27 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Tobatak Festival Samosir 2017 Berlangsung Heboh dan Sukses

Project Manager Tobatak Music Festival 2017 Henry Manik (tiga dari kanan) mengucapkan terima kasih kepada semua penonton dan seniman yang tampil dan menghibur para pengunjung Danau Toba tersebut.

Pagelaran Musik Internasional tersebut lebih menonjolkan penampilan lagu-lagu Batak lama. Penampilan lagu-lagu Batak lama ini diwujudkan sebagai upaya pihaknya menampilkan hal-hal baru bagi pengunjung. Lagu Batak lama dimaksud berupa lagu-lagu Batak yang sudah jarang ditampillkan di panggung seperti Rura Silindung, Ro Ho Saonari, dan lagu-lagu ciptaan Nahum Situmorang.

Seluruh lagu batak yang ditampilkan di Open Stage Tuktut Siadong, Samosir, ini dibawakan musisi asal Eropa. Dalam acara tersebut, juga ada penampilan beberapa artis lokal seperti Jajabi Band (Supra Purba Tambak), Punxgoaran dan Samisara Band.

”Para artis sangat profesional, kemampuan musisi Eropa menyanyikan lagu Batak langsung dapat beradaptasi baik irama dan notasi dengan cepat,” katanya.Sementara itu, salah seorang musisi asal Austria, Hermann Delago mengatakan dirinya sudah tidak asing lagi dengan lagu-lagu Batak. “Irama lagu Batak itu banyak persamaan dengan lagu Barat.

Misalnya, lagu Di dia Ronkaphi sama seperti lagu Don’t Cry for Me Argentina,” terangannya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan selamat dan sukses atas antusiasme dan suksesnya acara. Karena dengan festival musik dengan skala internasional maka akan semakin meningkatkan promosi dan keindahan Danau Toba ke seluruh dunia. Pria asli Banyuwangi itu mengatakan bahwa kelompok etnis Batak telah lama dikenal karena bakat musik mereka dan juga kemampuan menyanyi yang luar biasa.

“Sumatera Utara adalah tempat untuk musik dan tidak akan pernah ketinggalan oleh penyanyi hebat, baik dalam genre tradisional maupun modern, dengan pertunjukan level internasional maka destinasi kita juga akan mendunia,” kata Menteri Arief Yahya. (rel)

Project Manager Tobatak Music Festival 2017 Henry Manik (tiga dari kanan) mengucapkan terima kasih kepada semua penonton dan seniman yang tampil dan menghibur para pengunjung Danau Toba tersebut.

Pagelaran Musik Internasional tersebut lebih menonjolkan penampilan lagu-lagu Batak lama. Penampilan lagu-lagu Batak lama ini diwujudkan sebagai upaya pihaknya menampilkan hal-hal baru bagi pengunjung. Lagu Batak lama dimaksud berupa lagu-lagu Batak yang sudah jarang ditampillkan di panggung seperti Rura Silindung, Ro Ho Saonari, dan lagu-lagu ciptaan Nahum Situmorang.

Seluruh lagu batak yang ditampilkan di Open Stage Tuktut Siadong, Samosir, ini dibawakan musisi asal Eropa. Dalam acara tersebut, juga ada penampilan beberapa artis lokal seperti Jajabi Band (Supra Purba Tambak), Punxgoaran dan Samisara Band.

”Para artis sangat profesional, kemampuan musisi Eropa menyanyikan lagu Batak langsung dapat beradaptasi baik irama dan notasi dengan cepat,” katanya.Sementara itu, salah seorang musisi asal Austria, Hermann Delago mengatakan dirinya sudah tidak asing lagi dengan lagu-lagu Batak. “Irama lagu Batak itu banyak persamaan dengan lagu Barat.

Misalnya, lagu Di dia Ronkaphi sama seperti lagu Don’t Cry for Me Argentina,” terangannya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan selamat dan sukses atas antusiasme dan suksesnya acara. Karena dengan festival musik dengan skala internasional maka akan semakin meningkatkan promosi dan keindahan Danau Toba ke seluruh dunia. Pria asli Banyuwangi itu mengatakan bahwa kelompok etnis Batak telah lama dikenal karena bakat musik mereka dan juga kemampuan menyanyi yang luar biasa.

“Sumatera Utara adalah tempat untuk musik dan tidak akan pernah ketinggalan oleh penyanyi hebat, baik dalam genre tradisional maupun modern, dengan pertunjukan level internasional maka destinasi kita juga akan mendunia,” kata Menteri Arief Yahya. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/