28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Toilet Gedung Baru Disdik Karo Menjijikkan

Kondisi toilet di kantor Dinas Pendidikan Karo. (Solideo/Sumut Pos)

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO -Program Malu Kotor (Mela Melket) yang digaung-gaungkan Pemkab Karo sepertinya masih  sebatas motto belaka. Buktinya, sampai hari ini, kondisi Kota Kabanjahe sebagai kabupaten dan Kota Wisata Berastagi masih jauh dari kategori bersih.

Ironisnya, selain di tengah perkotaan, program ini juga belum terlaksana di instansi-instansi pemerintahan Pemkab Karo. Pantauan kru koran ini, masih banyak kantor dinas-dinas yang kotor, terutama di halaman depan dan toiletnya.

Salah satu diantaranya adalah kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Karo, Jalan Veteran Kabanjahe. Amatan Sumut Pos, dilihat dari luar dan dalam, gedung berlantai dua yang baru selesai dibangun dan diresmikan Wakil Bupati Karo, Cory Sebayang pada Selasa 27 Desember 2016 lalu itu terlihat masih bagus dan baru.

Namun sayang, megahnya bangunan tersebut bertolak belakang dengan kondisi dua toiletnya. Meski sudah modern, tapi kondisi toilet yang berada di sudut kanan gedung itu tampak tak ter-urus. Selain kotor dan kusam, toilet tersebut juga mengeluarkan aroma pesing. Yang paling menjijikkan, masih terlihat sisa-sisa kotoran manusia di selah-sela kedua water kloset yang terdapat di dua toilet yang bangunanya berdempetan itu.

Parahnya lagi, meski air melimpah, namun kuat dugaan para pegawai dan pengunjung buang air kecil sembarangan dan tak melakukan penyiraman. Hal ini terlihat dari aroma pesing menyengat yang tercium hingga ke luar pintu samping gedung.

Alhasil, setiap orang yang masuk terpaksa menutup hidung sambil menahan nafas saat menggunakan fasilitas toilet tersebut. Padahal fungsi dan keberadaannya sangat vital. Padahal akibat negatif dari kondisi WC yang kurang baik, jelas akan dialami para pegawai dan pengunjung gedung tersebut.

“Macam mana kek gini toilet Dinas Pendidikan, mau mati kita saat berada di dalam. Bau dan joroknya bukan main. Saya saja tak tahan dan nyaris muntah saat mau buang air kecil di toilet itu. Heran juga aku lihat pegawai-pegawai di sana yang betah melihat toilet seperti itu,” kritik salah seorang warga yang kebetulan berkunjung ke kantor Disdik Karo pada kru koran ini, Selasa (14/2) siang.

“Dinas Pendidikan seyogyanya memberi contoh, bukan kek gini. Kalau Dinas Pendidikan saja begini, saya pastikan toilet di gedung-gedung sekolah se Tanah Karo pasti kondisinya lebih parah lagi,” kesal pria yang minta namanya dirahasiakan itu.

Kepala Dinas Pendidikan Karo, Eddi Surbakti yang dikonfirmasi Sumut Pos berjanji akan segera menindaklanjuti masalah itu. “Mohon maaf atas ketidak nyamanan ini,  nanti akan saya tindaklanjuti untuk kebersihan. Sekedar info masih terdapat keterbatasan air dan petugas kebersihan. Terima kasih atas infonya,” kata Eddi. (deo/ala)

 

Kondisi toilet di kantor Dinas Pendidikan Karo. (Solideo/Sumut Pos)

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO -Program Malu Kotor (Mela Melket) yang digaung-gaungkan Pemkab Karo sepertinya masih  sebatas motto belaka. Buktinya, sampai hari ini, kondisi Kota Kabanjahe sebagai kabupaten dan Kota Wisata Berastagi masih jauh dari kategori bersih.

Ironisnya, selain di tengah perkotaan, program ini juga belum terlaksana di instansi-instansi pemerintahan Pemkab Karo. Pantauan kru koran ini, masih banyak kantor dinas-dinas yang kotor, terutama di halaman depan dan toiletnya.

Salah satu diantaranya adalah kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Karo, Jalan Veteran Kabanjahe. Amatan Sumut Pos, dilihat dari luar dan dalam, gedung berlantai dua yang baru selesai dibangun dan diresmikan Wakil Bupati Karo, Cory Sebayang pada Selasa 27 Desember 2016 lalu itu terlihat masih bagus dan baru.

Namun sayang, megahnya bangunan tersebut bertolak belakang dengan kondisi dua toiletnya. Meski sudah modern, tapi kondisi toilet yang berada di sudut kanan gedung itu tampak tak ter-urus. Selain kotor dan kusam, toilet tersebut juga mengeluarkan aroma pesing. Yang paling menjijikkan, masih terlihat sisa-sisa kotoran manusia di selah-sela kedua water kloset yang terdapat di dua toilet yang bangunanya berdempetan itu.

Parahnya lagi, meski air melimpah, namun kuat dugaan para pegawai dan pengunjung buang air kecil sembarangan dan tak melakukan penyiraman. Hal ini terlihat dari aroma pesing menyengat yang tercium hingga ke luar pintu samping gedung.

Alhasil, setiap orang yang masuk terpaksa menutup hidung sambil menahan nafas saat menggunakan fasilitas toilet tersebut. Padahal fungsi dan keberadaannya sangat vital. Padahal akibat negatif dari kondisi WC yang kurang baik, jelas akan dialami para pegawai dan pengunjung gedung tersebut.

“Macam mana kek gini toilet Dinas Pendidikan, mau mati kita saat berada di dalam. Bau dan joroknya bukan main. Saya saja tak tahan dan nyaris muntah saat mau buang air kecil di toilet itu. Heran juga aku lihat pegawai-pegawai di sana yang betah melihat toilet seperti itu,” kritik salah seorang warga yang kebetulan berkunjung ke kantor Disdik Karo pada kru koran ini, Selasa (14/2) siang.

“Dinas Pendidikan seyogyanya memberi contoh, bukan kek gini. Kalau Dinas Pendidikan saja begini, saya pastikan toilet di gedung-gedung sekolah se Tanah Karo pasti kondisinya lebih parah lagi,” kesal pria yang minta namanya dirahasiakan itu.

Kepala Dinas Pendidikan Karo, Eddi Surbakti yang dikonfirmasi Sumut Pos berjanji akan segera menindaklanjuti masalah itu. “Mohon maaf atas ketidak nyamanan ini,  nanti akan saya tindaklanjuti untuk kebersihan. Sekedar info masih terdapat keterbatasan air dan petugas kebersihan. Terima kasih atas infonya,” kata Eddi. (deo/ala)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/