30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Tidak Ada Bantuan Lagi, Lahan Mulai Mengering

Beberapa petani tampak sedang beraktivitas di hamparan sawah luas di lintasan Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Lobusona, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu. Lokasi yang berjarak berkisar 50 meter dari simpang Aekriung itu memang sedap untuk dipandang.

Ternyata dibalik kegiatan tanam menanam padi itu menyimpan segudang cerita duka. Bagaimana tidak, lahan yang menjadi satu-satunya mata pencarian warga itu mulai mengering sejak tiga tahun belakangan.

Keberadaan areal yang tidak jauh dari Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian (KIPP) ternyata bukan satu jaminan keberlangsungan petani maupun keberadaan tanaman padi semakin lebih baik.

Maklum, di sana hanya berdiri kantor Bupati, kantor DPRD, kan tor Pengadilan Negeri (PN) dan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Rantauprapat dan tidak dapat berbuat apapun.

Saat ditemui Sumut Pos, Kamis (13/6), sejumlah petani di antaranya Saripah Panggabean, Marsela, Ida, Anes, Sella mengaku bahwa sejak adanya pembangunan sejumlah rumah toko (ruko) di persimpangan Jalan H Adam Malik-By Pass dan Sisingamangaraja, lahan mereka tidak lagi mendapatkan cakupan air. Selain itu mereka tidak lagi mendapat bantuan dari Pemkab. (jok)

Beberapa petani tampak sedang beraktivitas di hamparan sawah luas di lintasan Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Lobusona, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu. Lokasi yang berjarak berkisar 50 meter dari simpang Aekriung itu memang sedap untuk dipandang.

Ternyata dibalik kegiatan tanam menanam padi itu menyimpan segudang cerita duka. Bagaimana tidak, lahan yang menjadi satu-satunya mata pencarian warga itu mulai mengering sejak tiga tahun belakangan.

Keberadaan areal yang tidak jauh dari Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian (KIPP) ternyata bukan satu jaminan keberlangsungan petani maupun keberadaan tanaman padi semakin lebih baik.

Maklum, di sana hanya berdiri kantor Bupati, kantor DPRD, kan tor Pengadilan Negeri (PN) dan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Rantauprapat dan tidak dapat berbuat apapun.

Saat ditemui Sumut Pos, Kamis (13/6), sejumlah petani di antaranya Saripah Panggabean, Marsela, Ida, Anes, Sella mengaku bahwa sejak adanya pembangunan sejumlah rumah toko (ruko) di persimpangan Jalan H Adam Malik-By Pass dan Sisingamangaraja, lahan mereka tidak lagi mendapatkan cakupan air. Selain itu mereka tidak lagi mendapat bantuan dari Pemkab. (jok)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/