24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Wali Kota Binjai Cuma Umbar Janji, Masyarakat Blokir Jalan Umar Baki

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Puluhan masyarakat yang berdomisili di Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, melakukan aksi pemblokiran atau menutup akses yang kerap dilintasi puluhan truk bermuatan diduga melebihi tonase, Senin (15/5/2023). Pemblokiran jalan yang dilakukan secara spontan terjadi lantaran ruas jalan tersebut tak kunjung rampung pengerjaan perbaikannya.

Massa membentang spanduk di tengah badan jalan untuk memblokir akses truk yang kerap melintas di daerah tersebut. Selain membentangkan spanduk, massa juga berbaris sejajar berdiri di tengah badan jalan.

“Kami warga masyarakat Kelurahan Payaroba membuat pemblokiran jalan seperti ini dikarenakan adanya kecelakaan dan abu yang menyelimuti daerah kami,” kata perwakilan masyarakat, Agus (43).

Menurut dia, masyarakat ingin agar Pemerintah Kota Binjai yang melakukan perbaikan jalan dapat segera merampungkan prosesnya. Menurut masyarakat, pengerjaan perbaikan pada ruas jalan tersebut terhenti alias gantung.

Artinya, perbaikan pada ruas jalan ini tidak diselesaikan hingga tuntas. “Pihak dari proyek tidak ada aktivitas untuk melanjutkan perbaikan jalan ini. Kami masyarakat berkeinginan agar jalan ini segera cepat diperbaiki dan diselesaikan,” bebernya.

Akibat penutupan jalan, truk bermuatan diduga melebihi yang bermuatan mulai dari batu, sawit dan lainnya, berhenti di pinggir jalan. Tak ayal, kemacetan mengular panjang hingga ke Simpang Pertanian Jalan Jenderal Gatot Subroto.

Selama ini, kata masyarakat, dilakukan sistem buka tutup. Pasalnya, dua ruas akses Jalan Umar Baki belum seutuhnya rampung pengerjaan perbaikan rigid betonnya.

Masih satu sisi ruas jalan yang telah diperbaiki rigid beton. Sementara ruas sebelahnya tidak ada pengerjaan perbaikan rigid beton.

Karenanya, masyarakat meminta sistem buka tutup jalan agar ditiadakan. “Jadikan seperti biasa, dua jalur jalan digunakan,” kata dia.

Perbaikan yang belum rampung seutuhnya ini juga mengakibatkan kecelakaan. Truk kontainer pernah mengalami kecelakaan tunggal, beberapa waktu lalu.

Kecelakaan dimaksud karena roda belakang truk tidak mampu berjalan pada ruas beton rigid. Alhasil, roda keluar jalur hingga akhirnya oleng dan menimpa satu rumah masyarakat.

Beruntung, rumah tersebut tidak berpenghuni. “Kami minta kejelasan pemerintah, kapan proyek jalan ini selesai. Sebab, terkesan bahwa proyek jalan ini terbengkalai karena sampai saat ini tidak ada pengerjaan apapun,” kata masyarakat.

Masyarakat juga sudah muak hanya makan janji dan omong kosong belaka. “Janjinya sampai lebaran sudah selesai pengerjaan jalan tapi, pengerjaan yang mulai dari Agustus 2022 sampai dengan sekarang, belum juga rampung,” kata dia.

Aksi blokir jalan yang dilakukan massa juga harus membuat Kapolsek Binjai, AKP Antonius Pasta Sitepu dan Camat Binjai Barat, Oscar Ginting, turun ke lokasi. Pejabat di tingkat kecamatan ini berupaya meredam masyarakat agar kembali membuka akses jalan tersebut.

Sementara, Camat Binjai Barat, Oscar Ginting membenarkan adanya blokir yang dilakukan masyarakat. “Sudah datang pihak PU untuk memberikan penjelasan,” tukasnya.

Aksi blokir yang dilakukan masyarakat bukan terjadi kali ini saja. Mei 2022 lalu, juga dilakukan pemblokiran oleh masyarakat pada ruas jalan tersebut.

Bahkan, penutupan akses jalan yang dilakukan masyarakat hingga tengah malam. Singkatnya, massa membubarkan diri setelah datang Sekretaris Daerah Kota Binjai, H Irwansyah Nasution ke titik penutupan jalan tersebut. (ted/ram)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Puluhan masyarakat yang berdomisili di Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, melakukan aksi pemblokiran atau menutup akses yang kerap dilintasi puluhan truk bermuatan diduga melebihi tonase, Senin (15/5/2023). Pemblokiran jalan yang dilakukan secara spontan terjadi lantaran ruas jalan tersebut tak kunjung rampung pengerjaan perbaikannya.

Massa membentang spanduk di tengah badan jalan untuk memblokir akses truk yang kerap melintas di daerah tersebut. Selain membentangkan spanduk, massa juga berbaris sejajar berdiri di tengah badan jalan.

“Kami warga masyarakat Kelurahan Payaroba membuat pemblokiran jalan seperti ini dikarenakan adanya kecelakaan dan abu yang menyelimuti daerah kami,” kata perwakilan masyarakat, Agus (43).

Menurut dia, masyarakat ingin agar Pemerintah Kota Binjai yang melakukan perbaikan jalan dapat segera merampungkan prosesnya. Menurut masyarakat, pengerjaan perbaikan pada ruas jalan tersebut terhenti alias gantung.

Artinya, perbaikan pada ruas jalan ini tidak diselesaikan hingga tuntas. “Pihak dari proyek tidak ada aktivitas untuk melanjutkan perbaikan jalan ini. Kami masyarakat berkeinginan agar jalan ini segera cepat diperbaiki dan diselesaikan,” bebernya.

Akibat penutupan jalan, truk bermuatan diduga melebihi yang bermuatan mulai dari batu, sawit dan lainnya, berhenti di pinggir jalan. Tak ayal, kemacetan mengular panjang hingga ke Simpang Pertanian Jalan Jenderal Gatot Subroto.

Selama ini, kata masyarakat, dilakukan sistem buka tutup. Pasalnya, dua ruas akses Jalan Umar Baki belum seutuhnya rampung pengerjaan perbaikan rigid betonnya.

Masih satu sisi ruas jalan yang telah diperbaiki rigid beton. Sementara ruas sebelahnya tidak ada pengerjaan perbaikan rigid beton.

Karenanya, masyarakat meminta sistem buka tutup jalan agar ditiadakan. “Jadikan seperti biasa, dua jalur jalan digunakan,” kata dia.

Perbaikan yang belum rampung seutuhnya ini juga mengakibatkan kecelakaan. Truk kontainer pernah mengalami kecelakaan tunggal, beberapa waktu lalu.

Kecelakaan dimaksud karena roda belakang truk tidak mampu berjalan pada ruas beton rigid. Alhasil, roda keluar jalur hingga akhirnya oleng dan menimpa satu rumah masyarakat.

Beruntung, rumah tersebut tidak berpenghuni. “Kami minta kejelasan pemerintah, kapan proyek jalan ini selesai. Sebab, terkesan bahwa proyek jalan ini terbengkalai karena sampai saat ini tidak ada pengerjaan apapun,” kata masyarakat.

Masyarakat juga sudah muak hanya makan janji dan omong kosong belaka. “Janjinya sampai lebaran sudah selesai pengerjaan jalan tapi, pengerjaan yang mulai dari Agustus 2022 sampai dengan sekarang, belum juga rampung,” kata dia.

Aksi blokir jalan yang dilakukan massa juga harus membuat Kapolsek Binjai, AKP Antonius Pasta Sitepu dan Camat Binjai Barat, Oscar Ginting, turun ke lokasi. Pejabat di tingkat kecamatan ini berupaya meredam masyarakat agar kembali membuka akses jalan tersebut.

Sementara, Camat Binjai Barat, Oscar Ginting membenarkan adanya blokir yang dilakukan masyarakat. “Sudah datang pihak PU untuk memberikan penjelasan,” tukasnya.

Aksi blokir yang dilakukan masyarakat bukan terjadi kali ini saja. Mei 2022 lalu, juga dilakukan pemblokiran oleh masyarakat pada ruas jalan tersebut.

Bahkan, penutupan akses jalan yang dilakukan masyarakat hingga tengah malam. Singkatnya, massa membubarkan diri setelah datang Sekretaris Daerah Kota Binjai, H Irwansyah Nasution ke titik penutupan jalan tersebut. (ted/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/