TANJUNGMORAWA, SUMUTPOS.CO – Lagi, warga Desa Dalu X B, Kecamatan Tanjungmorawa memprotes keberadaan peternakan ayam di Desa Tumpang Nibung, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang. Pasalnya, lingkungan mereka dikerumuni lalat yang dikhawatirkan menimbulkan penyakit.
Aksi protes itu dilakukan warga sambil membawa ribuan lalat mati yang masuk perangkap buatan mereka. “Kalau di rumah itu udah macam tempat bangkai karena banyak kali lalatnya. Mau makan payah, mau tidur pun payah. Kami minta kandang ayam yang ada di sini segera ditutup,”ujar Nurmala salah satu warga, Minggu (15/9). Selain itu, polusi udara yang dihasilkan peternakan ayam tersebut akan menimbukan wabah penyakit kepada anak-anak mereka.
“Pengusahanya ini orang luar. Dia dapat duit, kami dapat baunya. Kami minta supaya ditutup saja, sebelum masyarakat berbuat anarkis di tempat ini. pengusaha kalau tinggal di kampung ini pun pasti tidak akan tahan dengan apa yang kami rasakan,” kata Boru Siregar warga lainnya Terpisah, Camat Batangkuis, Marzuki yang dikonfirmasi menyarankan agar warga mengajukan surat keberatan kepada. “Suruh masyarakatnya buat pengaduan tertulis saja ke kami. Nanti akan ditindaklanjuti. Harus gitulah masukkan surat biar kita tindaklanjuti,”ujar Marzuki.
Kades Dalu X B, Wantoro menyebutkan sebelumnya warga juga sudah pernah melakukan hal yang sama. Saat ada pertemuan antara pengusaha dengan warga sempat dibuat kesepakatan. “Ya dulu pengusahanya janji untuk rajin membersihkan peternakannya. Tapi itulah setelah masyarakat diam, mereka (pengusaha) pun mengabaikan apa yang telah disepakati. Kalau begini, setelah panen nanti ayam jangan lagi masuk ke kandang,”kata Wantoro. (btr/han)
TANJUNGMORAWA, SUMUTPOS.CO – Lagi, warga Desa Dalu X B, Kecamatan Tanjungmorawa memprotes keberadaan peternakan ayam di Desa Tumpang Nibung, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang. Pasalnya, lingkungan mereka dikerumuni lalat yang dikhawatirkan menimbulkan penyakit.
Aksi protes itu dilakukan warga sambil membawa ribuan lalat mati yang masuk perangkap buatan mereka. “Kalau di rumah itu udah macam tempat bangkai karena banyak kali lalatnya. Mau makan payah, mau tidur pun payah. Kami minta kandang ayam yang ada di sini segera ditutup,”ujar Nurmala salah satu warga, Minggu (15/9). Selain itu, polusi udara yang dihasilkan peternakan ayam tersebut akan menimbukan wabah penyakit kepada anak-anak mereka.
“Pengusahanya ini orang luar. Dia dapat duit, kami dapat baunya. Kami minta supaya ditutup saja, sebelum masyarakat berbuat anarkis di tempat ini. pengusaha kalau tinggal di kampung ini pun pasti tidak akan tahan dengan apa yang kami rasakan,” kata Boru Siregar warga lainnya Terpisah, Camat Batangkuis, Marzuki yang dikonfirmasi menyarankan agar warga mengajukan surat keberatan kepada. “Suruh masyarakatnya buat pengaduan tertulis saja ke kami. Nanti akan ditindaklanjuti. Harus gitulah masukkan surat biar kita tindaklanjuti,”ujar Marzuki.
Kades Dalu X B, Wantoro menyebutkan sebelumnya warga juga sudah pernah melakukan hal yang sama. Saat ada pertemuan antara pengusaha dengan warga sempat dibuat kesepakatan. “Ya dulu pengusahanya janji untuk rajin membersihkan peternakannya. Tapi itulah setelah masyarakat diam, mereka (pengusaha) pun mengabaikan apa yang telah disepakati. Kalau begini, setelah panen nanti ayam jangan lagi masuk ke kandang,”kata Wantoro. (btr/han)