BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kepala Dusun VII Tanjung Pamah, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang, Pitasari Sembiring hadir mendampingi tim gabungan TNI-Polri yang melakukan razia barak narkoba dan judi, Rabu (13/9/2023). Bahkan setiap tim gabungan turun, sang kadus selalu hadir dalam kesempatan tersebut.
Namun saat dikonfirmasi, Pita mengaku tidak tahu apa kegiatan yang ada di dusunnya. Bahkan, dia juga tidak mengetahui ada masyarakat yang melaporkan aktivitas gubuk-gubuk yang dijadikan barak narkoba dan judi tersebut.
Disoal kenapa tidak melaporkan kepada aparat penegak hukum, dia menjawab takut. Hal tersebut disoal karena setiap bangunan semi permanen yang dijadikan barak ini diratakan dengan tanah, selang beberapa hari kemudian dibangun kembali.
“Saya gak berani melaporkan, nanti takut terjadi apa-apa sama saya. Kalau iya bapak-bapak ini (polisi) mau melindungi saya setiap hari, kalau tidak bagaimana. Ini saja saya cakap sama media, gak tau nanti kedepannya bagaimana,” ujar Pita saat diwawancarai di barak narkoba dan judi.
Dia mencotohkan peristiwa yang menimpa masyarakat di daerah Namu Ukur, Kecamatan Sei Bingai, Langkat. “Ada itu di Namu Ukur, tepuk tangan orang itu (setiap tim gabungan gerebek barak), terus masyarakat bilang terima kasih pak polisi. Namun gak lama, ada kan peristiwa yang mobilnya dibakar,” urai dia.
“Makanya saya takut, saya janda. Emak saya janda, saya takut terjadi apa-apa,” sambung Pita.
Dia mengakui, setiap turun tim gabungan melakukan gerebek di dusunnya, selalu ikut turun mendampingi. “Saya lihat banyak bangunan yang dirobohkan,” katanya.
Namun saat ditanya apa kegiatan kesehariannya, Pita berujar tidak mengetahui secara persis. “Sehari-harinya, saya kurang tau kegiatannya apa. Karena kan saya tidak berani ke belakang, saya selalu di depan saja. Cuma orang melintas-melintas tau, (tapi) apa kegiatan di belakang kurang tau,” ujar dia.
Saban harinya mulai dari pagi hingga malam atau 24 jam tanpa henti, banyak orang berkendara motor maupun mobil melintas hilir-mudik di Jalan Sei Petani, atau akses menuju barak narkoba dan judi tersebut. Terlebih lagi, akses jalan menuju barak juga berdiri tempat hiburan malam diduga tidak mengantongi izin alias ilegal yang bernama Key Garden.
“Yang saya nampak banyak orang-orang melintas (kurang tau kapan), karena saya pagi datang ke kantor, sore saya honor kebersihan di dinas lingkungan hidup Kota Binjai. Aktivitasnya gatau lah, kalau razia sudah sering,” ujar dia.
Sepengetahuan Pita berdasarkan pemberitaan, dusunnya terdapat banyak barak narkoba teraman dan bebas yang jumlahnya belasan titik serta barak judi dari berbagai jenis. Mulai dari judi mesin hingga judi dadu dengan omzet ratusan juta setiap harinya.
“Informasi yang saya dapat ini tempat barak-barak nakoba yang saya baca di media. Cuma saya tinjau sampai kemari saya gak berani, nanti jadi masalah sama saya,” pungkasnya.
Pascadiratakan dengan alat berat, kini barak narkoba dan judi di Dusun Tanjung Pamah, Desa Namorube Julu, Kutalimbaru, dikabarkan berhenti beroperasi. Sebelumnya, tim gabungan TNI-Polri kembali menggerebek barak narkoba dan judi yang berdiri diduga di bawah komando buronan Polrestabes Medan berinisial ST di Dusun VII Tanjung Pamah, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang, Rabu (13/9/2023).
Penggerebekan ini dilakukan usai Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas yang diikuti Kapolda Sumut dan Panglima Kodam Bukit Barisan di Istana Kepresidenan. Dalam ratas dimaksud terungkap Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi terbesar peredaran narkotika di Indonesia.
Totalnya ada 10 provinsi, namun 9 di antaranya belum disebutkan daerah mana saja. Tim gabungan datang turut mengerahkan alat berat dengan menyisir barak narkoba dan judi tersebut.
Kehadiran alat berat untuk meratakan bangunan semi permanen dan permanen yang diduga dijadikan barak narkoba serta judi. Tidak ada pelaku ataupun barang bukti narkotika dan mesin judi yang disita. Hanya saja, tim gabungan menyita beberapa alat isap atau bong. (ted/ram)