SUMUTPOS.CO – Warga Inggris makin jarang berhubungan seks, dengan rata-rata frekuensi turun dari lima kali menjadi tiga kali sebulan.
Kesimpulan didapat dari survei yang dilakukan Natsal, lembaga nasional yang banyak menangani masalah gaya hidup dan seksualitas.
Hasil ini mirip dengan survei serupa yang dilakukan mingguan The Observer tahun ini yang menunjukkan orang-orang Inggris berhubungan seks kurang dari sekali seminggu.
Bahkan, sepertiga dari seluruh responden mengaku tidak berhubungan seks sama sekali dalam sebulan.
Apa yang menyebabkan penurunan ini?
Para pakar meyakini resesi, kekhawatiran tentang keuangan, stres, dan gaya hidup yang semakin sibuk membuat orang kian jarang berhubungan badan.
Dalam beberapa dekade silam, begitu pulang dari kantor, orang-orang cenderung mengobrol atau makan malam bersama dengan pasanga, dan masuk kamar lebih awal.
Situasi ini kondusif untuk mendorong pasangan melakukan hubungan seksual.
Akhir-akhir ini orang-orang lebih lama berinteraksi dengan teknologi -mulai dari telepon genggam, komputer tablet, atau peranti lain- dan makin jarang berhadapan atau berkomunikasi secara langsung dengan sesama.
SUMUTPOS.CO – Warga Inggris makin jarang berhubungan seks, dengan rata-rata frekuensi turun dari lima kali menjadi tiga kali sebulan.
Kesimpulan didapat dari survei yang dilakukan Natsal, lembaga nasional yang banyak menangani masalah gaya hidup dan seksualitas.
Hasil ini mirip dengan survei serupa yang dilakukan mingguan The Observer tahun ini yang menunjukkan orang-orang Inggris berhubungan seks kurang dari sekali seminggu.
Bahkan, sepertiga dari seluruh responden mengaku tidak berhubungan seks sama sekali dalam sebulan.
Apa yang menyebabkan penurunan ini?
Para pakar meyakini resesi, kekhawatiran tentang keuangan, stres, dan gaya hidup yang semakin sibuk membuat orang kian jarang berhubungan badan.
Dalam beberapa dekade silam, begitu pulang dari kantor, orang-orang cenderung mengobrol atau makan malam bersama dengan pasanga, dan masuk kamar lebih awal.
Situasi ini kondusif untuk mendorong pasangan melakukan hubungan seksual.
Akhir-akhir ini orang-orang lebih lama berinteraksi dengan teknologi -mulai dari telepon genggam, komputer tablet, atau peranti lain- dan makin jarang berhadapan atau berkomunikasi secara langsung dengan sesama.