BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemko Binjai sudah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di seluruh sekolah yang ada di Kota Binjai, Senin (13/9). Namun, yang mengikuti PTM Terbatas, baru untuk siswa kelas 1 SD, VII SMP, dan X SMA/sederajat.
KEPALA Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Binjai, Sri Ulina Ginting menjelaskan, PTM Terbatas dimaksud yakni hanya pelajar yang baru masuk pada masing-masing jenjang pendidikan. Ini dilakukan, menurutnya, untuk mengikuti instruksi dari pemerintah pusat, karena saat ini hampir seluruh tenaga pendidik sudah divaksin.
“Jadi, kami lakukan ini sebagai instruksi dari pemerintah pusat,” ungkap Lina, sapaan karib Sri Ulina Ginting.
Bahkan, lanjut Lina, tak seluruh pelajar yang mengikuti PTM Terbatas, hanya 50 persen dari jumlah siswa. “Hanya 50 persen dari jumlah murid yang dapat mengikuti PTM Terbatas ini. Dan waktunya cuma 2 jam per hari,” tuturnya.
Dia juga menjelaskan, kantin dan pedagang yang berada di depan sekolah, untuk saat ini disarankan untuk tidak berjualan. Pelarangan ini, menurutnya, tidak bersifat permanen. Artinya, jika sekolah dibuka dan penyebaran Covid-19 sudah teratasi, pedagang dapat berjualan kembali. “Kantin dan pedagang depan sekolah dilarang dulu (berjualan. Karena sekolah baru buka, dan ini masih tahap uji coba,” kata Lina.
Lina pun mengatakan, setiap sekolah wajib membentuk Satgas Covid-19, untuk jaga lingkungan sekolah agar bersih. “Harapannya ke depan, seluruh sekolah dapat buka seperti dulu, dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes),” harapnya.
Sementara SD Negeri 025973 Jalan Samanhudi, Binjai Selatan, menggelar PTM Terbatas dengan menerapkan proses ketat. Sejumlah persiapan juga dilakukan SD Negeri 025973. “Kami menyiapkan ruang kelas, ruang guru, dan kantor yang bersih. Juga kami sediakan tempat pencuci tangan, alat pengukur suhu badan, serta masker,” ujar Kepala SD Negeri 025973, Yani Zulfi Astuti.
Yani menuturkan, ada 50 persen siswa yang mengikuti PTM Terbatas pada tahap pertama ini. Pemko Binjai, menurutnya, memberikan waktu sepekan untuk melihat kesiapan sekolah. Sehari, siswa yang mengikuti PTM Terbatas ini hanya 50 persen dari jumlah keseluruhan siswa, dan waktu belajar dibatasi 2jam saja. “Jam belajar dibatasi hanya 2 jam setiap hari, ini untuk seminggu pertama,” bebernya.
Jika kondisi semakin baik, artinya tidak ada kasus positif Covid-19 di sekolah, maka siswa kelas lain juga akan dapat mengikuti PTM Terbatas. “Kelas selanjutnya masih dalam peninjauan oleh pemerintah. Jika kondisi membaik, kemungkinan akan dilakukan juga (PTM Terbatas),” pungkas Yani. (ted/saz)