NISEL, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, wilayah Pantai Selatan Nias Selatan (Nisel), Sumatera Utara (Sumut) diguncang gempa tektonik, Senin (14/3) sekira pukul 04.09 WIB. “Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,7. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,71° LS;98,50° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 6Km arah Selatan Hibala, Nias Selatan, Sumatera Utara pada kedalaman 25 kilometer,” papar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, Senin (14/3).
Dikatakannya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik.
Endah menjelaskan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Padang, Siberut, Nias Selatan, Gunungsitoli dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Pasaman Barat, Tuapejat, Pariaman dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah).
“Terasa getaran seperti truk berlalu terutama di Payakumbuh, Kerinci, Tapanuliselatan (Tapsel), Pesisir Selatan, Batusangkar, Padang Pariaman, Solok dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami,” paparnya.
Dia menambahkan, pada pukul 05.10 WIB terjadi gempa bumi susulan sebanyak empat kali dengan magnitudo terbesar M6.0. Kepada masyarakat, lanjutnya, diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“ Masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pungkasnya. (dwi/azw)