Pengamat batuan Nusantara, Hendra Jaya, menjelaskan, Aquamarine merupakan batuan yang biasa dikenakan kaum hawa dan banyak ditemukan di daerah Australia dan Brasil.
“Batu ini memancarkan cahaya bagi siapa yang memakainya. Aura Aquamarine akan terpancar. Batu ini sangat mahal, bisa Rp10 juta hingga Rp 50 juta,” kata Hendra seperti yang dilansir Radar Lampung (Grup JPNN).
Hendra menyayangkan banyaknya oknum tidak bertanggung jawab yang kerap memalsukan batu ini. ’’Karena mahal itulah banyak yang membuatnya menjadi batu sintesis. Dulu batu ini dipakai di mahkota raja Inggris,” tuturnya.
Sementara pegawai Fatih Rizki Gemstone Sukarame, Lutfie, menambahkan, untuk membedakan Aquamarine asli dan palsu cukup mudah.
’’Aquamarine yang asli jika disentuh akan terasa dingin. Sedangkan batu Aquamarine palsu tidak terasa dingin,” jelasnya.
Ciri keaslian batu Aquamarine selanjutnya adalah jika batu dicelupkan ke dalam cairan bromoform batu ini akan mengambang.
“Sedangkan batu Aquamarine sintetis pasti akan tenggelam. Teori ini berlaku sebaliknya untuk menguji keaslian batu topaz,” ungkapnya.
Karena itu, sambung Lutfie, bagi yang ingin memiliki batu Aquamarine asli harus berhati-hati agar jangan sampai mendapatkan batu cincin permata Aquamarine yang palsu.
“Secara kasatmata, Aquamarine asli akan menampilkan fraktal lebih detail dan ada cahaya yang jernih,” pungkasnya. (cya/c2/wan)