TAPSEL, SUMUTPOS.CO – Koramil 19/Siais yang dipimpin langsung Danramil Kapten Inf H Sirait berjibaku memasang jalan buatan dengan menggunakan kayu bulat yang disusun memanjang untuk membuka akses jalan yang menutup jalan satu-satunya keluar masuk 4 lorong; Lorong Huta Tonga, Huta Jae, Kampung Nias, dan Lumban Dolok Lingkungan dua Kelurahan Tapian Nauli Tapanuli Selatan (Tapsel). Kini, 157 kepala keluarga (KK) yang menghuni empat lorong tersebut dapat bernapas lega setelah sembilan hari terkurung akibat longsor yang merusak dan menutup akses jalan itu.
“Jalan ini kami buat secara swadaya dengan dana sendiri. Kasihan warga tidak dapat beraktivitas keluar masuk kampong,” ujar Danramil 19/Siais Kapten Inf H Sirait, Kamis (11/12)
Pantau wartawan di lokasi terlihat tanah di bukit longsor menutup dan rusak jalan menuju jembatan kayu (rambin) yang menghubungkan lingkungan 2 ke lingkungan 3 dan 4.
“Awal longsor, jangankan kendaraan roda, jalan kaki aja sangat sulit sehingga kami di sini terkurung. anak-anak tidak ke sekolah dan hasil kebun tidak dapat keluar untuk dijual ke toke sekaligus belanja kebutuhan pokok ke pekan (Poken),”ungkap Rendi Zebua, warga yang menjadi korban longsor.
Material tanah longsor menutup dan merusak jalan cor beton sehingga warga yang bermukim di 4 lorong tersebut tidak bisa kemana-mana.
“Padahal stok makanan kami mulai menipis dan kami panik karena bukit di sekitar pemukiman kami juga banyak longsor. Syukurlah Pak Danramil beserta anggotanya dibantu warga membuat akses jalan buatan sementara,” tutur Rendin Zebua, (zeb/azw)

