Padangsidimpuan – Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan kopi global telah meningkat secara signifikan. Konsumsi kopi tidak lagi terbatas pada negara-negara produsen tradisional, tetapi meluas hingga ke negara-negara dengan pasar berkembang yang mulai menjadikan kopi sebagai minuman sehari-hari.
Tren ini didorong oleh gaya hidup modern yang semakin menghargai kopi berkualitas tinggi dan berkelanjutan. Hal ini menciptakan peluang besar bagi para petani kopi, untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka melalui koperasi syariah Maju Bersama.
Meski permintaan tinggi, banyak petani kopi lokal masih menghadapi tantangan besar. Mereka sering kali bergantung pada tengkulak atau perantara yang menekan harga beli kopi, sehingga margin keuntungan bagi petani sangat rendah.
Untuk itu, Maju Jaya Coffee atau lebih dikenal dengan MJ Coffee, bersama dengan Dinas Perdagangan dan Koperasi UKM Tapanuli Selatan, mempelopori pembentukan koperasi yang beranggotakan petani dan produsen kopi (14/9/2024).
Koperasi ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas kopi yang terkurasi dengan baik, selain itu juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Koperasi ini berlokasi di Kampung Baru, Desa Sampean, Kecamatan Sipirok. Koperasi memiliki anggota sebanyak 30 petani dan produsen kopi.
Nanang Gunawan, pelaku usaha MJ Coffee, menggagas pembentukan koperasi ini untuk mempermudah para petani setempat dalam memasarkan hasil kopinya.
“Semoga dengan berdirinya koperasi ini, Kopi Sipirok dapat semakin dikenal dan kualitasnya terjaga,” ucap Nanang.
Selain bekerjasama dengan pemerintah daerah, MJ Coffee juga merupakan salah satu mitra unggulan dari Rumah BUMN PLN Padangsidimpuan. Melalui Program PLN Peduli, MJ Coffee mendapatkan bantuan berupa greenhouse untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas produksi. Dengan pendirian koperasi ini, pemanfaatan greenhouse dan ruang produksi semakin maksimal dan semakin berdampak luas kepada masyarakat sekitar.
General Manager PLN UID Sumatera Utara, Saleh Siswanto, menyatakan, PLN terus berupaya mendorong mitra binaan melalui Rumah BUMN agar semakin maju dan dapat meningkatkan penjualan produknya. “Selain itu, dengan meningkatnya penjualan, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah dan memberikan kesejahteraan para petani kopi,” ujar Saleh.
Pengelola yang berada di rumah BUMN milik PLN ditangani secara profesional. “Kami (PLN) optimis dapat meningkatkan kualitas produk agar dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Upaya tersebut sejalan dengan budaya AKHLAK dalam kinerja 5 tahun kepemimpinan Erick Thohir,” pungkas Saleh. (ila)