25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Jalur Karo-Langkat Dilampu Hijau

SOLIDEO/SUMUT POS
Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi anggota DPRD Karo Thomas Joverson Ginting, saat memaparkan peningkatan Jalan Kutarayat (Kabupaten Karo)-Telagah (Kabupaten Langkat), sebagai jalur evakuasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung.

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO -Pemkab Karo mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat untuk membuka jalan baru dari Kutarayat Kabupaten Karo, ke Telagah Kabupaten Langkat. Pembukaan akses ini dinilai sangat mendesak untuk membantu evakuasi para pengungsi erupsi Gunung Sinabung.

Hal ini terungkap saat Bupati Karo Terkelin Brahmana, Anggota DPRD Thomas Joverson Ginting, dan Kepala BPBD Kabupaten Karo Martin Sitepu, menggelar rapat percepatan penanganan pengungsi di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup Jakarta, Kamis (12/1) lalu.

Terkelin memaparkan, saat erupsi terjadi, jalur itu sangat membantu proses evakuasi menyelamatkan ribuan warga Tanah Karo, agar dapat mengungsi ke Desa Telagah, Kecamatan Sei Binge, Kabupaten Langkat.

“Jalan tembus (Karo-Langkat) sangat efektif menyelamatkan ribuan warga bila sewaktu-waktu erupsi Sinabung kembali terjadi. Apalagi, sampai hari ini belum diketahui kapan erupsi itu akan berakhir,” tutur Terkelin.

Upaya tersebut juga diperlukan dalam rangka memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), serta rencana pemerintah pusat mengembangkan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata kelas dunia. “Jalan tembus Karo-Langkat sangat mendesak, sekaligus jalan alternatif Medan-Berastagi,” imbuh Terkelin.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkunganan Prof San Afri Awang, perwakilan KSP, perwakilan BNPB pusat, Watimpres Prof Budi, Anggota DPRD Karo Thomas Joverson Ginting, dan Kepala BPBD Kabupaten Karo Martin Sitepu, serta perwakilan kementerian/lembaga.

Dalam kesempatan tersebut juga dibahas lokasi enclave (tertutup) l Lau Ntebah (Rimo Bunga), yang direncanakan sebagai pengganti lahan pertanian seluas 2.460 hektare, yang sebelumnya telah direkonstruksi 2009 lalu. Lahan ini nantinya akan dihibahkan ke Pemkab Karo, dan dalam hal ini dirjen menyetujui, dengan catatan akan dicek terlebih dulu oleh tim teknis kementerian/lembaga.

Sementara Anggota DPRD Karo Thomas Joverson Ginting, di hadapan Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkunganan Prof San Afri Awang, perwakilan KSP, perwakilan BNPB Pusat, Watimpres Prof Budi, memaparkan, pentingnya pemerintah pusat, khususnya kementerian terkait, memberikan izin pinjam pakai kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), sepanjang 4 kilometer di jalan tembus Karo-Langkat. Karena jalur tersebut adalah jalan evakuasi pengungsi erupsi Sinabung. “Peningkatan Jalan Kutarayat (Karo)-Telagah (Langkat) sebagai jalur evakuasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung sangat mendesak. Sewaktu evakuasi pengungsi erupsi Sinabung, jalan tembus tersebut sangat membantu menyelamatkan ribuan warga Tanah Karo mengungsi ke Desa Telagah, Kecamatan Sei Binge, Kabupaten Langkat,” ungkapnya.

Di samping itu, sambungnya, jalan Medan-Berastagi sudah tidak mampu menampung kepadatan arus lalu lintas yang setiap saat volumenya bertambah padat, baik siang maupun malam hari. Masyarakat 10 kabupaten yang melintas di jalan Medan-Berastagi setiap saat dihantui perasaan cemas akan macet parah dan ancaman longsor. “Hal itu sudah berkali-kali terjadi. Sehingga jalan tembus Karo-Langkat diharapkan sebagai jalan alternatif Karo-Medan,” kata Thomas.

Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkunganan Hidup Prof San Afri Awang, mengapresiasi harapan Pemkab dan DPRD Karo. Ia langsung merespon dan meminta untuk segera dibuat surat permohonannya, dilengkapi dokumentasi dan dikirimkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan secepatnya.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Dandim 0205/TK Letkol Inf Agustatius Sitepu, menyusuri jalan evakuasi pengungsi Sinabung, Kutarayat (Karo) tembus ke Telagah (Langkat). Sepanjang sekitar 4 kilometer yang disebut masuk kawasan TNGL, dan masuk link jalan provinsi tersebut, kondisinya rusak berat, dan di beberapa titik sangat sempit.

Namun setelah itu, jalan sudah cukup bagus, yakni aspal hotmix, baik dari arah Karo, maupun dari arah Langkat. Panorama yang indah di sepanjang jalan itu, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan penikmat wisata alam, saat melintasi jalan tembus Karo-Langkat. (deo/yaa/saz)

 

SOLIDEO/SUMUT POS
Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi anggota DPRD Karo Thomas Joverson Ginting, saat memaparkan peningkatan Jalan Kutarayat (Kabupaten Karo)-Telagah (Kabupaten Langkat), sebagai jalur evakuasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung.

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO -Pemkab Karo mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat untuk membuka jalan baru dari Kutarayat Kabupaten Karo, ke Telagah Kabupaten Langkat. Pembukaan akses ini dinilai sangat mendesak untuk membantu evakuasi para pengungsi erupsi Gunung Sinabung.

Hal ini terungkap saat Bupati Karo Terkelin Brahmana, Anggota DPRD Thomas Joverson Ginting, dan Kepala BPBD Kabupaten Karo Martin Sitepu, menggelar rapat percepatan penanganan pengungsi di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup Jakarta, Kamis (12/1) lalu.

Terkelin memaparkan, saat erupsi terjadi, jalur itu sangat membantu proses evakuasi menyelamatkan ribuan warga Tanah Karo, agar dapat mengungsi ke Desa Telagah, Kecamatan Sei Binge, Kabupaten Langkat.

“Jalan tembus (Karo-Langkat) sangat efektif menyelamatkan ribuan warga bila sewaktu-waktu erupsi Sinabung kembali terjadi. Apalagi, sampai hari ini belum diketahui kapan erupsi itu akan berakhir,” tutur Terkelin.

Upaya tersebut juga diperlukan dalam rangka memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), serta rencana pemerintah pusat mengembangkan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata kelas dunia. “Jalan tembus Karo-Langkat sangat mendesak, sekaligus jalan alternatif Medan-Berastagi,” imbuh Terkelin.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkunganan Prof San Afri Awang, perwakilan KSP, perwakilan BNPB pusat, Watimpres Prof Budi, Anggota DPRD Karo Thomas Joverson Ginting, dan Kepala BPBD Kabupaten Karo Martin Sitepu, serta perwakilan kementerian/lembaga.

Dalam kesempatan tersebut juga dibahas lokasi enclave (tertutup) l Lau Ntebah (Rimo Bunga), yang direncanakan sebagai pengganti lahan pertanian seluas 2.460 hektare, yang sebelumnya telah direkonstruksi 2009 lalu. Lahan ini nantinya akan dihibahkan ke Pemkab Karo, dan dalam hal ini dirjen menyetujui, dengan catatan akan dicek terlebih dulu oleh tim teknis kementerian/lembaga.

Sementara Anggota DPRD Karo Thomas Joverson Ginting, di hadapan Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkunganan Prof San Afri Awang, perwakilan KSP, perwakilan BNPB Pusat, Watimpres Prof Budi, memaparkan, pentingnya pemerintah pusat, khususnya kementerian terkait, memberikan izin pinjam pakai kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), sepanjang 4 kilometer di jalan tembus Karo-Langkat. Karena jalur tersebut adalah jalan evakuasi pengungsi erupsi Sinabung. “Peningkatan Jalan Kutarayat (Karo)-Telagah (Langkat) sebagai jalur evakuasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung sangat mendesak. Sewaktu evakuasi pengungsi erupsi Sinabung, jalan tembus tersebut sangat membantu menyelamatkan ribuan warga Tanah Karo mengungsi ke Desa Telagah, Kecamatan Sei Binge, Kabupaten Langkat,” ungkapnya.

Di samping itu, sambungnya, jalan Medan-Berastagi sudah tidak mampu menampung kepadatan arus lalu lintas yang setiap saat volumenya bertambah padat, baik siang maupun malam hari. Masyarakat 10 kabupaten yang melintas di jalan Medan-Berastagi setiap saat dihantui perasaan cemas akan macet parah dan ancaman longsor. “Hal itu sudah berkali-kali terjadi. Sehingga jalan tembus Karo-Langkat diharapkan sebagai jalan alternatif Karo-Medan,” kata Thomas.

Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkunganan Hidup Prof San Afri Awang, mengapresiasi harapan Pemkab dan DPRD Karo. Ia langsung merespon dan meminta untuk segera dibuat surat permohonannya, dilengkapi dokumentasi dan dikirimkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan secepatnya.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Dandim 0205/TK Letkol Inf Agustatius Sitepu, menyusuri jalan evakuasi pengungsi Sinabung, Kutarayat (Karo) tembus ke Telagah (Langkat). Sepanjang sekitar 4 kilometer yang disebut masuk kawasan TNGL, dan masuk link jalan provinsi tersebut, kondisinya rusak berat, dan di beberapa titik sangat sempit.

Namun setelah itu, jalan sudah cukup bagus, yakni aspal hotmix, baik dari arah Karo, maupun dari arah Langkat. Panorama yang indah di sepanjang jalan itu, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan penikmat wisata alam, saat melintasi jalan tembus Karo-Langkat. (deo/yaa/saz)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/