26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pantai Pasir Putih Jadi Tempat Enceng Gondok

 Kawasan pantai pasir putih di pinggiran Danau Toba, Desa Janji Maria dihiasi enceng gondok, Selasa (14/1). (Foto: Jantro Naibaho)

Kawasan pantai pasir putih di pinggiran Danau Toba, Desa Janji Maria dihiasi enceng gondok, Selasa (14/1). (Foto: Jantro Naibaho)

TOBASA,SUMUTPOS.CO – Pinggiran Danau Toba di Desa Tambunan, Kecamatan Balige, Tobasa sangat memprihatinkan. Pasalnya, pantai yang tadinya bersih dihiasi pasir putih, kini hanya kenangan, sebab kawasan tersebut saat ini berubah menjadi tempat perkembangbiakan enceng gondok.

Salah seorang warga Martahan Tambunan, Selasa (14/1) mengatakan, dulu, pantai tersebut bersih dan indah, sehingga banyak dikunjungi orang untuk menikmati panorama wilayah pantai tersebut. Namun, tiga tahun terakhir, enceng gondok mulai berkembang biak dengan pesat.

Sehingga seluruh kawasan pantai hingga 50 meter ke arah danau ditumbuhi enceng gondok. ”Pantai ini namanya pantai Janji Maria. Sekarang kurang dikenal karena sudah tidak pernah dikunjungi penggiat wisata lagi. Padahal, tiga tahun lalu, pantai ini indah dan memiliki pasir sangat putih sehingga pengunjung sering datang,” sebutnya.

Menurut Martahan, awalnya tumbuhan enceng gondok itu hanya sedikit saja. Kini, perkembangannya cukup pesat hingga membuat pengunjung tidak tertarik lagi untuk singgah ke sini.

”Kami akui, kelemahan itu berada pada kami sebagai warga. Dulu kami menggangap keberadaan enceng gondok itu masalah sepele. Tapi, sekarang enceng gondok itu menjadi masalah besar bagi warga,” ujarnya.

Sementara warga Desa Baruara Sudirman Pangaribuan mengatakan, pesatnya pertumbuhan enceng gondok tersebut karena kurangnya kepedulian pemerintah terhadap pengelolaan kepariwisataan. Hal itu terlihat, instansi terkait dalam hal ini Dinas Pariwisata hanya fokus pada pengembangan proyek fisik, bukan penataan atau pemeliharaan sumber daya alam yang ada.

”Sebenarnya, pariwisata mengkaji kepariwisataan, bukan malah mengkaji proyek bangunan. Kalaupun ada bangunan untuk mendukung pariwisata tersebut cukup disampaikan pada instansi terkait, seperti Dinas PU atau Tarukim. Kalau hal ini masih berlanjut, saya yakin, pariwisata kita semakin redup,” sebut Sudirman yang mengaku saat ini 30 persen pantai Danau Toba dihiasi enceng gondok. (jantro/mua)

 Kawasan pantai pasir putih di pinggiran Danau Toba, Desa Janji Maria dihiasi enceng gondok, Selasa (14/1). (Foto: Jantro Naibaho)

Kawasan pantai pasir putih di pinggiran Danau Toba, Desa Janji Maria dihiasi enceng gondok, Selasa (14/1). (Foto: Jantro Naibaho)

TOBASA,SUMUTPOS.CO – Pinggiran Danau Toba di Desa Tambunan, Kecamatan Balige, Tobasa sangat memprihatinkan. Pasalnya, pantai yang tadinya bersih dihiasi pasir putih, kini hanya kenangan, sebab kawasan tersebut saat ini berubah menjadi tempat perkembangbiakan enceng gondok.

Salah seorang warga Martahan Tambunan, Selasa (14/1) mengatakan, dulu, pantai tersebut bersih dan indah, sehingga banyak dikunjungi orang untuk menikmati panorama wilayah pantai tersebut. Namun, tiga tahun terakhir, enceng gondok mulai berkembang biak dengan pesat.

Sehingga seluruh kawasan pantai hingga 50 meter ke arah danau ditumbuhi enceng gondok. ”Pantai ini namanya pantai Janji Maria. Sekarang kurang dikenal karena sudah tidak pernah dikunjungi penggiat wisata lagi. Padahal, tiga tahun lalu, pantai ini indah dan memiliki pasir sangat putih sehingga pengunjung sering datang,” sebutnya.

Menurut Martahan, awalnya tumbuhan enceng gondok itu hanya sedikit saja. Kini, perkembangannya cukup pesat hingga membuat pengunjung tidak tertarik lagi untuk singgah ke sini.

”Kami akui, kelemahan itu berada pada kami sebagai warga. Dulu kami menggangap keberadaan enceng gondok itu masalah sepele. Tapi, sekarang enceng gondok itu menjadi masalah besar bagi warga,” ujarnya.

Sementara warga Desa Baruara Sudirman Pangaribuan mengatakan, pesatnya pertumbuhan enceng gondok tersebut karena kurangnya kepedulian pemerintah terhadap pengelolaan kepariwisataan. Hal itu terlihat, instansi terkait dalam hal ini Dinas Pariwisata hanya fokus pada pengembangan proyek fisik, bukan penataan atau pemeliharaan sumber daya alam yang ada.

”Sebenarnya, pariwisata mengkaji kepariwisataan, bukan malah mengkaji proyek bangunan. Kalaupun ada bangunan untuk mendukung pariwisata tersebut cukup disampaikan pada instansi terkait, seperti Dinas PU atau Tarukim. Kalau hal ini masih berlanjut, saya yakin, pariwisata kita semakin redup,” sebut Sudirman yang mengaku saat ini 30 persen pantai Danau Toba dihiasi enceng gondok. (jantro/mua)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/