25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Tingkat Kriminalitas di Sumut Kian Tinggi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota DPRD Sumut, Sugianto Makmur menilai, eskalasi kriminalitas di Sumut ke depan kian tinggi seiring masih mewabahnya Covid-19. Karenanya, dia meminta pemerintah daerah (Pemda) harus segera mengguyur ketersediaan pangan dan kebutuhan hidup yang urgen lainnya, guna membantu sosial ekonomi masyarakat terdampak pandemi global tersebut.

“Untuk menciptakan rasa aman dalam suatu daerah, pemerintah harus terlebih dulu memenuhi kebutuhan pokok masyarakatnya. Dengan terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat, maka tindak kriminalitas akan menurun,” kata Sugianto Makmur kepada wartawan, Selasa (14/4).

Menurutnya, peristiwa kriminal terkini yang dapat diambil sebagai pelajaran yakni perampokan atau penjambretan yang menimpa sahabatnya Zeira Salim Ritonga sesama anggota DPRD Sumut, di Jalan Kumango Medan pada Minggu malam (12/4) lalu. Dalam kejadian itu, Zeira dikabarkan mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Kata dia, ini merupakan sinyal bahwa tingkat keamanan di ibukota Provinsi Sumut sudah mengkhawatirkan.

“Karena situasi kondisi ekonomi tidak menentu yang terimbas dari pandemi Covid-19, akhirnya tindak kriminal seperti penjambretan, pencurian dan lainnya makin tinggi terutama di ibukota Provinsi Sumut. Ini yang kita khawatirkan. Karena itu kami minta Polrestabes Medan maupun seluruh Polres di Sumut harus tingkatkan pelayanannya dalam situasi dan kondisi yang sedang sulit ini,” tegasnya.

Sugianto menambahkan, dengan wabah Covid-19 saat ini, telah berimbas terhadap penurunan daya beli masyarakat Sumut. Pemerintah dan pihak keamanan harus sigap melihat tanda-tanda ini, agar segera diantisipasi dari sisi ekonomi. Sedangkan dari sisi perlengkapan penerangan, Pemko Medan harus memberikan penerangan yang optimal, sebab itu juga salah satu faktor pendukung meningkatnya tindakan kriminalitas jalanan.

“Jika pemerintah daerah kita, terutama Pemko Medan, tidak membaca peristiwa ini secara bijak, bukan tak mungkin kriminalitas jalanan di ibukota Provinsi Sumut akan semakin tinggi. Pemerintah wajib menjamin ketersediaan pangan sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat. Apalagi di tengah wabah Covid-19 ini, orang bisa berbuat nekad bila dalam kondisi perut lapar,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

Kepada pihak kepolisian, wakil rakyat Dapil Sumut XII Binjai-Langkat ini dengan tegas meminta untuk meningkatkan pelayanan dan perlindungan terhadap masyarakat dari oknum-oknum pelaku tindak kriminal tersebut. Sebab dari data dan informasi yang ia himpun, sepanjang 2020 ini terdapat sejumlah kasus kejahatan jalanan terutama yang terjadi di wilayah hukum Polrestabes Medan.

Mengenai urgennya sektor pangan di tengah bencana nonalam ini, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut, Ivan Iskandar Batubara mengamini, bahwa proteksi terhadap sektor itu memang harus menjadi prioritas. “Situasi saat ini bisa kita sebut dengan istilah ‘The New Normal’, artinya kita tidak bisa menggunakan cara-cara berpikir lama dalam memandang kondisi saat ini. Bukan hanya negara kita, seluruh negara juga kebingungan menghadapi situasi ini. Salah satu solusi terbaik yang bisa dilakukan pemerintah adalah proteksi sektor pangan,” ujarnya.

Salah satu caranya, kata dia, memastikan baik produksi maupun distribusi bisa berjalan dengan lancar. Termasuk didalamnya memastikan ketersediaan pupuk tercukupi, memastikan tidak ada penimbunan komoditas pangan, mengawal sentra-sentra pangan, sosialisasi perlindungan kesehatan bagi para petani, nelayan dan lainnya. “Karena bagaimanapun pangan adalah sumber kekuatan kita,” tuturnya.

Disampaikannya para pengusaha merupakan salah satu kelompok yang terpukul menghadapi situasi Covid-19. Namun menurutnya mesti tetap berpikiran positif dan mencari solusi-solusi yang baik. Salah satunya, ucap Ivan, menghindari pilihan pemutusan hubungan kerja (PHK). “Saat ini tidak ada opsi terbaik, tapi ada yang baik. Hindari opsi PHK sebagai alternatif mungkin bisa kita lakukan pengurangan insentif karyawan,” katanya.

Opsi lain yang bisa lakukan untuk pabrik agar tetap bisa berproduksi, imbuhnya adalah dengan menyediakan akomodasi bagi karyawan, tentunya yang sesuai protokol kesehatan penanganan Covid-19 di sekitar pabrik. Hal ini untuk meminimalkan mobilitas para karyawan dan mencegah kemungkinan terpapar Covid-19.

Sedangkan keringanan bagi para pengusaha dalam menghadapi Covid-19, disampaikannya antara lain pengurangan margin bunga bank serta rescheduling pembayaran kredit. Terakhir, Ivan berpesan agar seluruh pihak senantiasa mendukung imbauan dan arahan pemerintah khususnya dalam memutus rantai penyebaran Covid-19, sehingga sesegera mungkin Sumut bisa keluar dari situasi sulit saat ini. (prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota DPRD Sumut, Sugianto Makmur menilai, eskalasi kriminalitas di Sumut ke depan kian tinggi seiring masih mewabahnya Covid-19. Karenanya, dia meminta pemerintah daerah (Pemda) harus segera mengguyur ketersediaan pangan dan kebutuhan hidup yang urgen lainnya, guna membantu sosial ekonomi masyarakat terdampak pandemi global tersebut.

“Untuk menciptakan rasa aman dalam suatu daerah, pemerintah harus terlebih dulu memenuhi kebutuhan pokok masyarakatnya. Dengan terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat, maka tindak kriminalitas akan menurun,” kata Sugianto Makmur kepada wartawan, Selasa (14/4).

Menurutnya, peristiwa kriminal terkini yang dapat diambil sebagai pelajaran yakni perampokan atau penjambretan yang menimpa sahabatnya Zeira Salim Ritonga sesama anggota DPRD Sumut, di Jalan Kumango Medan pada Minggu malam (12/4) lalu. Dalam kejadian itu, Zeira dikabarkan mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Kata dia, ini merupakan sinyal bahwa tingkat keamanan di ibukota Provinsi Sumut sudah mengkhawatirkan.

“Karena situasi kondisi ekonomi tidak menentu yang terimbas dari pandemi Covid-19, akhirnya tindak kriminal seperti penjambretan, pencurian dan lainnya makin tinggi terutama di ibukota Provinsi Sumut. Ini yang kita khawatirkan. Karena itu kami minta Polrestabes Medan maupun seluruh Polres di Sumut harus tingkatkan pelayanannya dalam situasi dan kondisi yang sedang sulit ini,” tegasnya.

Sugianto menambahkan, dengan wabah Covid-19 saat ini, telah berimbas terhadap penurunan daya beli masyarakat Sumut. Pemerintah dan pihak keamanan harus sigap melihat tanda-tanda ini, agar segera diantisipasi dari sisi ekonomi. Sedangkan dari sisi perlengkapan penerangan, Pemko Medan harus memberikan penerangan yang optimal, sebab itu juga salah satu faktor pendukung meningkatnya tindakan kriminalitas jalanan.

“Jika pemerintah daerah kita, terutama Pemko Medan, tidak membaca peristiwa ini secara bijak, bukan tak mungkin kriminalitas jalanan di ibukota Provinsi Sumut akan semakin tinggi. Pemerintah wajib menjamin ketersediaan pangan sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat. Apalagi di tengah wabah Covid-19 ini, orang bisa berbuat nekad bila dalam kondisi perut lapar,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

Kepada pihak kepolisian, wakil rakyat Dapil Sumut XII Binjai-Langkat ini dengan tegas meminta untuk meningkatkan pelayanan dan perlindungan terhadap masyarakat dari oknum-oknum pelaku tindak kriminal tersebut. Sebab dari data dan informasi yang ia himpun, sepanjang 2020 ini terdapat sejumlah kasus kejahatan jalanan terutama yang terjadi di wilayah hukum Polrestabes Medan.

Mengenai urgennya sektor pangan di tengah bencana nonalam ini, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut, Ivan Iskandar Batubara mengamini, bahwa proteksi terhadap sektor itu memang harus menjadi prioritas. “Situasi saat ini bisa kita sebut dengan istilah ‘The New Normal’, artinya kita tidak bisa menggunakan cara-cara berpikir lama dalam memandang kondisi saat ini. Bukan hanya negara kita, seluruh negara juga kebingungan menghadapi situasi ini. Salah satu solusi terbaik yang bisa dilakukan pemerintah adalah proteksi sektor pangan,” ujarnya.

Salah satu caranya, kata dia, memastikan baik produksi maupun distribusi bisa berjalan dengan lancar. Termasuk didalamnya memastikan ketersediaan pupuk tercukupi, memastikan tidak ada penimbunan komoditas pangan, mengawal sentra-sentra pangan, sosialisasi perlindungan kesehatan bagi para petani, nelayan dan lainnya. “Karena bagaimanapun pangan adalah sumber kekuatan kita,” tuturnya.

Disampaikannya para pengusaha merupakan salah satu kelompok yang terpukul menghadapi situasi Covid-19. Namun menurutnya mesti tetap berpikiran positif dan mencari solusi-solusi yang baik. Salah satunya, ucap Ivan, menghindari pilihan pemutusan hubungan kerja (PHK). “Saat ini tidak ada opsi terbaik, tapi ada yang baik. Hindari opsi PHK sebagai alternatif mungkin bisa kita lakukan pengurangan insentif karyawan,” katanya.

Opsi lain yang bisa lakukan untuk pabrik agar tetap bisa berproduksi, imbuhnya adalah dengan menyediakan akomodasi bagi karyawan, tentunya yang sesuai protokol kesehatan penanganan Covid-19 di sekitar pabrik. Hal ini untuk meminimalkan mobilitas para karyawan dan mencegah kemungkinan terpapar Covid-19.

Sedangkan keringanan bagi para pengusaha dalam menghadapi Covid-19, disampaikannya antara lain pengurangan margin bunga bank serta rescheduling pembayaran kredit. Terakhir, Ivan berpesan agar seluruh pihak senantiasa mendukung imbauan dan arahan pemerintah khususnya dalam memutus rantai penyebaran Covid-19, sehingga sesegera mungkin Sumut bisa keluar dari situasi sulit saat ini. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/