MADINA, SUMUTPOS.CO – Berbagai macam tanaman pertanian tumbuh dengan subur di Kabupaten Mandailing Natal, oleh karena itu dalam jangka panjang Kabupaten ini merencanakan untuk menjadi daerah agrowisata yang sekaligus sebagai salah satu pusat agrobisnis di Provinsi Sumatera Utara.
Perlu diketahui, Sorik Merapi terletak diketinggian 2145 meter merupakan sentra penghasil tanaman hortikultura seperti sayuran, kentang, tomat, dan cabai. Cabai merupakan komoditas yang layak untuk dijadikan sebagai produk unggulan Kabupaten Mandailing Natal.
Menurut BPS Madina dalam Angka (2021), dengan luas panen 394 ha, produksi cabai di daerah ini mencapai 5348.4 ton. Kecamatan Siabu dan Kecamatan Puncak Sorik Marapi masing-masing memproduksi cabai 382.8 ton dan 336.1 ton pada tahun 2020.
Selain komoditas tersebut, kabupaten Mandailing Natal juga menghasilkan buah-buahan. Produksi buah-buahan yang paling besar adalah Durian dengan produksi sebanyak 14341.4 ton. Disamping itu produksi Petai, Jeruk Siam dan Manggis juga cukup tinggi yaitu masing-masing sebanyak 11774.8 ton, 11264.5 ton, dan 11022.2 ton untuk tahun yang sama.
Tanaman perkebunan yang paling dominan di daerah ini adalah kelapa sawit, karet dan kakao. Selain komoditi perkebunan tesebut, Kabupaten Mandailing Natal juga memiliki potensi dalam pengembangan tanaman Kopi, Kulit Manis, Kelapa, Kemiri, Aren dan Cengkeh. Disamping itu, kekayaan alam dengan sumber air panas (hot spring), udara yang segar, prmandangan dengan hamparan kehijauan menjadikan potensi Sorik Merapi diinisiasi sebagai tempat Eduagrowisata.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Sumatera Utara (LPPM USU) menawarkan diri mendampingi masyarakat di Desa Hutanamle, khususnya petani untuk melakukan kegiatan pertanian yang intensif, berkesinambubgan dan ramah lingkungan. Ketua LPPM USU, Prof. Dr.Tulus Vor, Dipl, Math, M.Si, Ph.D menyampaikan USU harus dapat mewujudkan Transformation towards ultimated, bermanfaat produknya dalam hilirisasi di industri dan bersinergi denganbpetani,stakeholder dan masyarakat.
Menurut Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph.D dalam rangka sosialisasi dan pendampingan petani melakukan 3 bentuk kegiatan, seperti: berdiskusi, menyumbangkan bibit tanaman hortikultura dan paranet untuk melindungi tanaman hortikultura (strawbwerry, cabe, sayur, tomat, kentang) dari serangan hama dan penyakit sehingga produktivitas meningkat.
Selanjutnya, Ahmad Yasir Lubis, SP sebagai Kepala Dinas Parawisata Madina menyampaikan Pemda mengapresiasi kegiatan pengabdian USU mengembangkan pertanian dan Eduagrowisata di Madina, semoga sinergitas ini tetap terjalin kemasa depan.
Mari membangun pertanian dan wisata di Madina yang secara potensial memiliki sungai, gunung, sumber mata air panas, lubuk larangan, pertanian, variasi tanaman kehutanan, dan industri yang akan meningkatkan kesejahteraan masayarakat.(Rel)