SUMUTPOS.CO – HINGGA saat ini, ada 438 Kepala Keluarga (KK) yang masih terendam banjir di Kabupaten Serdang Bedagai. Data itu diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sergai, Rabu (13/9).
Para korban tersebar di berbagai daerah di Kabupaten Sergai. Seperti di Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah ada 293 KK. Kemudian di Desa Penggalangan, Kecamatan Tebing Syahbandar 33 KK, Desa Bandar Tengah 31 KK, Desa Martebing 15 KK, Desa Banten 22 KK dan Desa Aras Panjang 44 KK.
Kepala BPBD Sergai, Hendri Suharto mengatakan, saat ini Pemkab Sergai telah menyalurkan bantuan sembako dan mendirikan posko BPBD serta posko Dinas Kesehatan. Sejauh ini, katanya, korban hanya mengalami kerugian material saja.
“Desa Rampah, Kecamatan Sei Rampah yang paling banyak dan paling luas di antara korban bencana yang lain di Sergai,” katanya.
Warga Desa Sei Rampah mulai mengungsi di rumah keluarga yang tidak tergenang air. Sedangkan perabotan rumah sengaja ditinggal.
Selain menggenangi jalan setinggi lutut orang dewasa dan halaman Masjid Jami Sei Rampah, banjir juga menggenangi dua sekolah yang ada di kecamatan tersebut. Yaitu, SMKN 1 Sei Rampah dan SMA Swasta Kartini.
Para siswa, kemarin (13/9), terpaksa dipulangkan pihak sekolah lebih awal. Itu karena jalan dan halaman sekolah terkena genangan air.(bbs/ala)
SUMUTPOS.CO – HINGGA saat ini, ada 438 Kepala Keluarga (KK) yang masih terendam banjir di Kabupaten Serdang Bedagai. Data itu diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sergai, Rabu (13/9).
Para korban tersebar di berbagai daerah di Kabupaten Sergai. Seperti di Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah ada 293 KK. Kemudian di Desa Penggalangan, Kecamatan Tebing Syahbandar 33 KK, Desa Bandar Tengah 31 KK, Desa Martebing 15 KK, Desa Banten 22 KK dan Desa Aras Panjang 44 KK.
Kepala BPBD Sergai, Hendri Suharto mengatakan, saat ini Pemkab Sergai telah menyalurkan bantuan sembako dan mendirikan posko BPBD serta posko Dinas Kesehatan. Sejauh ini, katanya, korban hanya mengalami kerugian material saja.
“Desa Rampah, Kecamatan Sei Rampah yang paling banyak dan paling luas di antara korban bencana yang lain di Sergai,” katanya.
Warga Desa Sei Rampah mulai mengungsi di rumah keluarga yang tidak tergenang air. Sedangkan perabotan rumah sengaja ditinggal.
Selain menggenangi jalan setinggi lutut orang dewasa dan halaman Masjid Jami Sei Rampah, banjir juga menggenangi dua sekolah yang ada di kecamatan tersebut. Yaitu, SMKN 1 Sei Rampah dan SMA Swasta Kartini.
Para siswa, kemarin (13/9), terpaksa dipulangkan pihak sekolah lebih awal. Itu karena jalan dan halaman sekolah terkena genangan air.(bbs/ala)