35 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Forwaka Binjai Gelar Diskusi Hempang Berita Hoax di Medsos

teddy/sumut pos
DISKUSI: Beberapa narasumber memberikan tips tentang penggunaan media sosial yang baik dan benar pada diskusi Forwaka Binjai.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Akhir-akhir ini dunia maya banyak dimunculkan informasi dan berita palsu atau lebih dikenal dengan istilah “hoax” oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggungjawab.

Jika tidak ada kehati-hatian, netizen pun dengan mudah termakan tipuan hoax tersebut, bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu, tentunya akan sangat merugikan bagi pihak korban fitnah.

Atas dasar itu pula, wartawan Forum Wartawan Kejaksaan (Forwaka)Negeri Binjai menggelar acara diskusi bertemakan, ”Jadikan Medsos Sarana Interaksi Bermanfaat” di Army Coffee, Jalan Soekarno – Hatta, Km 19, Binjai Timur, Rabu (12/12).

Dalam kegiatan itu, dihadirkan narasumber di antaranya Kabag Humas Pemko Binjai, Rudi Baros, Jaksa Fungsional Kejari Binjai, Herlina Sihombing, tokoh masyarakat, Busrikal Juwong, tokoh pemuda, Ahmadi dan Al Ustadz Abdul Ridho mewakili tokoh Agama.

Ketua Panitia, Rahmad F Sirait menyatakan, diskusi digelar mengingat masih banyak masyarakat yang belum mengerti dampak penyebaran berita bohong dan fitnah di medsos.

“Diskusi ini tak lain untuk memberikan masukan kepada masyarakat, bagaimana menggunakan medsos dengan baik dan benar,” kata Rahmad, Ketua Forwaka Binjai.

Hal senada dikatakan Pembina Forwaka Binjai, Victor Antonius Sidabutar yang juga Kajari Binjai berharap, diskusi yang dilakukan memberikan dampak positif di tengah masyarakat tentang penggunaan medsos.

Dikatakan Victor, seseorang dapat dikenakan melanggar Undang – Undang Informasi Teknologi dan Elektronik (ITE), apabila menyebarkan informasi yang tidak benar di medsos.

“Ada aturan yang bisa dikenakan kepada siapapun yang menyebar berita bohong melalui media sosial. Kita berharap, masyarakat lebih paham untuk menghindari hal itu,” harap Kajari.

Diskusi yang dihadiri 150 peserta tersebut, panitia memberi kesempatan untuk tanya-jawab kepada para narasumber, tentang penggunaan media sosial yang baik dan apa saja tips yang bisa diterapkan untuk menghindari penyebaran berita bohong di medsos. (ted/han)

teddy/sumut pos
DISKUSI: Beberapa narasumber memberikan tips tentang penggunaan media sosial yang baik dan benar pada diskusi Forwaka Binjai.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Akhir-akhir ini dunia maya banyak dimunculkan informasi dan berita palsu atau lebih dikenal dengan istilah “hoax” oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggungjawab.

Jika tidak ada kehati-hatian, netizen pun dengan mudah termakan tipuan hoax tersebut, bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu, tentunya akan sangat merugikan bagi pihak korban fitnah.

Atas dasar itu pula, wartawan Forum Wartawan Kejaksaan (Forwaka)Negeri Binjai menggelar acara diskusi bertemakan, ”Jadikan Medsos Sarana Interaksi Bermanfaat” di Army Coffee, Jalan Soekarno – Hatta, Km 19, Binjai Timur, Rabu (12/12).

Dalam kegiatan itu, dihadirkan narasumber di antaranya Kabag Humas Pemko Binjai, Rudi Baros, Jaksa Fungsional Kejari Binjai, Herlina Sihombing, tokoh masyarakat, Busrikal Juwong, tokoh pemuda, Ahmadi dan Al Ustadz Abdul Ridho mewakili tokoh Agama.

Ketua Panitia, Rahmad F Sirait menyatakan, diskusi digelar mengingat masih banyak masyarakat yang belum mengerti dampak penyebaran berita bohong dan fitnah di medsos.

“Diskusi ini tak lain untuk memberikan masukan kepada masyarakat, bagaimana menggunakan medsos dengan baik dan benar,” kata Rahmad, Ketua Forwaka Binjai.

Hal senada dikatakan Pembina Forwaka Binjai, Victor Antonius Sidabutar yang juga Kajari Binjai berharap, diskusi yang dilakukan memberikan dampak positif di tengah masyarakat tentang penggunaan medsos.

Dikatakan Victor, seseorang dapat dikenakan melanggar Undang – Undang Informasi Teknologi dan Elektronik (ITE), apabila menyebarkan informasi yang tidak benar di medsos.

“Ada aturan yang bisa dikenakan kepada siapapun yang menyebar berita bohong melalui media sosial. Kita berharap, masyarakat lebih paham untuk menghindari hal itu,” harap Kajari.

Diskusi yang dihadiri 150 peserta tersebut, panitia memberi kesempatan untuk tanya-jawab kepada para narasumber, tentang penggunaan media sosial yang baik dan apa saja tips yang bisa diterapkan untuk menghindari penyebaran berita bohong di medsos. (ted/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/