26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Gempa Tektonik M5,8 Guncang Nias Selatan, Tidak Berpotensi Tsunami

Seismograf, alat monitoring gempa bumi-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera diguncang gempabumi tektonik, Minggu (2/6/2019) pukul 10.03.09 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,8 yang kemudian dimutakhirkan menjadi Mw=5,3.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,52 LU dan 98,39 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 68 km Tenggara Nias Selatan pada kedalaman 48 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, S.T., Dipl. Seis, M.Sc, dalam rilisnya yang diterima Sumut Pos.

Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempabumi ini dipicu oleh penyesaran kombinasi penyesaran mendatar-turun turun (oblique-normal Fault).

“Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Padang Panjang, Bukittinggi, dan Pasaman Barat II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,” lanjutnya.

Hingga pukul 10.21 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg,” katanya. (Rel/mea)

Seismograf, alat monitoring gempa bumi-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera diguncang gempabumi tektonik, Minggu (2/6/2019) pukul 10.03.09 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,8 yang kemudian dimutakhirkan menjadi Mw=5,3.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,52 LU dan 98,39 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 68 km Tenggara Nias Selatan pada kedalaman 48 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, S.T., Dipl. Seis, M.Sc, dalam rilisnya yang diterima Sumut Pos.

Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempabumi ini dipicu oleh penyesaran kombinasi penyesaran mendatar-turun turun (oblique-normal Fault).

“Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Padang Panjang, Bukittinggi, dan Pasaman Barat II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,” lanjutnya.

Hingga pukul 10.21 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg,” katanya. (Rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/