26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Polisi Kejar Geng Perampok hingga 15 Km, Alamakk… Ada Ceweknya

Foto: Metro Tabagsel/JPNN Tersangka Dedi Branjaya (atas) dan tersangka Zakaria (bawah), dan Novi Sahara Sihombing (20), tiga dari tujuh anggota geng perampok yang beraksi di Kabupaten Paluta, Sumut, Kamis (13/8/2015) dinihari.
Foto: Metro Tabagsel/JPNN
Tersangka Dedi Branjaya (atas) dan tersangka Zakaria (bawah), dan Novi Sahara Sihombing (20), tiga dari tujuh anggota geng perampok yang beraksi di Kabupaten Paluta, Sumut, Kamis (13/8/2015) dinihari.

PALUTA, SUMUTPOS.CO – Polisi membekuk tiga dari tujuh sindikat perampok menggunakan senjata api, Kamis (13/8) dini hari. Saat ditangkap, dua pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena melawan dan berusaha kabur setelah kejar-kejaran selama 1 jam.

Ketiga pelaku adalah Dedi Branjaya (30) warga Lautador, Tebingtinggi dan Zakaria (32) warga Jalan Denai No 1 Medan. Selain dua pria ini, ada seorang wanita. Ia adalah Novi Sahara Sihombing (20), warga Jalan Panai Hijau Gang Teratai, Belawan. Ketiganya ditangkap di daerah Hutaimbaru, Kecamatan Halongonan, Palas Utara, Sumut, setelah terlibat aksi kejar-kejaran sejauh 15 kilometer dengan polisi.

Beberapa jam sebelumnya, ketujuh pelaku merampok anak toke getah di kawasan hutan Nabundong. Saat itu, anak toke getah bernama Sultan Kurnia Siregar (18), dalam perjalanan pulang usai menjual getah di PT Kirana Sapta, Desa Panompuan, Angkola Timur, Tapsel.

Kanit Reskrim Padang Bolak Iptu M Yusuf Siregar mengatakan, pihaknya hanya berhasil menangkap tiga pelaku. Selain ketiganya, petugas juga mengamankan barang bukti satu unit truk Colt Diesel BB 9030 JA milik korban yang sempat dilarikan pelaku. Sementara uang tunai Rp35.250.000 tidak berhasil dilarikan oleh rekan-rekan pelaku yang masih buron. Sebab 4 pelaku lain kabur terpisah menggunakan mobil Avanza BM 1048 yang disinyalir melaju ke arah Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas.

“Setelah mendapatkan informasi ada yang dirampok, kita langsung melakukan pengejaran,” katanya.

Berdasarkan keterangan putra toke getah asal Desa Portibi Julu, Kecamatan Portibi, malam itu ia ditugaskan ayahnya menjual getah ke pabrik, Rabu (12/8) sekira pukul 22.30 WIB di kawasan Hutan Nabundong. Tak lama setelah itu, korban dan dua rekannya masing-masing Sarwan (27) warga Desa Hutaimbaru, Kecamatan Halongonan yang bertindak sebagai sopir, dan Kuat Harahap (35) warga Desa Portibi Julu, Kecamatan Portibi sebagai kernet.

Saat melintas di kawasan Hutan Nabundong, tiba-tiba truk yang mereka kendarai dipepet pelaku yang mengendarai mobil Avanza. Lantas dari dalam mobil yang masih melaju, seorang pelaku menodongkan pistol ke arah sopir dan menyuruhnya berhenti. Karena takut ditembak, sopir pun menghentikan truk. Selanjutnya lima pelaku turun dari mobil sambil menodongkan pistol ke arah korban dan menyuruh mereka turun dari truk.

Setelah turun, dua rekannya langsung diikat dan disuruh masuk ke mobil Avanza. Sedangkan Sultan berhasil kabur ke arah semak-semak setelah meronta saat pelaku merampas tas miliknya yang berisi uang tunai Rp35 juta lebih. Beruntung para pelaku tidak berhasil mengejarnya.

Seterusnya, setelah melihat kondisi cukup aman karena para pelaku telah melarikan diri sambil membawa truk bersama dua rekannya, Sultan lantas keluar dari persembunyian (semak-semak). Mobil yang melintas disetopnya sambil meminta tolong.

Atsa pertolongan warga, akhirnya Sultan sampai di salah satu warung di Desa Siholbung, Kecamatan Padang Bolak Julu, dan menceritakan kejadian yang menimpanya kepada pemilik warung.

Mendengar ceritanya, pemilik warung menghubungi pihak kepolisian dan meminta polisi agar mencegat truk BB 9030 JA warna kuning dan Avanza yang lari ke arah Gunung Tua.

Foto: Metro Tabagsel/JPNN Tersangka Dedi Branjaya (atas) dan tersangka Zakaria (bawah), dan Novi Sahara Sihombing (20), tiga dari tujuh anggota geng perampok yang beraksi di Kabupaten Paluta, Sumut, Kamis (13/8/2015) dinihari.
Foto: Metro Tabagsel/JPNN
Tersangka Dedi Branjaya (atas) dan tersangka Zakaria (bawah), dan Novi Sahara Sihombing (20), tiga dari tujuh anggota geng perampok yang beraksi di Kabupaten Paluta, Sumut, Kamis (13/8/2015) dinihari.

PALUTA, SUMUTPOS.CO – Polisi membekuk tiga dari tujuh sindikat perampok menggunakan senjata api, Kamis (13/8) dini hari. Saat ditangkap, dua pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena melawan dan berusaha kabur setelah kejar-kejaran selama 1 jam.

Ketiga pelaku adalah Dedi Branjaya (30) warga Lautador, Tebingtinggi dan Zakaria (32) warga Jalan Denai No 1 Medan. Selain dua pria ini, ada seorang wanita. Ia adalah Novi Sahara Sihombing (20), warga Jalan Panai Hijau Gang Teratai, Belawan. Ketiganya ditangkap di daerah Hutaimbaru, Kecamatan Halongonan, Palas Utara, Sumut, setelah terlibat aksi kejar-kejaran sejauh 15 kilometer dengan polisi.

Beberapa jam sebelumnya, ketujuh pelaku merampok anak toke getah di kawasan hutan Nabundong. Saat itu, anak toke getah bernama Sultan Kurnia Siregar (18), dalam perjalanan pulang usai menjual getah di PT Kirana Sapta, Desa Panompuan, Angkola Timur, Tapsel.

Kanit Reskrim Padang Bolak Iptu M Yusuf Siregar mengatakan, pihaknya hanya berhasil menangkap tiga pelaku. Selain ketiganya, petugas juga mengamankan barang bukti satu unit truk Colt Diesel BB 9030 JA milik korban yang sempat dilarikan pelaku. Sementara uang tunai Rp35.250.000 tidak berhasil dilarikan oleh rekan-rekan pelaku yang masih buron. Sebab 4 pelaku lain kabur terpisah menggunakan mobil Avanza BM 1048 yang disinyalir melaju ke arah Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas.

“Setelah mendapatkan informasi ada yang dirampok, kita langsung melakukan pengejaran,” katanya.

Berdasarkan keterangan putra toke getah asal Desa Portibi Julu, Kecamatan Portibi, malam itu ia ditugaskan ayahnya menjual getah ke pabrik, Rabu (12/8) sekira pukul 22.30 WIB di kawasan Hutan Nabundong. Tak lama setelah itu, korban dan dua rekannya masing-masing Sarwan (27) warga Desa Hutaimbaru, Kecamatan Halongonan yang bertindak sebagai sopir, dan Kuat Harahap (35) warga Desa Portibi Julu, Kecamatan Portibi sebagai kernet.

Saat melintas di kawasan Hutan Nabundong, tiba-tiba truk yang mereka kendarai dipepet pelaku yang mengendarai mobil Avanza. Lantas dari dalam mobil yang masih melaju, seorang pelaku menodongkan pistol ke arah sopir dan menyuruhnya berhenti. Karena takut ditembak, sopir pun menghentikan truk. Selanjutnya lima pelaku turun dari mobil sambil menodongkan pistol ke arah korban dan menyuruh mereka turun dari truk.

Setelah turun, dua rekannya langsung diikat dan disuruh masuk ke mobil Avanza. Sedangkan Sultan berhasil kabur ke arah semak-semak setelah meronta saat pelaku merampas tas miliknya yang berisi uang tunai Rp35 juta lebih. Beruntung para pelaku tidak berhasil mengejarnya.

Seterusnya, setelah melihat kondisi cukup aman karena para pelaku telah melarikan diri sambil membawa truk bersama dua rekannya, Sultan lantas keluar dari persembunyian (semak-semak). Mobil yang melintas disetopnya sambil meminta tolong.

Atsa pertolongan warga, akhirnya Sultan sampai di salah satu warung di Desa Siholbung, Kecamatan Padang Bolak Julu, dan menceritakan kejadian yang menimpanya kepada pemilik warung.

Mendengar ceritanya, pemilik warung menghubungi pihak kepolisian dan meminta polisi agar mencegat truk BB 9030 JA warna kuning dan Avanza yang lari ke arah Gunung Tua.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/