenapa meningkat? Memang dimaksimalkan swab. Namun demikian, tetap dituntut kedisiplinan masyarakat. Memakai masker, jaga jarak, cuci tangan setiap saat menggunakan sabun,” katanya menjawab wartawan di Rumah Dinas Gubsu, Jl. Sudirman Medan, Senin (13/7).

Menurut dia, jika pola 3M tersebut dijalankan seluruh lapisan masyarakat, pandemi Covid-19 dapat dieliminir. Jalan terbaik menghilangkan wabah, menurut Edy, adalah menunggu vaksin ditemukan. Sedangkan untuk meminimalisirnya, dilakukan dengan cara disiplin menerapkan pola 3Mn

“Lebih bagus diketahui siapa saja orang yang terjangkit, supaya dapat dilakukan penelusuran. Supaya bisa kita kejar. Kita bukan bercerita siapa kena, siapa tidak. Yang perlu dihitung, berapa jumlah yang sembuh dari presentase yang meninggal,” katanya.

Mengenai sudah ada pemda di Sumut yang melaksanakan belajar tatap muka di sekolah pada awal tahun ajaran ajaran baru 13 Juli kemarin, Edy menegaskan, akan menganalisis kembali kebijakan tersebut. Khusus sekolah yang menjadi kewenangan provinsi, ia belum mengizinkan proses belajar mengajar di sekolah.

“Ini bukan soal zona hijau, kuning, oranye, dan zona merah. Tapi menyangkut kelangsungan hidup generasi bangsa kita ke depan. Saya akan lihat lagi dan analisis lagi mengenai kebijakan ini,” tegasnya.

Anggota GTPP Positif

Edy mengatakan, dirinya dalam kondisi sehat meski seorang anggota GTPP Covid-19 Sumut berinisial MN, positif terjangkit Covid-19 sejak pekan lalu. Menurut Edy, MN kena virus dari luar, bukan saat bertugas di Posko GTPP Covid-19 Sumut.

“Oh, itu ‘kan di luar. Dia kenanya di luar, bukan di sini (posko),” ujar mantan Pangdam I/BB dan Pangkostrad tersebut. “Tapi apapun alasannya, ya ketahuan sama kita karena semua diperiksa, setiap saat di-rapid, di-swab,” imbuhnya.

Ekses MN dan istri positif Covid-19, kegiatan Gubernur Edy sejak pekan lalu lebih banyak di kediaman pribadinya, di kawasan Delitua, Kabupaten Deliserdang.

Terkait status MN dan istri positif korona, Juru Bicara GTPP Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, mengatakan saat ini keduanya dalam kondisi sehat. Seluruh anggota keluarga mereka negatif Covid-19. “Saat ini MN dan istrinya menjalani isolasi mandiri di rumahnya,” ujar dia.

Wakil Sekretaris GTPP Covid-19 Sumut, Riadil Akhir Lubis, mengatakan dirinya terakhir bertemu MN seminggu lalu di Posko GTPP Covid-19 Sumut. “Wah kaget sekali dengar informasi itu. Kita prihatin juga. Namun saya sudah di-rapid. Dan alhamdulillah nonreaktif,” ungkapnya.

Adapun MN diketahui salah satu sosok yang dekat dan melekat dengan Gubernur Edy Rahmayadi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. MN adalah mantan anggota DPRD Sumut dari Partai Golkar, juga bagian dari anggota GTPP Covid-19 sesuai surat keputusan Gubsu selaku ketua gugus tugas.

2.367 Orang Positif

Perkembangan data terbaru yang dirangkum Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, kasus Covid-19 kembali naik. Jumlah positif Covid-19 menjadi 2.367 orang, bertambah 44 kasus dari hari sebelumnya 2.323.

“Jumlah positif Covid-19 naik menjadi 2.367 kasus dari sebelumnya 2.323 kasus,” ujar Jubir GTPP Covid-19 Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB dalam keterangan persnya melalui video streaming, Senin (13/7) sore.

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya juga meningkat sebanyak 19 kasus, sehingga totalnya menjadi 284 orang. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) meningkat 30 kasus menjadi 2.212 orang.

“Begitu juga untuk pasien meninggal akibat Covid-19, angkanya meningkat 2 kasus menjadi 126 orang. Namun demikian, angka kesembuhan Covid-19 meningkat 13 orang dinyatakan sembuh menjadi 577 orang,” sambung Whiko.

Diutarakan dia, untuk memutus rantai penularan Covid-19 maka jagalah diri sendiri dan keluarga tercinta. Laksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dalam kehidupan dan aktivitas sehari-hari. “Gunakan masker pelindung hidung dan mulut lalu jaga jarak 1 hingga 2 meter dan mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir serta menghindari kerumunan orang banyak,” ucapnya.

Melihat dampak buruk Covid-19 di tengah masyarakat, kata Whiko, saat ini pemerintah memberikan kebijakan new normal yakni mengerahkan kepada sesuatu yang baik, agar bisa menerapkan kegiatan sosial, ekonomi, pendidikan, agama dengan aman. Hal itu semua dilakukan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Saat ini masyarakat menganggap new normal serasa betul-betul normal, merasa masa pandemi corona sudah berakhir, sehingga perlakuan kita untuk menjaga dan melindungi diri dari Covid-19 menjadi kendor. Memang tidak sedikit masyarakat yang disiplin dalam protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari, untuk itu kami ucapkan terima kasih. Tetapi hal ini harus kita lakukan secara bersama-sama, tidak bisa hanya sebagian orang saja,” tandasnya.

Pegawai BPJS Positif

Selain Rektor USU dan anggota GTPP Covid-19 Sumut, pegawai BPJS Kesehatan Cabang Medan juga terkonfirmasi positif Covid-19. Akibatnya, pelayanan yang dilakukan secara tatap muka dialihkan sementara waktu via whatsapp (WA).

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan, Sari Quratul Ainy, membenarkan ada pegawainya yang terinfeksi Covid-19. Namun tidak dijelaskan berapa orang yang positif Covid-19, dan bagaimana mereka tertular.

“BPJS Kesehatan Cabang Medan mengumumkan penghentian sementara kegiatan layanan administrasi tatap muka langsung kepada peserta JKN-KIS dan masyarakat Kota Medan mulai 13 sampai 24 Juli 2020. Hal tersebut dilakukan setelah sebelumnya terkonfirmasi ada pegawai yang dinyatakan positif Covid-19 dari hasil swab tes PCR,” ujar Sari, Senin (13/7).

Selama penghentian kegiatan layanan administrasi tatap muka langsung, pelayanan kepada peserta tetap dapat dilakukan melalui kanal-kanal yang sudah disiapkan. “Prioritas kami adalah tetap memberikan pelayanan administasi kepada peserta. Selain peserta dapat menghubungi care center BPJS Kesehatan 1500 400 atau aplikasi Mobile JKN, BPJS Kesehatan Cabang Medan juga menyediakan nomor whatsapp yang dapat dihubungi oleh peserta untuk pelayanan informasi, pengaduan serta layanan administrasi,” kata Sari.

Menurut Sari, sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh fasilitas kantor sejak Sabtu (11/7). Juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan. “Kita telah melakukan contact tracing (penelusuran) terhadap pegawai yang dinyatakan positif Covid-19 dan akan segera melakukan tes lanjutan kepada para pegawai lainnya,” ucapnya.

Mulai Senin, pihaknya juga mengharuskan para pegawai untuk bekerja dari rumah masing-masing, khususnya kepada pegawai yang sedang hamil, menyusui, dan berusia di atas 50 tahun. Sedangkan untuk pegawai yang melakukan kontak langsung kepada pegawai yang positif Covid-19, akan dilakukan karantina mandiri serta dilakukan tes lanjutan sesuai protokol yang telah ditentukan.

“Kepada masyarakat diminta untuk tetap tertib menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan melakukan physical-distancing saat berkegiatan di luar rumah,” tandasnya.

Kepala Dinkes Kota Medan dr Edwin Effendi mengaku, sedang melakukan tracing terhadap mereka yang kontak erat dengan pegawai BPJS Kesehatan terkonfirmasi positif virus corona. Selanjutnya, melakukan swab tes PCR untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut semakin meluas.

“Protokol kesehatan menjadi keharusan yang wajib dipatuhi masyarakat, sehingga meminimalisir penularan virus corona,” ujarnya singkat.

Pantauan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Medan Jalan Karya No. 135, Kelurahan Karang Berombak, Medan Barat, tampak ditutup oleh petugas satpam yang berjaga di gerbang pintu masuk sekira pukul 10.00 WIB. Tampak juga ditempel selembar kertas pengumuman kepada masyarakat, bahwasanya pelayanan kantor dialihkan sementara waktu melalui WA, care center atau aplikasi.

Tetapi masyarakat masih ramai datang, lantaran belum mengetahui kabar ditutupnya sementara pelayanan tatap muka di kantor BPJS Kesehatan Cabang Medan. Warga pun mengeluh dan kecewa. “Pastinya kecewa, sudah datang jauh-jauh ternyata tutup kantornya. Kebetulan saya mau mengurus menjadi peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran),” ungkap Dede, warga Jalan Tangguk Bongkar, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Medan Denai. (prn/ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masuknya Sumatera Utara dalam lima besar nasional kasus positif Covid-19 terbanyak, direspon Gubernur sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara, Edy Rahmayadi. Edy menyatakan, penambahan kasus positif lantaran rapid test dan swab test mulai dilakukan masif di tengah masyarakat. Sejatinya, kata dia, Covid-19 di Sumut masih dalam pengendalian GTPP Covid-19 Sumut.

“Tanya sama Gugus Tugas Nasional (soal Sumut ranking lima nasional kasus positif Covid-19). Di sini masih terkendali. Kenapa meningkat? Memang dimaksimalkan swab. Namun demikian, tetap dituntut kedisiplinan masyarakat. Memakai masker, jaga jarak, cuci tangan setiap saat menggunakan sabun,” katanya menjawab wartawan di Rumah Dinas Gubsu, Jl. Sudirman Medan, Senin (13/7).

Menurut dia, jika pola 3M tersebut dijalankan seluruh lapisan masyarakat, pandemi Covid-19 dapat dieliminir. Jalan terbaik menghilangkan wabah, menurut Edy, adalah menunggu vaksin ditemukan. Sedangkan untuk meminimalisirnya, dilakukan dengan cara disiplin menerapkan pola 3Mn

“Lebih bagus diketahui siapa saja orang yang terjangkit, supaya dapat dilakukan penelusuran. Supaya bisa kita kejar. Kita bukan bercerita siapa kena, siapa tidak. Yang perlu dihitung, berapa jumlah yang sembuh dari presentase yang meninggal,” katanya.

Mengenai sudah ada pemda di Sumut yang melaksanakan belajar tatap muka di sekolah pada awal tahun ajaran ajaran baru 13 Juli kemarin, Edy menegaskan, akan menganalisis kembali kebijakan tersebut. Khusus sekolah yang menjadi kewenangan provinsi, ia belum mengizinkan proses belajar mengajar di sekolah.

“Ini bukan soal zona hijau, kuning, oranye, dan zona merah. Tapi menyangkut kelangsungan hidup generasi bangsa kita ke depan. Saya akan lihat lagi dan analisis lagi mengenai kebijakan ini,” tegasnya.

Anggota GTPP Positif

Edy mengatakan, dirinya dalam kondisi sehat meski seorang anggota GTPP Covid-19 Sumut berinisial MN, positif terjangkit Covid-19 sejak pekan lalu. Menurut Edy, MN kena virus dari luar, bukan saat bertugas di Posko GTPP Covid-19 Sumut.

“Oh, itu ‘kan di luar. Dia kenanya di luar, bukan di sini (posko),” ujar mantan Pangdam I/BB dan Pangkostrad tersebut. “Tapi apapun alasannya, ya ketahuan sama kita karena semua diperiksa, setiap saat di-rapid, di-swab,” imbuhnya.

Ekses MN dan istri positif Covid-19, kegiatan Gubernur Edy sejak pekan lalu lebih banyak di kediaman pribadinya, di kawasan Delitua, Kabupaten Deliserdang.

Terkait status MN dan istri positif korona, Juru Bicara GTPP Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, mengatakan saat ini keduanya dalam kondisi sehat. Seluruh anggota keluarga mereka negatif Covid-19. “Saat ini MN dan istrinya menjalani isolasi mandiri di rumahnya,” ujar dia.

Wakil Sekretaris GTPP Covid-19 Sumut, Riadil Akhir Lubis, mengatakan dirinya terakhir bertemu MN seminggu lalu di Posko GTPP Covid-19 Sumut. “Wah kaget sekali dengar informasi itu. Kita prihatin juga. Namun saya sudah di-rapid. Dan alhamdulillah nonreaktif,” ungkapnya.

Adapun MN diketahui salah satu sosok yang dekat dan melekat dengan Gubernur Edy Rahmayadi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. MN adalah mantan anggota DPRD Sumut dari Partai Golkar, juga bagian dari anggota GTPP Covid-19 sesuai surat keputusan Gubsu selaku ketua gugus tugas.

2.367 Orang Positif

Perkembangan data terbaru yang dirangkum Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, kasus Covid-19 kembali naik. Jumlah positif Covid-19 menjadi 2.367 orang, bertambah 44 kasus dari hari sebelumnya 2.323.

“Jumlah positif Covid-19 naik menjadi 2.367 kasus dari sebelumnya 2.323 kasus,” ujar Jubir GTPP Covid-19 Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB dalam keterangan persnya melalui video streaming, Senin (13/7) sore.

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya juga meningkat sebanyak 19 kasus, sehingga totalnya menjadi 284 orang. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) meningkat 30 kasus menjadi 2.212 orang.

“Begitu juga untuk pasien meninggal akibat Covid-19, angkanya meningkat 2 kasus menjadi 126 orang. Namun demikian, angka kesembuhan Covid-19 meningkat 13 orang dinyatakan sembuh menjadi 577 orang,” sambung Whiko.

Diutarakan dia, untuk memutus rantai penularan Covid-19 maka jagalah diri sendiri dan keluarga tercinta. Laksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dalam kehidupan dan aktivitas sehari-hari. “Gunakan masker pelindung hidung dan mulut lalu jaga jarak 1 hingga 2 meter dan mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir serta menghindari kerumunan orang banyak,” ucapnya.

Melihat dampak buruk Covid-19 di tengah masyarakat, kata Whiko, saat ini pemerintah memberikan kebijakan new normal yakni mengerahkan kepada sesuatu yang baik, agar bisa menerapkan kegiatan sosial, ekonomi, pendidikan, agama dengan aman. Hal itu semua dilakukan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Saat ini masyarakat menganggap new normal serasa betul-betul normal, merasa masa pandemi corona sudah berakhir, sehingga perlakuan kita untuk menjaga dan melindungi diri dari Covid-19 menjadi kendor. Memang tidak sedikit masyarakat yang disiplin dalam protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari, untuk itu kami ucapkan terima kasih. Tetapi hal ini harus kita lakukan secara bersama-sama, tidak bisa hanya sebagian orang saja,” tandasnya.

Pegawai BPJS Positif

Selain Rektor USU dan anggota GTPP Covid-19 Sumut, pegawai BPJS Kesehatan Cabang Medan juga terkonfirmasi positif Covid-19. Akibatnya, pelayanan yang dilakukan secara tatap muka dialihkan sementara waktu via whatsapp (WA).

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan, Sari Quratul Ainy, membenarkan ada pegawainya yang terinfeksi Covid-19. Namun tidak dijelaskan berapa orang yang positif Covid-19, dan bagaimana mereka tertular.

“BPJS Kesehatan Cabang Medan mengumumkan penghentian sementara kegiatan layanan administrasi tatap muka langsung kepada peserta JKN-KIS dan masyarakat Kota Medan mulai 13 sampai 24 Juli 2020. Hal tersebut dilakukan setelah sebelumnya terkonfirmasi ada pegawai yang dinyatakan positif Covid-19 dari hasil swab tes PCR,” ujar Sari, Senin (13/7).

Selama penghentian kegiatan layanan administrasi tatap muka langsung, pelayanan kepada peserta tetap dapat dilakukan melalui kanal-kanal yang sudah disiapkan. “Prioritas kami adalah tetap memberikan pelayanan administasi kepada peserta. Selain peserta dapat menghubungi care center BPJS Kesehatan 1500 400 atau aplikasi Mobile JKN, BPJS Kesehatan Cabang Medan juga menyediakan nomor whatsapp yang dapat dihubungi oleh peserta untuk pelayanan informasi, pengaduan serta layanan administrasi,” kata Sari.

Menurut Sari, sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh fasilitas kantor sejak Sabtu (11/7). Juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan. “Kita telah melakukan contact tracing (penelusuran) terhadap pegawai yang dinyatakan positif Covid-19 dan akan segera melakukan tes lanjutan kepada para pegawai lainnya,” ucapnya.

Mulai Senin, pihaknya juga mengharuskan para pegawai untuk bekerja dari rumah masing-masing, khususnya kepada pegawai yang sedang hamil, menyusui, dan berusia di atas 50 tahun. Sedangkan untuk pegawai yang melakukan kontak langsung kepada pegawai yang positif Covid-19, akan dilakukan karantina mandiri serta dilakukan tes lanjutan sesuai protokol yang telah ditentukan.

“Kepada masyarakat diminta untuk tetap tertib menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan melakukan physical-distancing saat berkegiatan di luar rumah,” tandasnya.

Kepala Dinkes Kota Medan dr Edwin Effendi mengaku, sedang melakukan tracing terhadap mereka yang kontak erat dengan pegawai BPJS Kesehatan terkonfirmasi positif virus corona. Selanjutnya, melakukan swab tes PCR untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut semakin meluas.

“Protokol kesehatan menjadi keharusan yang wajib dipatuhi masyarakat, sehingga meminimalisir penularan virus corona,” ujarnya singkat.

Pantauan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Medan Jalan Karya No. 135, Kelurahan Karang Berombak, Medan Barat, tampak ditutup oleh petugas satpam yang berjaga di gerbang pintu masuk sekira pukul 10.00 WIB. Tampak juga ditempel selembar kertas pengumuman kepada masyarakat, bahwasanya pelayanan kantor dialihkan sementara waktu melalui WA, care center atau aplikasi.

Tetapi masyarakat masih ramai datang, lantaran belum mengetahui kabar ditutupnya sementara pelayanan tatap muka di kantor BPJS Kesehatan Cabang Medan. Warga pun mengeluh dan kecewa. “Pastinya kecewa, sudah datang jauh-jauh ternyata tutup kantornya. Kebetulan saya mau mengurus menjadi peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran),” ungkap Dede, warga Jalan Tangguk Bongkar, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Medan Denai. (prn/ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/