26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jembatan Layang Medan-Berastagi Dilelang November Tahun Ini

Sugianto Makmur Anggota DPRD Sumut
Sugianto Makmur, Anggota DPRD Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabar baik bagi warga Sumatera Utara terkhusus Kabupaten Karo dan sekitarnya. Proyek jembatan layang sejenis cantilever di ruas Jalan Medan-Berastagi, siap dilelang tahun ini.

“Pertama kita mendapatkan kabar baik, bahwa proyek tersebut akan dilelang November ini. Pengerjaannya mungkin dilakukan setelah lelang, yaitu di tahun depan,” kata anggota DPRD Sumut, Sugianto Makmur, kepada wartawan, Selasa (14/7). Kepastian lelang itu diperoleh pascapertemuan anggota Komisi V DPR, Bob Andika Sitepu dengan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II, Selamet Rasidi, Kamis (10/7) lalu.

Sugianto yang juga hadir dalam pertemuan pekan lalu di kantor BBPJN II Jalan Sakti Lubis Medan itu, mengapresiasi rencana pembebasan tanah untuk kelancaran pekerjaan fisik proyek ‘kelok sebelas’ tersebut.

“Akan dibuat cantilever di ruas Jalan Medan-Berastagi. Tentu ini sebuah prestasi bagi Sumut yang akan mempunyai kualitas jalan yang baik. Di tempat tekongan (belokan) itu, BBPJN berjanji akan membangun 14 meter. Saya rasa itu akan memperbaiki kondisi titik kemacetan yang selama ini terjadi di sana,” kata politisi PDI Perjuangan yang duduk di Komisi B tersebut.

Pihaknya siap mengawal kelanjutan program pembangunan ini sampai pengerjaan fisiknya selesai. Sebab, selama ini masyarakat Karo sangat membutuhkan pembangunan jembatan layang tersebut, sebagai salahsatu solusi mengurai kemacetan di ruas Medan-Berastagi.

“Pokoknya kita akan mendukung apa yang bisa kita lakukan dari sisi legislatif, dan kita akan kawal terus. Semoga ini membawa kebaikan bagi masyarakat yang melintas di ruas tersebut. Kepada kepala BBPJN II kami juga berterimakasih, karena sudah mengakomodir aspirasi dan kebutuhan masyarakat akan pembangunan ini,” katanya.

Kepala BBPJN II Selamet Rasidi, menurut Sugianto, sebelumnya sudah mendorong pemprov dan pemda, agar mempercepat kebutuhan instrumen untuk dilengkapi dan disampaikan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pasalnya, anggaran di kementerian itu sudah banyak ‘tersedot’ guna percepatan penanggulangan pandemi Covid-19 tahun ini.

“Jadi proyek ini bukan tertunda, tetap jalan dan kita doakan dimulai pekerjaan fisik di tahun depan,” katanya.

Total biaya pembangunan ruas jalan sepanjang 30,8 Km tersebut senilai Rp179 miliar lebih. Dengan rincian, batas Kota Medan-batas Kabupaten Karo panjang pelebaran 19 Km senilai Rp110 miliar lebih, dan batas Kabupaten Deli Serdang-simpang ujung Aji dengan panjang pelebaran 11,8 Km senilai Rp68,7 miliar.

Sejak periode DPRD Sumut 2014-2019, rencana pembangunan jembatan layang pada jalur Medan-Berastagi terus menjadi atensi dan diperjuangkan. Melalui agenda yang terjadwal rapi, Komisi D mengajak Forum Masyarakat Nasional (Formanas) dan lima bupati di Sumut (Bupati Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Deli Serdang dan Tapanuli Tengah), secara bersama-sama mendatangi Kementerian PUPR di Jakarta, guna mengawal rencana pembangunan tersebut.

Saat itu, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra berjanji segera turun ke lokasi meninjau pemanfaatan lahan di dua titik rencana jembatan layang pada awal Januari 2020 sekaligus membuat kajiannya.

“Tahap awal kita harus mengatasi kemacetan dengan mengganggarkan pembangunan sistem cantilever (tiang beton) sebesar Rp80 miliar, sembari membuat program besarnya. Jika sudah ada kajiannya, maka tinggal pembebasan lahan saja. Untuk menyiasati tempat-tempat rawan kecelakaan, perlu dibebaskan lahan sehingga tidak termakan waktu lama jika ada kecelakaan,” katanya.

Lokasi di dua rencana pembangunan jembatan layang, baik di kawasan PDAM Tirtanadi dan Penatapan Bandarbaru, sudah menjadi catatan pihaknya. Untuk sementara, dianggarkan biaya sebesar Rp80 miliar walaupun diyakini tidak akan mengatasi kemacetan. (prn)

Sugianto Makmur Anggota DPRD Sumut
Sugianto Makmur, Anggota DPRD Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabar baik bagi warga Sumatera Utara terkhusus Kabupaten Karo dan sekitarnya. Proyek jembatan layang sejenis cantilever di ruas Jalan Medan-Berastagi, siap dilelang tahun ini.

“Pertama kita mendapatkan kabar baik, bahwa proyek tersebut akan dilelang November ini. Pengerjaannya mungkin dilakukan setelah lelang, yaitu di tahun depan,” kata anggota DPRD Sumut, Sugianto Makmur, kepada wartawan, Selasa (14/7). Kepastian lelang itu diperoleh pascapertemuan anggota Komisi V DPR, Bob Andika Sitepu dengan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II, Selamet Rasidi, Kamis (10/7) lalu.

Sugianto yang juga hadir dalam pertemuan pekan lalu di kantor BBPJN II Jalan Sakti Lubis Medan itu, mengapresiasi rencana pembebasan tanah untuk kelancaran pekerjaan fisik proyek ‘kelok sebelas’ tersebut.

“Akan dibuat cantilever di ruas Jalan Medan-Berastagi. Tentu ini sebuah prestasi bagi Sumut yang akan mempunyai kualitas jalan yang baik. Di tempat tekongan (belokan) itu, BBPJN berjanji akan membangun 14 meter. Saya rasa itu akan memperbaiki kondisi titik kemacetan yang selama ini terjadi di sana,” kata politisi PDI Perjuangan yang duduk di Komisi B tersebut.

Pihaknya siap mengawal kelanjutan program pembangunan ini sampai pengerjaan fisiknya selesai. Sebab, selama ini masyarakat Karo sangat membutuhkan pembangunan jembatan layang tersebut, sebagai salahsatu solusi mengurai kemacetan di ruas Medan-Berastagi.

“Pokoknya kita akan mendukung apa yang bisa kita lakukan dari sisi legislatif, dan kita akan kawal terus. Semoga ini membawa kebaikan bagi masyarakat yang melintas di ruas tersebut. Kepada kepala BBPJN II kami juga berterimakasih, karena sudah mengakomodir aspirasi dan kebutuhan masyarakat akan pembangunan ini,” katanya.

Kepala BBPJN II Selamet Rasidi, menurut Sugianto, sebelumnya sudah mendorong pemprov dan pemda, agar mempercepat kebutuhan instrumen untuk dilengkapi dan disampaikan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pasalnya, anggaran di kementerian itu sudah banyak ‘tersedot’ guna percepatan penanggulangan pandemi Covid-19 tahun ini.

“Jadi proyek ini bukan tertunda, tetap jalan dan kita doakan dimulai pekerjaan fisik di tahun depan,” katanya.

Total biaya pembangunan ruas jalan sepanjang 30,8 Km tersebut senilai Rp179 miliar lebih. Dengan rincian, batas Kota Medan-batas Kabupaten Karo panjang pelebaran 19 Km senilai Rp110 miliar lebih, dan batas Kabupaten Deli Serdang-simpang ujung Aji dengan panjang pelebaran 11,8 Km senilai Rp68,7 miliar.

Sejak periode DPRD Sumut 2014-2019, rencana pembangunan jembatan layang pada jalur Medan-Berastagi terus menjadi atensi dan diperjuangkan. Melalui agenda yang terjadwal rapi, Komisi D mengajak Forum Masyarakat Nasional (Formanas) dan lima bupati di Sumut (Bupati Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Deli Serdang dan Tapanuli Tengah), secara bersama-sama mendatangi Kementerian PUPR di Jakarta, guna mengawal rencana pembangunan tersebut.

Saat itu, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra berjanji segera turun ke lokasi meninjau pemanfaatan lahan di dua titik rencana jembatan layang pada awal Januari 2020 sekaligus membuat kajiannya.

“Tahap awal kita harus mengatasi kemacetan dengan mengganggarkan pembangunan sistem cantilever (tiang beton) sebesar Rp80 miliar, sembari membuat program besarnya. Jika sudah ada kajiannya, maka tinggal pembebasan lahan saja. Untuk menyiasati tempat-tempat rawan kecelakaan, perlu dibebaskan lahan sehingga tidak termakan waktu lama jika ada kecelakaan,” katanya.

Lokasi di dua rencana pembangunan jembatan layang, baik di kawasan PDAM Tirtanadi dan Penatapan Bandarbaru, sudah menjadi catatan pihaknya. Untuk sementara, dianggarkan biaya sebesar Rp80 miliar walaupun diyakini tidak akan mengatasi kemacetan. (prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/