25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Emosi, Sekeluarga Dibacok

Sepupu dan Adik Ipar Luka, Keponakan Tewas

KARO- Berdalih tidak mampu menahan emosi mendengar istrinya bertengkar mulut dengan adik iparnya, Peraturen Ginting (43), bacok adik ipar, keponakan dan sepupunya, Jumat (14/10) sekitar pukul  06.30 WIB.

Informasi diperoleh Sumut Pos, peristiwa berdarah dua keluarga yang tinggal serumah di Desa Kuta Raja, Kecamatan Tiga Binanga itu, bermula ketika istri tersangka Peraturen Ginting, Rimta Br Tarigan (36), bertengkar mulut di dapur terkait masalah utang piutang dengan adik iparnya Nilawati Br Kaban (34).

Saat itu, Nilawati yang merupakan istri Yeswinanta Ginting (36) yang tak lain saudara sepupu tersangka Peraturen Ginting, sedang memberi sarapan anaknya, Eranika Pengalonta Br Ginting (8), yang hendak berangkat sekolah.

Ungkapan Nilawati Br Kaban, yang menyidir kakak iparnya, Rimta Br Tarigan, menyulut pertengkaran mulut di dapur. Mendengar adanya percekcokan, Peraturen Ginting, langsung melempar batu kearah dinding dapur, bermaksud meredakan keributan.  Tetapi, niat tersangka meredam persoalan ternyata me nambah gaduh suasana pagi dua kepala keluarga yang ting gal serumah itu.

“Spontan aku naik pitam dan langsung ku ambil sebilah parang yang ada di dapur. Langsung ku bacok isteri sepupu ku itu (Nilawati,Red), sehingga dia terjerembab ke tungku dapur,” ujar tersangka kepada wartawan di Polsek Tiga Binanga.

Beberapa saat berselang, tersangka la lu menghujamkan parang ke bagian kepala keponakannya, Eranika Pengalonta Br Ginting, yang  ketika itu sedang sarapan pagi. Usai membacok keduanya, Peraturen Ginting pergi meninggalkan dapur dan berpapasan dengan sepupunya, Yeswinanta Ginting.

Sesuai penuturan tersangka, ketika berpapasan, dirinya terlibat perkelahian, yang  menyebabkan Yeswinanta ter luka di bagian jari, lengan tangan kiri, dan perut.  Melihat ketiga korban telah bersimbah darah, tersangka lalu meninggalkan rumah dan melarikan diri.

Mendengar kejadian itu, warga sekitar segera datang dan memberikan pertolongan dengan membawa korban ke Puskesmas Tiga Binanga. Namun, nyawa Eranika Pengalonta Br Ginting  tidak terselamatkan. Pelajar kelas 2 SD itu tewas dalam perjalanan. Nilawaty Br Kaban, yang mengalami luka serius  segera di rujuk ke salah satu Rumah Sakit di Kabanjahe.

Sementara Yesmiranta, pasca mendapat perawatan, langsung dibawa keluarga pulang ke rumah orang tuanya yang tidak jauh dari lokasi kejadian untuk menunggu jasad anaknya.

Polsek Tiga Binanga, setelah mendapat laporan masyarakat tentang kejadian, langsung  ke lokasi melakukan olah TKP. “Pelaku  kita tangkap  di Desa Pergendangen. Saat ini, tersangka, masih menjalani pemeriksaan,” ujar Kapolsek Tiga Binanga AKP K Matanihari. (wan)

Sepupu dan Adik Ipar Luka, Keponakan Tewas

KARO- Berdalih tidak mampu menahan emosi mendengar istrinya bertengkar mulut dengan adik iparnya, Peraturen Ginting (43), bacok adik ipar, keponakan dan sepupunya, Jumat (14/10) sekitar pukul  06.30 WIB.

Informasi diperoleh Sumut Pos, peristiwa berdarah dua keluarga yang tinggal serumah di Desa Kuta Raja, Kecamatan Tiga Binanga itu, bermula ketika istri tersangka Peraturen Ginting, Rimta Br Tarigan (36), bertengkar mulut di dapur terkait masalah utang piutang dengan adik iparnya Nilawati Br Kaban (34).

Saat itu, Nilawati yang merupakan istri Yeswinanta Ginting (36) yang tak lain saudara sepupu tersangka Peraturen Ginting, sedang memberi sarapan anaknya, Eranika Pengalonta Br Ginting (8), yang hendak berangkat sekolah.

Ungkapan Nilawati Br Kaban, yang menyidir kakak iparnya, Rimta Br Tarigan, menyulut pertengkaran mulut di dapur. Mendengar adanya percekcokan, Peraturen Ginting, langsung melempar batu kearah dinding dapur, bermaksud meredakan keributan.  Tetapi, niat tersangka meredam persoalan ternyata me nambah gaduh suasana pagi dua kepala keluarga yang ting gal serumah itu.

“Spontan aku naik pitam dan langsung ku ambil sebilah parang yang ada di dapur. Langsung ku bacok isteri sepupu ku itu (Nilawati,Red), sehingga dia terjerembab ke tungku dapur,” ujar tersangka kepada wartawan di Polsek Tiga Binanga.

Beberapa saat berselang, tersangka la lu menghujamkan parang ke bagian kepala keponakannya, Eranika Pengalonta Br Ginting, yang  ketika itu sedang sarapan pagi. Usai membacok keduanya, Peraturen Ginting pergi meninggalkan dapur dan berpapasan dengan sepupunya, Yeswinanta Ginting.

Sesuai penuturan tersangka, ketika berpapasan, dirinya terlibat perkelahian, yang  menyebabkan Yeswinanta ter luka di bagian jari, lengan tangan kiri, dan perut.  Melihat ketiga korban telah bersimbah darah, tersangka lalu meninggalkan rumah dan melarikan diri.

Mendengar kejadian itu, warga sekitar segera datang dan memberikan pertolongan dengan membawa korban ke Puskesmas Tiga Binanga. Namun, nyawa Eranika Pengalonta Br Ginting  tidak terselamatkan. Pelajar kelas 2 SD itu tewas dalam perjalanan. Nilawaty Br Kaban, yang mengalami luka serius  segera di rujuk ke salah satu Rumah Sakit di Kabanjahe.

Sementara Yesmiranta, pasca mendapat perawatan, langsung dibawa keluarga pulang ke rumah orang tuanya yang tidak jauh dari lokasi kejadian untuk menunggu jasad anaknya.

Polsek Tiga Binanga, setelah mendapat laporan masyarakat tentang kejadian, langsung  ke lokasi melakukan olah TKP. “Pelaku  kita tangkap  di Desa Pergendangen. Saat ini, tersangka, masih menjalani pemeriksaan,” ujar Kapolsek Tiga Binanga AKP K Matanihari. (wan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/