Ketua Tim Kuasa Letjen TNI Eddy Rahmayadi, Rusmin Sembiring (batik kanan) saat menyerahkan dokumen pendaftaran ke Sekretaris DPD PDI-P Sumut, Soetarto (putih kiri) di sekretariat jalan Jamin Ginting, Senin (14/8).
MEDAN, SUMUTPOS.CO -Tim Penjaringan Bakal Calon Gubernur Sumut (Balon Gubsu) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sumatera Utara (PDIP Sumut) sejak akhir April lalu terus didatangi para tokoh yang ingin maju pada Pemilihan Gubsu (Pilgubsu) 2018. Sudah ada 17 tokoh masyarakat yang mengambil berkas formulir pendaftaran, namun hanya delapan orang yang mengembalikan.
Hal itu disampaikan Sekretaris DPD PDIP Sumut, Soetarto saat menerima kunjungan kuasa tim Panglima Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) TNI AD, Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi di sekretariat DPD PDIP Sumut Jalan Jamin Ginting, Senin (14/8) siang.
“Pak Edy tercatat orang kedelapan yang mendaftar ke PDIP,” ujar Soetarto.
Dari sisi kepartaian, dia menyebut hal itu sebagai sebuah prestasi, karena PDIP banyak diminati masyarakat.
“Ini apresiasi dan penghargaan bagi tokoh Sumut, putra terbaik Sumut yang ingin membangun Sumut. Kita akan serahkan pada mekanisme partai, di November sudah mengerucut nama-nama dari sekian banyak tokoh yang ingin mengikuti pilkada,” tambahnya.
Secara umum, kata Soetarto, PDIP ingin mengusung calon Gubsu yang memiliki komitmen terhadap Pancasila, UUD 45, KRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Meskipun berlatar belakang TNI, Soetarto yakini Pangkostrad memiliki komitmen.
“Tentu saja apa yang menjadi keinginan masyarakat Sumut maka PDIP memberikan yang terbaik bagi Sumut,” akunya.
Tim Kuasa Edy Rahmayadi, Ruslim Sembiring mengaku berkas-berkas pendaftaran Edy Rahmayadi siap diverifikasi oleh PDIP dan melengkapi berkas yang diinginkan.
“Kandidat kami juga sudah melakukan komunikasi politik di tingkat pusat, namun tetap melakukan proses administrasi dengan baik di tingkat DPD,” ujarnya.
Soetarto juga menjelaskan, berdasarkan hasil lembaga survei, elektabilitas Edy Rahmayadi sangat signifikan. Hal ini terjadi karena masyarakat memberi dukungan secara maksimal.
“Jadi sah-sah saja, ada isu Pak Edy Rahmayadi mendapat dukungan dari beberapa partai, karena empati masyarakat begitu tinggi,” pungkasnya.(dik/azw)
