LANGKAT, SUMUTPOS.CO- Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Minggu (15/2) mengunjungi Kawasan Ekowisata Tangkahan dan menyempatkan diri memandikan seekor gajah bernama Theo, di Sungai Batang Serangan, Kecamatan Batangserangan, Kabupaten Langkat.
Gajah jantan berusia 28 tahun itu tampak menikmati sentuhan tangan orang nomor satu di Sumatera Utara (Sumut) itu saat memandikan dan menyikat tubuhnya. Theo adalah salah seekor gajah yang menetap di Conservation Response Unit (CRU) Tangkahan. Selain rutin melakukan patroli kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), gajah-gajah Sumatera di Tangkahan merupakan salah satu atraksi menarik pariwisata di Kawasan Ekowisata Tangkahan.
Kawasan Ekowisata Tangkahan yang terletak di tepi TNGL saat ini menjadi salah satu daerah tujuan wisata andalan Sumatera Utara. Wisatawan mancanegara (wisman) terutama dari Eropa, Amerika, dan Australia melirik lokasi yang menawarkan kekayaan alam hutan tropis dan satwanya, termasuk atraksi gajah.
Dalam kesempatan itu Gatot mengunjungi obyek wisata itu dengan mengendarai motor trail. Dia mengungkapkan apresiasi atas upaya yang dilakukan masyarakat di Kawasan Ekowisata Tangkahan. “Saya berterima kasih karena masyarakat sudah menunjukkan karya dan kawasan ini kini menjadi salah satu andalan Sumut,” ujar Gatot.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, wisatawan mancanegara yang datang ke sana berasal dari 47 negara, di mana pada tahun lalu jumlah kunjungan mencapai 675 wisman. Mereka umumnya datang pada Juni, Juli, Agustus, dan September dengan rata-rata menghabiskan uang Rp1 juta-Rp1,5 juta per harinya. Secara umum, sekitar 6.000-an wisatawan nusantara dan wisman datang ke kawasan tersebut.
Gatot mengunjungi Tangkahan bersama jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Provinsi Sumatera Utara dan Wakil Bupati Kabupaten Langkat Sulistianto beserta jajarannya sekaligus meninjau kondisi jalan menuju kawasan Tangkahan. Melihat kondisi jalan menuju kawasan sepanjang 12 kilometer (km)yang kondisinya belum beraspal, Gubsu kemudian menginstruksikan agar segera digelar rapat koordinasi untuk mencari solusi.
Pemprovsu akan menggelar rapat koordinasi melibatkan PT Perkebunan Nusantara II sebagai pemilik areal perkebunan tempat jalan melintas dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat. Pemprov tahun ini akan melakukan pengaspalan Jalan Tanjungpura-Tangkahan sepanjang 6,5 km.
Sementara itu, berdasarkan keterangan Ketua Lembaga Pariwisata Tangkahan (LPT) Sentosa Sembiring, dulunya daerah Tangkahan adalah pintu bagi illegal loging (penebangan liar)yang banyak dilakukan oleh warga setempat termasuk kawasan TNGL. Melalui pendekatan berbagai pihak, akhirnya masyarakat menyadari dan secara swadaya membangun kawasan ekowisata. (prn/azw)